Hand sanitizer semakin sulit ditemukan. Beberapa orang memilih untuk membuat hand sanitizer sendiri. Namun para ahli mengingatkan untuk berhati-hati saat membuat hand sanitizer versi DIY (Do It Yourself).
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum kamu ingin membuat hand sanitizer versi DIY dirangkum detikcom dari berbagai sumber pada Selasa (17/3/2020):
1. Produk DIY belum tentu aman
Kalau kamu menggunakan bahan yang tidak kamu ketahui sebelumnya, lebih baik menghindari membuat hand sanitizer versi do it yourself. Salah satu kasus terjadi pada seorang bocah lelaki di New Jearsey mengalami luka bakar akibat menggunakan hand sanitizer semprot, yang dibuat dengan campuran pembersih berbusa dengan bahan lain yang tidak diketahui.
Berlaku juga dengan tisu disinfektan yang ditujukan untuk membersihkan permukaan, tak dianjurkan untuk digunakan pada tangan. "Ini memunculkan kesalahan umum lainnya yang saya lihat, orang yang menggunakan tisu disinfektan yang ditujukan untuk permukaan, di tangan mereka. Ini tidak dianjurkan, karena tisu ini mungkin mengandung pemutih atau bahan lain yang tidak dimaksudkan untuk digunakan pada kulit," jelas Stephen Morse, PhD, MS, seorang ahli penyakit menular dari Universitas Columbia di New York, mengatakan kepada Healthline.
2. Bahan 'etanol' dan 'hidrogen peroksida' terlalu rumit bagi orang awam
Pedoman pembuatan hand sanitizer juga dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun para ahli menjelaskan pedoman pembuatan hand sanitizer dengan menggunakan etanol atau hidrogen peroksida terlalu rumit bagi orang awam.
"Pedoman WHO sangat bagus tetapi tidak benar-benar dimaksudkan untuk digunakan di rumah dan mungkin terlalu rumit bagi banyak orang," kata Stephen Morse, PhD, MS, seorang ahli penyakit menular dari Universitas Columbia di New York.
"Anda juga dapat membeli etanol cair biasa (70 persen) atau isopropil alkohol (71 persen atau 91 persen) di apotek dalam botol biasa atau semprotan. Mereka mungkin kurang nyaman dan tidak selembut hand sanitizer di pasaran, tetapi tetap akan bekerja dengan baik. Jika memungkinkan, menggunakan sabun dan air putih sama baiknya, bahkan mungkin lebih baik," lanjutnya.
3. Kandungan bahan di hand sanitizer versi do it yourself dikhawatirkan tidak tepat
WHO memang membuat panduan khusus terkait pembuatan hand sanitizer sendiri. Jika takarannya benar, tentu akan sangat membantu. Namun pakar khawatir orang yang mengikuti pedoman tersebut membuat hand sanitizer dengan kandungan atau takaran yang tidak benar.
"Saya khawatir terhadap orang yang membuat pembersih sendiri karena akan sulit untuk memastikan bahwa kandungannya benar," kata Daniel Parker, asisten profesor kesehatan masyarakat di University of California, Irvine, dikutip dari CNN.
4. Berbahaya untuk kulit
Mengutip CNN, pembersih tangan yanng dibeli di toko biasanya memiliki kandungan yang dibuat untuk melawan efek alkohol yang 'keras' pada kulit. Menurut Sally Bloomfield, seorang profesor di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, jika kamu tidak menambahkan bahan itu pada hand sanitizer buatan sendiri, bisa saja berisiko melukai kulit tangan.
5. Tak semudah yang dibayangkan
Mengutip Cnet, sebagian besar resep membuat hand sanitizer sendiri dianjurkan menggunakan campuran 91 persen atau 99 persen isopropil alkohol yang juga dikenal sebagai alkohol gosok. Adapula tambahan gel lidah buaya, yang diperlukan untuk menambah kelembaban pada kulit.
Meski begitu kamu tetap bisa keliru dalam mempraktikannya. Kamu harus benar-benar tahu komposisi alkohol yang dicampur dengan lidah buaya. Jika kurang campuran lidah buaya akan membuat tanganmu kering. Jika kurang alkohol, bisa jadi hand sanitizer yang kamu buat tidak efektik membasmi bakteri atau virus.
https://nonton08.com/cast/ayako-yoshitani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar