Rabu, 20 Mei 2020

29 Pasien Corona RI Sembuh, 48 Meninggal, Ini Sebarannya

Pemerintah mengumumkan ada penambahan pasien meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Hingga hari ini, jumlah warga yang meninggal total menjadi 48 orang.
"Penambahan kasus meninggal dari perjalanan penyakit ini sebanyak 10 orang. Total meninggal sekarang pada posisi sekarang adalah 48 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur, Minggu (22/3/2020).

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 9 orang. Total pasien yang sembuh saat ini 29 orang.

"Kasus yang sudah sembuh, sudah dua kali pemeriksaan negatif dan dinyatakan sembuh dan dibolehkan pulang sebanyak 9 orang sehingga totalnya menjadi 29 orang," ujar Yuri.

Yuri menekankan seluruh data ini sudah diberikan kepada semua kepala dinas kesehatan provinsi dan rumah-rumah sakit lokasi pasien dirawat untuk kepentingan perawatan dan tracing kontak.

Sebaran wilayah pasien corona RI yang sembuh:
- Banten (1)
- DI Yogyakarta (1)
- DKI Jakarta (22)
- Jawa Barat (5)

Sebaran wilayah pasien corona RI yang meninggal:
- Bali (2)
- Banten (3)
- DKI Jakarta (29)
- Jawa Barat (9)
- Jawa Tengah (3)
- Jawa Timur (1)
- Sumatera Utara (1)

48 Meninggal dari 514 Kasus, Tingkat Kematian Corona RI 9,3 Persen

Pemerintah melaporkan hingga saat ini ada 514 kasus positif virus corona COVID-19. Dari angka tersebut, sebanyak 48 kasus meninggal dan 29 sembuh.
"Total yang meninggal pada posisi sekarang adalah 48 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Ahmad Yurianto, Minggu (22/3/2020).

Rasio ini menempatkan Indonesia pada Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian 9,3 persen. Salah satu episentrum COVID-19 dunia, Italia dengan 53.578 kasus positif dan 4.825 kasus meninggal mencatatkan tingkat kematian 9,01 persen.

Secara global, berdasarkan pantauan Research Center Johns Hopkins University saat ini, tercatat ada 307.297 kasus positif di seluruh dunia dengan kematian 13.049 kasus. Tingkat kematian global ada di angka 4,25 persen.

Rapid Test Negatif Bukan Jaminan Bebas Corona, Ini yang Wajib Dilakukan

Rapid test virus corona COVID-19 sudah mulai dilakukan pada kelompok berisiko. Diingatkan, hasil negatif dalam screening massal ini bukan jaminan bebas virus corona.
"Apabila ditemukan kasus negatif, maka kami akan meminta untuk tetap melakukan social distancing," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Ahmad Yurianto, Minggu (22/3/2020).

Menurut Yuri, hasil negatif tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak terinfeksi. Rapid test, menurut Yuri, berbasis pada respons serologi dari infeksi sehingga hasilnya pasti negatif jika infeksi baru terjadi 6-7 hari.

Apabila seseorang mendapatkan hasil negatif, maka selain harus melakukan social distancing juga harus menjalani rapid test kedua setelah 7 hari. Pada saat tes ulang tersebut, jika memang positif, maka respons antibodi sudah muncul.

"Apabila 2 kali dilakukan pemeriksaan dan ternyata tetap negatif, kisa bisa meyakini bahwa saat ini sedang tidak terinfeksi. Tetapi bisa besoknya terinfeksi manakala upaya untuk kontak dekat tidak dijalankan, upaya untuk melakukan isolasi diri dari orang lain yang positif tidak dijalankan dengan baik," jelas Yuri.

10 Vitamin E dan C Terbaik yang Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

 Tidak hanya virus corona, beberapa penyakit yang sedang mewabah saat ini adalah demam berdarah hingga cikungunya. Agar terhindar dari segala virus dan penyakit, daya tahan tubuh harus ditingkatkan dengan vitamin E dan C.
Vitamin E dan C sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh. Keduanya juga mengandung antioksidan sehingga bisa memperlambat kerusakan sel dan melancarkan sirkulasi darah.

Vitamin E adalah senyawa yang larut dalam lemak dan bersifat antioksidan. Vitamin E yang cukup sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh, kesehatan pembuluh darah dan menjaga kesehatan kulit.

Sedangkan vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air dan ditemukan di banyak makanan, buah-buahan dan sayuran. Vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen, jaringan ikat, tulang, gigi dan pembuluh darah kecil.

Berikut vitamin E dan C yang terkandung pada buah dan sayur:
1. Kuaci

Kuaci atau biji bunga matahari bisa jadi camilan sehat. Selain dijadikan camilan, biji bunga matahari juga bisa dicampurkan ke dalam yogurt, oatmeal atau salad. Dikutip dalam Medical News Today, 100 gr biji bunga matahari mengandung 35,17 mg vitamin E. Selain itu, kuaci juga mengandung protein.

Dilansir dalam The Journal of Nutrition Volume 132 yang diterbitkan tahun 2002, seperempat mangkuk biji bunga matahari dapat memenuhi 80 persen kebutuhan harian vitamin E.

2. Almond

Vitamin E yang mengandung antioksidan dapat memperlambat kerusakan sel, jaringan kulit serta melancarkan sirkulasi darah di kulit. Salah satu makanan yang mengandung vitamin E dan antioksidan adalah kacang almond.

Almond berfungsi sebagai penghalang masuknya radikal bebas. 100 gram almond mengandung vitamin E sebesar 25,63 mg. Almond panggang bisa ditambahkan ke dalam sereal atau dijadikan sebagai camilan.

3. Alpukat

Makanan yang mengandung vitamin E salah satunya adalah buah alpukat. Setengah potong buah alpukat mengandung 2 mg vitamin E. Buah yang memiliki daging berwarna kuning kecoklatan ini juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sering dikaitkan dengan penurunan peradangan dalam tubuh. Buah alpukat bisa dikonsumsi dengan madu atau dibuat dalam bentuk jus.

4. Bayam

Tidak hanya zat besi, sayur bayam juga mengandung vitamin E yang sangat baik untuk mengatasi inflamasi. Konsumsi sayur bayam juga bisa mengobati peradangan akibat kuman dan bakteri.

Seporsi bayam mentah dengan berat 100 gram mengandung 2,03 mg vitamin E. Selain itu, 100 gram bayam juga mengandung 28,1 mg vitamin C dan 558 mg potasium.

5. Kacang Tanah

Kacang tanah mengandung vitamin E dan antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas. 100 gram kacang tanah mengandung 4,93 mg vitamin E dan 8,4 gram serat serta 634 mg potasium.

6. Tomat

Vitamin E dan C terbaik salah satunya ada dalam tomat. Buah tomat yang segar mengandung sekitar 40 persen kebutuhan vitamin C harian. Vitamin C merupakan antioksidan alami yang ampuh untuk memelihara sistem metabolisme dan mencegah peradangan dalam tubuh.

7. Jambu Biji

Buah tropis yang memiliki daging berwarna merah muda ini mengandung vitamin C alami. Satu buah jambu biji mengandung 126 mg vitamin C. Buah ini kaya akan antioksidan berupa lycopene.

8. Jeruk

Jeruk serta lemon mengandung tinggi vitamin C. Dalam satu buah jeruk ukuran sedang ada 70 mg vitamin C, sedangkan untuk jeruk bipis memiliki kandungan yang berbeda yaitu 13 mg per satu buah. Sedangkan buah lemon memiliki kandungan vitamin C sebesar 83 mg.

9. Pepaya

Buah pepaya dapat membantu mencerahkan kulit serta melancarkan pencernaan. Vitamin C yang terkandung dalam buah pepaya sangat baik untuk anak hingga orang dewasa. Dalam 145 gram pepaya mengandung 86,3 mg vitamin C yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga sistem imunitas.

10. Brokoli

Selain buah, ada juga sayuran yang mengandung tinggi vitamin C. Kandungan vitamin C dalam 100 gram brokoli lebih besar dari jeruk yaitu sekitar 89 mg. Brokoli bisa dicampurkan dalam sup atau ditumis dengan beberapa sayuran lainnya.