Minggu, 24 Mei 2020

AS Klaim Sukses Uji Senjata Laser untuk Jatuhkan Pesawat

Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat pada Jumat (22/5) lalu mengklaim kapal perang mereka telah berhasil menguji senjata laser berenergi tinggi.

Dalam pernyataannya, senjata laser itu disebut mampu menghancurkan pesawat yang tengah mengudara.

Dari gambar dan video yang diperlihatkan AL AS menunjukkan, uji senjata itu dilakukan di kapal perang USS Portland. Senjata itu disebut bisa menonaktifkan pesawat nirawak (UAV/drone), seperti dilansir CNN, Sabtu (23/5).


Dari gambar yang dibagikan terlihat cahaya senjata laser terlihat menyala dari dek kapal. Sebuah video pendek menunjukkan cahaya laser mengarah kepada sebuah benda seperti drone.

AL AS tidak menyebut lokasi uji senjata laser tersebut. Mereka hanya menyatakan tes itu dilakukan di samudra Pasifik pada 16 Mei lalu.

Kekuatan senjata itu pun tidak disebutkan. Namun, sebuah laporan pada 2018 dari Institut Internasional untuk Studi Strategis (CSIS) mengatakan kekuatan laser bisa mencapai 150 kilowatt.

"Dengan melakukan uji lanjutan di laut terhadap UAV dan kerajinan kecil, kami akan memperoleh informasi berharga tentang kemampuan Demonstrator Sistem Senjata Laser Solid terhadap potensi ancaman. Dengan kemampuan canggih baru ini, kami mendefinisikan kembali perang di laut untuk Angkatan Laut," kata Komandan USS Portland, Kapten Karrey Sanders, dalam pernyataan itu.

AL AS mengatakan laser yang disebutnya sebagai senjata energi terarah (DEW) itu bisa menjadi pertahanan efektif terhadap drone atau kapal kecil bersenjata.

"Pengembangan DEW Angkatan Laut seperti LWSD memberikan manfaat terhadap perang terbuka dan memberikan ruang lebih bagi komandan untuk mengambil keputusan dan pilihan dalam merespon," kata pernyataan itu.

Pada 2017, CNN menyaksikan latihan menembak langsung senjata laser 30 kilowatt di atas kapal pengangkut amfibi, USS Ponce, di Teluk Persia.

Pada saat itu, seorang perwira sistem senjata laser, Letnan Cale Hughes, menjelaskan cara kerjanya.

"(Senjata) itu melemparkan sejumlah besar foton ke objek yang masuk. Kami tidak khawatir tentang angin, kami tidak khawatir tentang jarak, kami tidak khawatir tentang hal lain. Kami dapat melibatkan target dengan kecepatan cahaya," ujar Hughes. 

AS Sepakat Jual Torpedo ke Taiwan, China Bereaksi Keras

 Pemerintah Amerika Serikat setuju menjual 18 torpedo kelas berat kepada Taiwan melalui Kantor Perwakilan Ekonomi dan Kebudayaan Taipei (TECRO) seharga US$180 juta pada Rabu (20/5) lalu.

Kesepakatan itu diambil di tengah ketegangan antara Taiwan dan China.

Dalam sebuah pernyataan, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS menyatakan TECRO membeli 18 torpedo kelas berat jenis MK-48 Mod6 Advanced Technology (AT).


Paket pembelian tersebut termasuk suku cadang, peralatan pendukung dan pengujian, kontainer pengiriman, operator manual, dokumentasi teknis, pelatihan, rekayasa kontraktor, layanan dukungan teknis, dan unsur-unsur lain terkait dukungan logistik.

Pemerintah China bereaksi keras terkait dengan kesepakatan tersebut.

Dalam laporan surat kabar pemerintah China, Global Times, mereka menyebut kesepakatan pembelian torpedo itu terlalu mahal, serta tidak bisa memunculkan perbedaan dalam potensi konflik militer antara Taiwan dan China.

Dilansir Defense World, torpedo tersebut diperkirakan mampu merusak kapal perang besar China, seperti kapal perusak tipe 055 dan kapal induk.

Tidak ada kontraktor utama yang terkait dengan penjualan ini, karena semua material diperoleh dari stok Angkatan Laut AS.

Tidak ada perjanjian penggantian kerugian yang diketahui sehubungan dengan potensi penjualan ini.
https://indomovie28.com/cast/vicky-lambert/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar