Salah satu gejala infeksi, termasuk virus corona COVID-19, adalah demam. Imbas mewabahnya virus ini, membuat hampir di semua tempat umum ada pemeriksaan suhu tubuh dengan thermometer gun.
Berapa sih suhu tubuh normal manusia?
Dikutip dari WebMD, suhu tubuh setiap orang berbeda-beda. Tubuh mengeluarkan panas setiap saat untuk melakukan pekerjaan yang membuat anda tetap hidup. Namun, ketika tubuh mengeluarkan lebih banyak atau lebih sedikit panas dari biasanya itu menandakan ada masalah dalam tubuh.
Pada umumnya, suhu tubuh normal untuk dewasa berkisar 36 hingga 37 derajat Celsius. Sedangkan untuk untuk bayi dan anak-anak, berkisar antara 36,6 sampai 38 derajat Celsius.
Apa artinya jika terlalu tinggi?
Suhu tinggi dapat mengakibatkan indikasi demam. Jika pada orang dewasa memiliki suhu di atas 38 derajat Celsius, mungkin sudah dianggap demam. Bahkan jika sudah di atas 39 derajat Celcius, segera hubungi dokter untuk memeriksakan kondisi lebih lanjut.
Indikasi demam untuk anak-anak lebih rumit. Seperti, usia di bawah 3 bulan memiliki suhu dubur di atas 38,5 derajat Celsius, usia antara 3 dan 3 tahun suhu dubur di atas 38,8 derajat Celsius, dan di atas tiga tahun memiliki suhu oral melebihi 39,4 derajat Celsius.
Bagaimana kalau suhu tubuh terlalu rendah?
Suhu rendah dapat menandakan hipotermia, yakni ketika suhu tubuh di bawah 35 derajat Celsius. Salah satu faktor penyebabnya adalah paparan di cuaca yang dingin di waktu yang lama baik di dalam maupun luar ruangan.
Faktor apa saja yang mempengaruhi suhu tubuh seseorang?
Aktivitas sehari-hari
Kondisi lingkungan pada jam atau waktu tertentu
Faktor usia
Jenis kelamin
Makanan dan minuman yang dikonsumsi
Siklus menstruasi (khusus untuk wanita).
10 Penyakit yang Disebabkan Virus, Selain Corona
Penyakit yang disebabkan oleh virus tidak bisa ditangani dengan pemberian obat antibiotik. Virus hanya dapat dibasmi dengan obat antivirus. Akan tetapi beberapa penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus juga dapat sembuh dengan sendirinya selama sistem kekebalan tubuh kuat.
Ada beberapa gejala umum yang disebabkan akibat virus dan ciri-cirinya hampir mirip dengan bakteri. Yakni batuk dan bersin, demam, muntah, diare, kelelahan hingga kram.
Beberapa bulan belakangan muncul virus jenis baru yang berasal dari Wuhan, Hubei, China namanya Virus Corona (COVID-19). Virus ini telah menginfeksi lebih dari 100 negara di dunia dan mengakibatkan sekitar 6.400 orang meninggal dunia. WHO pun telah menyatakan virus Corona sebagai pandemi.
Virus Corona atau COVID-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Virus ini masih bersaudara dengan SARS dan MERS yang sempat merebak beberapa tahun lalu.
Gejala virus Corona yang muncul pada beberapa pasien secara umum adalah flu, demam, batuk hingga sesak napas.
Selain virus Corona, ada juga beberapa penyakit lain yang juga disebabkan karena virus :
1. Gondongan
Penyakit yang disebabkan virus pada manusia salah satunya adalah gondongan. Gondongan ialah pembengkakan yang terjadi pada kelenjar parotis akibat infeksi virus. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus.
Gejala gondongan biasanya baru akan muncul sekitar 14-25 hari setelah infeksi virus tejradi. Ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang membuat sisi wajah atau pipi bengkak.
Gondongan dapat sembuh saat sistem kekebalan tubuh berhasil mengatasi infeksi yang terjadi. Dan perbanyak minum air putih.
2. Herpes
Herpes adalah nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Jenis virusnya dikenal dengan sebutan herpes simplex virus atau HSV yang dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah hingga kelamin (herpes genitalia).
Umumnya gejala herpes ditandai dengan demam, nyeri otot, muncul rasa nyeri dan gatal seperti terbakar, kemudian timbul lesi pada kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.
Fokus pengobatan penyakit herpes biasanya untuk menghilangkan blister dan mencegah penyebaran herpes. Ada juga beberapa obat-obatan antivirus yang digunakan seperti Acyclovir, Valacyclovir dan Famciclovir.
https://nonton08.com/cast/tetona-jackson/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar