Jumat, 03 Juli 2020

Lampu Sinar UV Canggih Diklaim Bisa Bunuh Virus Corona

Bermacam cara dilakukan untuk membunuh atau setidaknya menghambat laju penyebaran virus Corona. Teknologi pun dikerahkan, termasuk penggunaan sinar ultraviolet (UV) dalam berbagai bentuk.
Perusahaan teknologi pencahayaan Signify, menyebutkan bahwa para ilmuwan dari Boston University mengonfirmasi bahwa lampu sinar UV yang dikembangkannya dapat bekerja mematikan sebagian besar virus Corona dalam hitungan detik.

Sinar Matahari sendiri diketahui dapat membunuh virus di luar ruangan. Signify berharap lampu sinar UV buatannya bisa digunakan untuk menekan jumlah virus di area dalam ruangan.

"Mengingat potensi teknologi untuk membantu perang melawan virus Corona ini sangat signifikan, Signify tidak akan menyimpan sendiri teknologi ini untuk penggunaan eksklusif, tetapi akan membuka ketersediaannya untuk perusahaan pencahayaan lainnya," kata CEO Signify Eric Rondolat seperti dikutip dari New York Post.

"Untuk melayani kebutuhan teknologi disinfeksi digital yang sedang melonjak, kami akan meningkatkan kapasitas produksi hingga berkali lipat dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.

Penggunaan sinar UV untuk disinfeksi secara digital mulai marak sejak pandemi COVID-19 terjadi. Sinar UV juga digunakan untuk membersihkan tranportasi seperti kereta dan bus, restoran, ruangan rumah sakit, juga 'mencuci' uang agar steril dari bakteri dan virus.

Namun perlu diingat, penggunaan sinar UV untuk disinfeksi tidak bisa sembarangan. Perlu kehati-hatian menggunakan sinar UV agar jangan sampai mengenai kulit karena bisa menyebabkan kanker kulit.

Jika terpaksa mengenai bagian tubuh pun, sinar UV tersebut harus dipastikan memang yang sudah dikembangkan sedemikian rupa aman digunakan untuk manusia.

Organisasi kesehatan dunia WHO memperingatkan bahwa sinar UV tidak boleh digunakan untuk membersihkan tangan atau area kulit mana pun karena radiasi UV bisa mengakibatkan iritasi kulit.

Karenanya, disinfeksi menggunakan sinar UV memang harus dilakukan di ruangan tertutup dan dioperasikan dari luar ruangan.

Ahli kesehatan Paul Tambyah yang merupakan President of Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection menyebutkan, sinar UV tidak bisa digunakan untuk disinfeksi area publik, namun bisa sangat efektif jika dilakukan dengan benar.

"Disinfeksi sinar UV mulai digunakan luas di rumah sakit di berbagai negara untuk membersihkan kamar-kamar yang sudah ditinggalkan oleh pasien. Cara ini digunakan untuk membunuh patogen yang resisten terhadap antimikroba, TBC dan agen infeksi lain," ujarnya.

Jadwal Peluncuran Asus ROG Phone 3 Terungkap

Setelah memastikan akan memperkenalkan ponsel gaming terbarunya, Asus ini mengungkap jadwal peluncuran ROG Phone 3, kapan?
Dalam situs resminya, Asus telah memajang hitung mundur acara peluncuran. Jika dihitung-hitung maka hajatan tersebut akan dilangsungkan 22 Juli 2020 mendatang pukul 11.00 waktu Taipei atau 10.00 WIB.

Tidak ada informasi terkait spesifikasi yang diungkap Asus dalam situs resminya. Namun Asus ROG Phone 3 sempat mejeng di situs sertifikasi ponsel China, TENAA.

Dari sana diketahui kalau ponsel gaming terbaru Asus bakal mengusung layar AMOLED berukuran 6,59 inch dengan resolusi Full HD+. Memiliki fingerprint di layar.

Dapur pacunya diyakini Snapdragon 865+ dengan kecepatan 3,09Hz dengan RAM 12 GB. Memori internalnya 256 GB dan mendukung 5G.

Empat kamera terpasang di ponsel ini. Dua di antaranya berukuran 64 MP dan 12 MP. ROG Phone 3 disebutkan punya lensa ultrawide dan telephoto yang punya kemampuan optical zoom 8x.
https://indomovie28.net/gintama-shirogane-no-tamashii-hen-episode-16/

Tokocrypto Mulai Jualan Aset Kripto Berbasis Rupiah

Tak lama setelah meluncurkan Tokocrypto 2.0, pedagang aset kripto yang didukung oleh Binance tersebut mulai menjajakan aset kripto stablecoin berbasis rupiah, yaitu Binance IDR (BIDR).
BIDR adalah stablecoin Binance Chain (BEP-2) yang dipatok ke dalam Rupiah (IDR). BIDR akan tersedia untuk pembelian langsung dan penukaran dengan harga 1 BIDR setara dengan 1 Rupiah.

Nasabah akan memperoleh BIDR secara instan ketika mereka mendepostitkan rupiah ke fiat channel yang ada di Tokocrypto. BIDR juga dapat ditransfer ke platform Binance dan diperdagangkan di sana.

"Ini adalah momen yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi Tokocrypto untuk bekerjasama dengan Binance dalam mendukung proyek BIDR untuk membawa terobosan baru dalam dunia kripto di Indonesia," kata Pang Xue Kai, Co-founder dan CEO Tokocrypto dalam keterangan yang diterima detikINET.

BIDR dapat diperdagangkan dengan Bitcoin (BTC), Binance Coin (BNB), Binance USD (BUSD) dan Ethereum (ETH) pada platform Binance.com dan Tokocryto.com.

"Pengembangan stablecoin Binance pertama yang didukung Rupiah telah menjadi hasil kerjasama dan kolaborasi yang erat antara Binance dan Tokocrypto. Melalui kehadiran BIDR, kami berharap dapat membuka lebih banyak layanan keuangan untuk ekosistem Blockchain yang lebih besar," ujar Changpeng Zhao, founder dan CEO Binance.

Sebelumnya, Tokocrypto juga menggandeng Asli RI, sebuah perusahaan layanan verifikasi biometrik.

Melalui kerja sama ini, Tokocrypto mempercayakan layanan verifikasi biometrik dan verifikasi liveness dari Asli RI di platform versi terbarunya, yaitu Tokocrypto 2.0.

Sebelum Tokocrypto menggandeng Asli RI, perusahaan verifikasi biometrik ini telah bekerjasama dengan beberapa lembaga negera dan penegak hukum di Indonesia, seperti Dukcapil, Polri, BNN, dan lainnya.

Lampu Sinar UV Canggih Diklaim Bisa Bunuh Virus Corona

Bermacam cara dilakukan untuk membunuh atau setidaknya menghambat laju penyebaran virus Corona. Teknologi pun dikerahkan, termasuk penggunaan sinar ultraviolet (UV) dalam berbagai bentuk.
Perusahaan teknologi pencahayaan Signify, menyebutkan bahwa para ilmuwan dari Boston University mengonfirmasi bahwa lampu sinar UV yang dikembangkannya dapat bekerja mematikan sebagian besar virus Corona dalam hitungan detik.

Sinar Matahari sendiri diketahui dapat membunuh virus di luar ruangan. Signify berharap lampu sinar UV buatannya bisa digunakan untuk menekan jumlah virus di area dalam ruangan.

"Mengingat potensi teknologi untuk membantu perang melawan virus Corona ini sangat signifikan, Signify tidak akan menyimpan sendiri teknologi ini untuk penggunaan eksklusif, tetapi akan membuka ketersediaannya untuk perusahaan pencahayaan lainnya," kata CEO Signify Eric Rondolat seperti dikutip dari New York Post.

"Untuk melayani kebutuhan teknologi disinfeksi digital yang sedang melonjak, kami akan meningkatkan kapasitas produksi hingga berkali lipat dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.

Penggunaan sinar UV untuk disinfeksi secara digital mulai marak sejak pandemi COVID-19 terjadi. Sinar UV juga digunakan untuk membersihkan tranportasi seperti kereta dan bus, restoran, ruangan rumah sakit, juga 'mencuci' uang agar steril dari bakteri dan virus.

Namun perlu diingat, penggunaan sinar UV untuk disinfeksi tidak bisa sembarangan. Perlu kehati-hatian menggunakan sinar UV agar jangan sampai mengenai kulit karena bisa menyebabkan kanker kulit.

Jika terpaksa mengenai bagian tubuh pun, sinar UV tersebut harus dipastikan memang yang sudah dikembangkan sedemikian rupa aman digunakan untuk manusia.

Organisasi kesehatan dunia WHO memperingatkan bahwa sinar UV tidak boleh digunakan untuk membersihkan tangan atau area kulit mana pun karena radiasi UV bisa mengakibatkan iritasi kulit.

Karenanya, disinfeksi menggunakan sinar UV memang harus dilakukan di ruangan tertutup dan dioperasikan dari luar ruangan.
https://indomovie28.net/gintama-shirogane-no-tamashii-hen-episode-15/