Sabtu, 09 Mei 2020

Adi Kurdi 'Keluarga Cemara' Idap Glaukoma Saat Meninggal, Kenali Gejalanya

Adi Kurdi, pemeran abah dalam sinetron 'Keluarga Cemara' meninggal dunia karena tumor otak di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta. Sebelum meninggal kondisi Adi Kurdi sudah terbilang tak lagi prima. Ia disebut mengidap glaukoma.
"Banyak pembicaraan di waktu-waktu terakhir dalam proses pembuatan film ini, dia tetap terlihat konsisten. Dia dalam kondisi kehilangan penglihatan saat melakukan syuting itu sekitar 70 persen, karena glukoma tapi dia konsisten," ungkap produser FX Rudy Gunawan saat dihubungi, Jumat (8/5/2020).

Dokter ahli mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Dr dr Virna Dwi Oktariana, SpM(K), dalam sebuah wawancara menjelaskan bahwa glaukoma memiliki gejala yang kadang tidak dirasakan oleh pasien, yakni mata pegal.

"Mata pegal adalah gejala glaukoma yang sangat subtle (jelas). Gejala ini terjadi akibat peningkatan tekanan dalam bola mata hingga lebih dari 10-20 mmHg," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa gejala umum glaukoma:

Sakit kepala parah
Sakit mata
Mual dan muntah
Penglihatan kabur
Lingkaran cahaya di sekitar lampu
Mata merah
Apabila tidak segera diobati, penyakit glaukoma ini akan menyebabkan kebutaan pada orang yang mengidapnya.

Cedera Otot Saat Berkebun, Gitaris Queen Brian May Masuk RS

 Gitaris band Queen Brian May dilarikan ke rumah sakit akibat cedera otot di pinggulnya. Sebelumnya ia sempat mengeluhkan rasa sakit yang tidak berhenti setelah berkebun.
Dalam unggahan di akun instagramnya pada Kamis (7/5/2020), Brian menceritakan kronologi kejadian yang menimpa dirinya. Robeknya gluteus maximus atau otot di pinggulnya akibat terlalu semangat berkebun saat masa penguncian atau lockdown di negaranya. Saat ini ia dirawat di rumah sakit untuk pemeriksaan yang lebih menyeluruh.

Kejadian ini juga menyebabkan ia tidak bisa berjalan untuk sementara waktu atau tidur tanpa ada bantuan, karena rasa sakit yang dialaminya. Kemudian ia mengatakan ingin rehat sejenak dari media sosial selama masa penyembuhannya.

"Tolong jangan mengirim saya simpati, saya hanya perlu kesunyian sementara waktu untuk proses kesembuhan. Aku akan kembali, tapi aku butuh istirahat." Tulis Brian di instagramnya.

Terlepas dari janjinya untuk rehat sejenak di media sosial, ia malah mengunggah banyak konten di akun Instagram. Sehari setelah keinginan untuk rehat, terdapat empat konten yang diunggahnya saat dipantau detikcom Jumat (8/5/2020).

Kesemutan Hingga Covid-Toes, Gejala Corona Tak Umum yang Harus Diwaspadai

 Demam, batuk dan sesak napas merupakan gejala umum yang ditemui dari setiap pasien yang terinfeksi virus Corona. Hal ini menjadi indikasi awal bagi para dokter untuk menentukan apakah seseorang berisiko atau tidak tertular COVID-19.
Namun ada juga beberapa gejala selain yang sering disebutkan dan dilaporkan dialami oleh mereka yang kemudian didiagnosis positif virus corona. Gejala lain yang juga menjadi lazim pada pasien adalah hilangnya indera penciuman atau perasa, kelelahan dan pilek, serta masalah perut dan diare.

Selain itu berikut adalah gejala virus corona yang tidak biasa yang tetap harus diwaspadai dikutip dari The Sun.

1. Sensasi kesemutan
Ketika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik, beberapa orang akan mengalami sensasi yang berbeda. Beberapa pasien yang mengidap COVID-19 melaporkan mereka merasa kesemutan di beberapa area tubuhnya.

Meski demikian, para ahli menyatakan bahwa ini sebenarnya adalah respons dari sistem kekebalan tubuh pasien dan bukan merupakan gejala Covid-19.

"Saat terinfeksi, sel-sel imunitas diaktifkan sehingga banyak bahan kimia dilepaskan ke seluruh tubuh kita dan dapat terasa seperti ada beberapa desis atau terasa kesemutan. Ketika respons kekebalan kita bekerja, orang bisa merasakan sensasi yang berbeda," tutur direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York.

2. Covid-toes
American Academy of Dermatology belum lama ini meninjau efek pada kulit yang dialami pasien COVID-19. Ruam dan bengkak pada jari kaki disebut indikasi terbaru terinfeksi virus Corona COVID-19. Para ahli dermatologi menyebut fenomena ini dengan 'Covid toes' yang banyak dialami oleh pasien muda yang terjangkit Corona.

Sejauh ini, data menunjukkan bahwa kebanyakan orang dengan 'Covid toes' tidak menunjukkan gejala lain atau hanya mengidap kondisi ringan. Selain itu ruam tersebut cenderung mempengaruhi usia muda termasuk anak-anak dan orang dewasa di usia 20-an dan 30-an.

"Kebanyakan pasien yang mengalaminya berusia muda, sehat, dan hanya mengalami gejala ringan. Saya tidak ingin orang-orang berpikir bahwa dengan memiliki ruam ungu di jari kaki mereka akan berakhir di ruang perawatan ICU," kata Freeman dikutip dari Live Science.

Tiba-tiba Cegukan di Tengah Berpuasa? Coba Atasi dengan Cara Ini

 Saat berpuasa, pastinya umat muslim yang menjalankannya dilarang untuk makan dan minum sebelum waktu berbuka. Kegiatan ini pun harus dilaksanakan selama kurang lebih 13 jam, sampai adzan magrib berkumandang.
Namun, di tengah jalan berpuasa ada saja hal yang terjadi di tubuh kita, salah satunya cegukan. Cegukan bisa terjadi jika otot-otot diafragma mengalami kontraksi atau kejang.

Banyak hal yang bisa memicu cegukan saat puasa, seperti makan sahur terlalu banyak atau terburu-buru, konsumsi minuman soda, terlalu banyak menelan udara, stres, gugup, cemas, dan terlalu bersemangat yang terjadi karena adanya gangguan saraf.

Biasanya untuk meredakan cegukan adalah minum air yang banyak. Tapi karena puasa, Medical News Today punya cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya tanpa minum air.

1. Tahan napas
Caranya, tarik napas yang dalam melalui hidung, kemudian tahan selama kira-kira 10 detik. Setelah itu, hembuskan perlahan dan ulangi 3-4 kali. Jika belum hilang, ulangi cara ini setiap 20 menit sekali.

2. Bernapas dalam kantong kertas
Siapkan kantong kertas yang masih bagus, lalu tempatkan mulut dan hidung pada lubang kantong. Kemudian bernapaslah di dalam kantong tersebut.

Kamu akan menghirup karbon dioksida yang ada di dalam kantong. Hal itu akan membantu otot diafragma kembali lemas.

3. Duduk sambil memeluk lutut
Untuk melakukannya, duduklah dengan posisi kaki di tekuk ke dada, peluk lutut seperti posisi meringkuk. Tahan pada posisi tersebut selama kira-kira dua menit. Posisi itu akan memberi tekanan pada area diafragma, agar udara yang terjebak bisa keluar.

4. Pijat area ulu hati
Jika langkah-langkah sebelumnya tidak berhasil, coba pijat perlahan bagian ulu hati. Otot-otot diafragma yang tegang itu berada persis di bawah ulu hati, di atas perut. Beri tekanan lembut dan perlahan pada area itu dengan ujung jari tangan selama 20-30 detik saja.

Adi Kurdi 'Keluarga Cemara' Idap Glaukoma Saat Meninggal, Kenali Gejalanya

Adi Kurdi, pemeran abah dalam sinetron 'Keluarga Cemara' meninggal dunia karena tumor otak di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta. Sebelum meninggal kondisi Adi Kurdi sudah terbilang tak lagi prima. Ia disebut mengidap glaukoma.
"Banyak pembicaraan di waktu-waktu terakhir dalam proses pembuatan film ini, dia tetap terlihat konsisten. Dia dalam kondisi kehilangan penglihatan saat melakukan syuting itu sekitar 70 persen, karena glukoma tapi dia konsisten," ungkap produser FX Rudy Gunawan saat dihubungi, Jumat (8/5/2020).

Dokter ahli mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Dr dr Virna Dwi Oktariana, SpM(K), dalam sebuah wawancara menjelaskan bahwa glaukoma memiliki gejala yang kadang tidak dirasakan oleh pasien, yakni mata pegal.

"Mata pegal adalah gejala glaukoma yang sangat subtle (jelas). Gejala ini terjadi akibat peningkatan tekanan dalam bola mata hingga lebih dari 10-20 mmHg," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa gejala umum glaukoma:

Sakit kepala parah
Sakit mata
Mual dan muntah
Penglihatan kabur
Lingkaran cahaya di sekitar lampu
Mata merah
Apabila tidak segera diobati, penyakit glaukoma ini akan menyebabkan kebutaan pada orang yang mengidapnya.