Sabtu, 09 Mei 2020

Tiba-tiba Cegukan di Tengah Berpuasa? Coba Atasi dengan Cara Ini

 Saat berpuasa, pastinya umat muslim yang menjalankannya dilarang untuk makan dan minum sebelum waktu berbuka. Kegiatan ini pun harus dilaksanakan selama kurang lebih 13 jam, sampai adzan magrib berkumandang.
Namun, di tengah jalan berpuasa ada saja hal yang terjadi di tubuh kita, salah satunya cegukan. Cegukan bisa terjadi jika otot-otot diafragma mengalami kontraksi atau kejang.

Banyak hal yang bisa memicu cegukan saat puasa, seperti makan sahur terlalu banyak atau terburu-buru, konsumsi minuman soda, terlalu banyak menelan udara, stres, gugup, cemas, dan terlalu bersemangat yang terjadi karena adanya gangguan saraf.

Biasanya untuk meredakan cegukan adalah minum air yang banyak. Tapi karena puasa, Medical News Today punya cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya tanpa minum air.

1. Tahan napas
Caranya, tarik napas yang dalam melalui hidung, kemudian tahan selama kira-kira 10 detik. Setelah itu, hembuskan perlahan dan ulangi 3-4 kali. Jika belum hilang, ulangi cara ini setiap 20 menit sekali.

2. Bernapas dalam kantong kertas
Siapkan kantong kertas yang masih bagus, lalu tempatkan mulut dan hidung pada lubang kantong. Kemudian bernapaslah di dalam kantong tersebut.

Kamu akan menghirup karbon dioksida yang ada di dalam kantong. Hal itu akan membantu otot diafragma kembali lemas.

3. Duduk sambil memeluk lutut
Untuk melakukannya, duduklah dengan posisi kaki di tekuk ke dada, peluk lutut seperti posisi meringkuk. Tahan pada posisi tersebut selama kira-kira dua menit. Posisi itu akan memberi tekanan pada area diafragma, agar udara yang terjebak bisa keluar.

4. Pijat area ulu hati
Jika langkah-langkah sebelumnya tidak berhasil, coba pijat perlahan bagian ulu hati. Otot-otot diafragma yang tegang itu berada persis di bawah ulu hati, di atas perut. Beri tekanan lembut dan perlahan pada area itu dengan ujung jari tangan selama 20-30 detik saja.

Adi Kurdi 'Keluarga Cemara' Idap Glaukoma Saat Meninggal, Kenali Gejalanya

Adi Kurdi, pemeran abah dalam sinetron 'Keluarga Cemara' meninggal dunia karena tumor otak di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta. Sebelum meninggal kondisi Adi Kurdi sudah terbilang tak lagi prima. Ia disebut mengidap glaukoma.
"Banyak pembicaraan di waktu-waktu terakhir dalam proses pembuatan film ini, dia tetap terlihat konsisten. Dia dalam kondisi kehilangan penglihatan saat melakukan syuting itu sekitar 70 persen, karena glukoma tapi dia konsisten," ungkap produser FX Rudy Gunawan saat dihubungi, Jumat (8/5/2020).

Dokter ahli mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Dr dr Virna Dwi Oktariana, SpM(K), dalam sebuah wawancara menjelaskan bahwa glaukoma memiliki gejala yang kadang tidak dirasakan oleh pasien, yakni mata pegal.

"Mata pegal adalah gejala glaukoma yang sangat subtle (jelas). Gejala ini terjadi akibat peningkatan tekanan dalam bola mata hingga lebih dari 10-20 mmHg," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa gejala umum glaukoma:

Sakit kepala parah
Sakit mata
Mual dan muntah
Penglihatan kabur
Lingkaran cahaya di sekitar lampu
Mata merah
Apabila tidak segera diobati, penyakit glaukoma ini akan menyebabkan kebutaan pada orang yang mengidapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar