Sejak menangani pasien suspect virus corona Covid-19, RSUD Brebes belum sekalipun mengirim sampel dahak hasil swab untuk diuji di laboratorium Balitbang Kemenkes. Pihak RSUD beralasan, tidak memiliki media untuk membawa sampel dahak hasil swab atau VTM (Viral Transport Media).
Semua pasien yang masuk hanya sebatas dikarantina di ruang isolasi. Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan positif tidaknya pasien corona belum bisa dilakukan karena tidak adanya VTM.
"Untuk pemeriksaan swab kita belum bisa melakukannya. Karena terkendala tidak adanya VTM (viral transport media atau media untuk membawa sampel dahak hasil swab). Kami belum dapat kiriman VTM dari kemenkes. Ini kasie kami sedang coba, cari barangkali bisa untuk beli sendiri," ujar dr Rasipin, Wadir Pelayanan RSUD Brebes.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes, dr Sartono saat ditemui di kantornya membenarkan tidak adanya media untuk mengirim sampel swab pasien. Selama ini, semua pasien suspect covid-19 hanya sebatas dikarantina dan diobati biasa.
"Media transport sampelnya sulit didapat. Sampai hari ini kita belum dapat juga. Mohon doanya semua," kata Sartono.
Selama menunggu pengambilan dan pemeriksaan swab dari petugas litbang Kemenkes, kata Sartono, pasien isolasi tetap dirawat sebaik mungkin. Jika kondisi membaik akan dipulangkan tanpa menunggu hasil uji laboratorium.
"Mudah mudahan membaik dan bisa pulang, meski setelah pulang hasil lab-nya belum keluar," terang Sartono.
Sementara hingga Kamis sore, pasien suspect corona yang dirawat bertambah menjadi 4 orang. Pasien terakhir masuk berasal dari Kecamatan Bumiayu.
Kata Mereka yang Suhu Tubuhnya 'Ajaib' Saat Pakai Termometer Tembak
Belum lama ini seorang dokter bercerita tentang termometer tembak yang hasil pengukurannya tidak masuk akal. Di sebuah kantor, ia diukur suhu tubuhnya dan didapatkan angka yang mustahil terukur pada manusia yang masih bernapas, yakni 31 derajat celcius.
Pengalaman tersebut dibagikan oleh dr Shela Putri Sundawa di akun Twitter milik pribadinya yaitu @oxfara. Ini terjadi saat suhu tubuhnya diukur dengan termometer tembak di sebuah kantor di Jakarta.
Kisah serupa rupanya banyak dialami pembaca. Seperti diceritakan oleh pemilik akun Ayu di kolom komentar. Dikisahkan, ia merasa bingung dengan ada dua kasus yang ekstrem. Pertama, semua yang diukur suhunya di bawah 35 derajat celcius tapi sehat sehat saja. Nah loh, ini manusia bukan?
Kedua, pada tempat yang berbeda, ada yang suhunya 37,9 derajat celcius, padahal tidak demam, eh tapi diukur lagi jadi 37 derajat celcius.
"Lah pigimane? Ini jangan-jangan alat palsu bertebaran atau gimana sih?" ungkapnya pada kolom komentar.
Selain Ayu, pembaca lain yaitu Ahmat Surahmat juga membagikan ceritanya. Ia mengatakan itu kesalahan pak satpam saja, yang nggak ngerti gimana alatnya bekerja.
Harusnya mesti dikalibrasi dulu. Kemarin saat ia di periksa di Kalibata City, hasilnya ajaib yaitu 31, 32 dan 33 derajat celcius. Dalam hati ia mengunggapkan kasihan kepada bapak satpam yang bertugas, karena tidak mengerti menggunakan alat tersebut.
Lalu, pemilik akun Halimd pun juga berkomentar. Menurutnya tidak salah-salah juga, karena itu alat memang untuk ukur permukaan, bukan tubuh atau under skin. Lumayan membantu saat testing alat-alat kelistrikan atau mekanik.
Ia menambahkan, mungkin yang dipakai jangan angka yang tertera, tapi perbedaan dari yang normal plus harus di ruangan suhu yang normal. Karena kulit akan menyesuaikan dengan suhu sekitar, kalau tidak beda-beda jauh, suhu tubuh yang akan dominan muncul di yaitu suhu pada permukaan.
Punya pengalaman serupa? Bagikan di komentar ya.
https://indomovie28.com/cast/hiroyuki-miyasako/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar