Tak lama setelah meluncurkan Tokocrypto 2.0, pedagang aset kripto yang didukung oleh Binance tersebut mulai menjajakan aset kripto stablecoin berbasis rupiah, yaitu Binance IDR (BIDR).
BIDR adalah stablecoin Binance Chain (BEP-2) yang dipatok ke dalam Rupiah (IDR). BIDR akan tersedia untuk pembelian langsung dan penukaran dengan harga 1 BIDR setara dengan 1 Rupiah.
Nasabah akan memperoleh BIDR secara instan ketika mereka mendepostitkan rupiah ke fiat channel yang ada di Tokocrypto. BIDR juga dapat ditransfer ke platform Binance dan diperdagangkan di sana.
"Ini adalah momen yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi Tokocrypto untuk bekerjasama dengan Binance dalam mendukung proyek BIDR untuk membawa terobosan baru dalam dunia kripto di Indonesia," kata Pang Xue Kai, Co-founder dan CEO Tokocrypto dalam keterangan yang diterima detikINET.
BIDR dapat diperdagangkan dengan Bitcoin (BTC), Binance Coin (BNB), Binance USD (BUSD) dan Ethereum (ETH) pada platform Binance.com dan Tokocryto.com.
"Pengembangan stablecoin Binance pertama yang didukung Rupiah telah menjadi hasil kerjasama dan kolaborasi yang erat antara Binance dan Tokocrypto. Melalui kehadiran BIDR, kami berharap dapat membuka lebih banyak layanan keuangan untuk ekosistem Blockchain yang lebih besar," ujar Changpeng Zhao, founder dan CEO Binance.
Sebelumnya, Tokocrypto juga menggandeng Asli RI, sebuah perusahaan layanan verifikasi biometrik.
Melalui kerja sama ini, Tokocrypto mempercayakan layanan verifikasi biometrik dan verifikasi liveness dari Asli RI di platform versi terbarunya, yaitu Tokocrypto 2.0.
Sebelum Tokocrypto menggandeng Asli RI, perusahaan verifikasi biometrik ini telah bekerjasama dengan beberapa lembaga negera dan penegak hukum di Indonesia, seperti Dukcapil, Polri, BNN, dan lainnya.
Lampu Sinar UV Canggih Diklaim Bisa Bunuh Virus Corona
Bermacam cara dilakukan untuk membunuh atau setidaknya menghambat laju penyebaran virus Corona. Teknologi pun dikerahkan, termasuk penggunaan sinar ultraviolet (UV) dalam berbagai bentuk.
Perusahaan teknologi pencahayaan Signify, menyebutkan bahwa para ilmuwan dari Boston University mengonfirmasi bahwa lampu sinar UV yang dikembangkannya dapat bekerja mematikan sebagian besar virus Corona dalam hitungan detik.
Sinar Matahari sendiri diketahui dapat membunuh virus di luar ruangan. Signify berharap lampu sinar UV buatannya bisa digunakan untuk menekan jumlah virus di area dalam ruangan.
"Mengingat potensi teknologi untuk membantu perang melawan virus Corona ini sangat signifikan, Signify tidak akan menyimpan sendiri teknologi ini untuk penggunaan eksklusif, tetapi akan membuka ketersediaannya untuk perusahaan pencahayaan lainnya," kata CEO Signify Eric Rondolat seperti dikutip dari New York Post.
"Untuk melayani kebutuhan teknologi disinfeksi digital yang sedang melonjak, kami akan meningkatkan kapasitas produksi hingga berkali lipat dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.
Penggunaan sinar UV untuk disinfeksi secara digital mulai marak sejak pandemi COVID-19 terjadi. Sinar UV juga digunakan untuk membersihkan tranportasi seperti kereta dan bus, restoran, ruangan rumah sakit, juga 'mencuci' uang agar steril dari bakteri dan virus.
Namun perlu diingat, penggunaan sinar UV untuk disinfeksi tidak bisa sembarangan. Perlu kehati-hatian menggunakan sinar UV agar jangan sampai mengenai kulit karena bisa menyebabkan kanker kulit.
Jika terpaksa mengenai bagian tubuh pun, sinar UV tersebut harus dipastikan memang yang sudah dikembangkan sedemikian rupa aman digunakan untuk manusia.
Organisasi kesehatan dunia WHO memperingatkan bahwa sinar UV tidak boleh digunakan untuk membersihkan tangan atau area kulit mana pun karena radiasi UV bisa mengakibatkan iritasi kulit.
Karenanya, disinfeksi menggunakan sinar UV memang harus dilakukan di ruangan tertutup dan dioperasikan dari luar ruangan.
https://indomovie28.net/gintama-shirogane-no-tamashii-hen-episode-15/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar