Kamis, 23 Juli 2020

Krisis di Korsel, Angka Infeksi Virus Corona Jadi 340 Kasus

 Wabah virus corona (COVID-19) hingga saat ini terus meluas dengan China jadi negara yang paling terdampak. Laporan terakir menyebut sudah lebih dari 77 ribu kasus virus corona terkonfirmasi dan sekitar 2.300 di antaranya meninggal dunia.
Terkait hal tersebut belakangan Korea Selatan (Korsel) mulai jadi perhatian karena menunjukkan peningkatan kasus yang mengkhawatirkan. Dikutip dari CNN, dalam beberapa hari Korsel melaporkan lebih dari 140 kasus baru membuat total ada 340 jumlah kasus yang terkonfirmasi di negara tersebut.

CNN menyebut krisis virus corona di Korea Selatan melibatkan komunitas religius di kota Daegu. Seorang jemaat wanita berusia 62 tahun menjadi super spreader, menyebarkan virus ke puluhan jemaat lain saat menghadiri kebaktian gereja.

Meresponsnya pemerintah setempat menerapkan kebijakan khusus menutup tempat-tempat publik dan membuka 'zona perawatan khusus'.

"Pemerintah selama ini hanya fokus pada penanggulangan infeksi yang datang dari luar negeri. Mulai sekarang, pemerintah akan lebih memprioritaskan mencegah penyebaran virus secara lokal," kata Perdana Menteri Chung Sye-Kyun seperti dikutip dari BBC.

Tragis! Dokter yang Tunda Pernikahan demi Pasien, Meninggal karena COVID-19

Seorang dokter di China meninggal karena infeksi virus corona atau COVID-19. Dokter bernama Peng Yinhua ini meninggal setelah sepakat dengan calon istrinya untuk mengundur waktu pernikahan mereka.
Peng bertugas sebagai dokter pernapasan di Rumah Sakit Rakyat Pertama, di Distrik Jiangxia, Wuhan. Pria 29 tahun ini mengundurkan waktu pernikahannya demi bekerja untuk mengobati pasien COVID-19.

Dikutip dari Mothership, sebelumnya Peng juga sudah dirawat sejak 25 Januari 2020. Tapi, pada 30 Januari kondisinya semakin memburuk dan dipindahkan ke Rumah Sakit Jinyintan, di Wuhan. Tapi, ia akhirnya meninggal dunia pada Kamis (20/2) pukul 21.50 waktu setempat karena virus tersebut.

Awalnya, ia dan pasangannya akan menikah pada 1 Februari 2020. Bahkan undangan yang akan disebarkan masih ada disimpan di dalam laci mejanya.

Meninggalnya Peng juga menarik simpati banyak netizen. Mereka menyayangkan kepergian Peng yang akhirnya meninggalkan calon istrinya.

"Mereka mungkin baru mendaftarkan pernikahan belum lama ini. Ini benar-benar menyakitkan untuk wanita yang kehilangan calon suaminya sebelum pernikahan," tulis salah satu netizen.

Kenapa Virus Corona Bermutasi? Ini Faktor yang Menentukan

Tak bisa dipungkiri bahwa virus corona COVID-19 bisa bermutasi sama seperti mikroorganisme lainnya. Meski begitu, tidak semua virus yang bermutasi itu menjadi lebih jahat dari sebelumnya.
Lantas faktor apa yang menyebabkan virus bisa bermutasi?

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio mengatakan bahwa virus akan bermutasi bila merasa tidak nyaman dengan lingkungan yang ditinggalinya.

"Biasanya mikroorganisme itu akan bermutasi kalau dia harus beradaptasi terhadap lingkungan. Lingkungan yang buruk tentunya," kata Prof Amin kepada detikcom, Jumat (21/2/2020).

Menurutnya mutasi adalah cara virus untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang baru, dan tidak semuanya bisa berhasil.

"Mutasi itu dilakukan secara random, mutasi yang berhasil itu akan hidup dan mutasi yang gagal dia akan mati," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar