Kamis, 21 Mei 2020

Catatkan Rekor Harian Terbanyak, Kasus Corona Global Tembus 5 Juta

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 secara global telah menembus angka 5 juta. Penambahan kasus pada Rabu (20/5/2010) mencatatkan rekor terbanyak yakni lebih dari 100.000 kasus.
"Terbanyak dalam sehari sejak wabah dimulai," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari CNBC.

Dari angka tersebut, wilayah Amerika Latin menyumbang angka terbanyak yakni hampir sepertiga. Salah satunnya Brazil, yang belakangan angkanya telah melewati Jerman, Prancis, dan Inggris, dan menempati urutan ketiga jumlah kasus terbanyak setelah Amerika Serikat dan Rusia.

Sejak mewabah akhir tahun lalu, jumlah kasus virus Corona telah mencapai angka 1 juta pada 1 April. Dikutip dari Reuters, angkanya bertambah 1 juta tiap dua pekan sejak saat itu.

Infeksi pada bayi di bawah usia 6 bulan juga mendapat perhatian khusus karena angkanya telah melampaui angka tahunan jumlah kasus flu berat secara global. Pandemi virus Corona hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 320 ribu nyawa.

Benarkah Paru-paru Bisa Kolaps Gara-gara Joging Pakai Masker?

 Di tengah pandemi virus Corona seperti ini, orang-orang yang berkegiatan di luar rumah wajib menggunakan masker, tak terkecuali saat olahraga. Hal ini pun diterapkan oleh pria di China bernama Zhang Ping. Nahas, paru-parunya dikabarkan kolaps setelah berlari sejauh 4 kilometer dengan menggunakan masker.
Pria ini dilarikan ke Wuhan Central Hospital karena nyeri dada dan sesak napas. Setelah diperiksa, dia disebut mengalami paru-paru kolaps atau pneumotoraks, terjadi saat udara bocor ke luar paru-paru. Dokter menyebut keadaan ini disebabkan oleh tekanan tinggi pada organ.

Tapi benarkah hal itu terjadi karena berolahraga menggunakan masker?

Menurut dr Adria Rusli, SpP(K), dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, kondisi pneumotoraks yang dialami pria tersebut kecil kemungkinannya terjadi karena berolahraga sambil menggunakan masker. Hal itu terjadi lebih mungkin karena orang tersebut sudah memiliki penyakitnya.

"Sebetulnya sih bukan dari masker, dia udah ada bakatnya. Kemudian karena dia ada gerakan yang hebat atau karena dia tekanan napasnya terlalu kuat bisa jadi seperti itu. Jadi bukan karena masker ya," kata dr Adria saat dihubungi detikcom, Senin (20/5/2020).

Berolahraga di luar ruangan di tengah pandemi virus Corona menuai pro dan kontra.Berolahraga di luar ruangan di tengah pandemi virus Corona menuai pro dan kontra. Foto: Getty Images/RgStudio
dr Adria menjelaskan, pneumothoraks seperti yang dialami pria di China tersebut adalah adanya udara di rongga pleura, yaitu rongga tipis yang dibatasi dua selaput pleura di antara paru-paru dan dinding dada. Kondisi ini dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu spontan atau primer dan sekunder.

Primer atau spontan biasanya terjadi tanpa adanya kelainan di parunya, bisa karena perokok, genetik, atau pada laki-laki kurus. Sementara yang sekunder, biasanya disebabkan karena adanya kelainan pada paru-paru seseorang. Misalnya punya riwayat atau mengidap Tuberkulosis (TBC) dan Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Kondisi ini yang paling berbahaya jika terjadi.

Namun, dr Adria mengatakan untuk kondisi yang spontan atau primer jarang sekali terjadi, dibandingkan dengan yang memang sudah memiliki penyebab sebelumnya.

Pernah merasakan berolahraga pakai masker? Bagikan pengalaman Anda di komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar