Jumat, 24 Juli 2020

5 Kebiasaan Sehari-hari yang Berubah Sejak Pandemi Corona

 Sejak virus Corona COVID-19 mewabah di seluruh dunia, begitu banyak hal yang berubah dalam kehidupan sehari-hari.
Sesuatu hal yang umum dilakukan pada enam bulan lalu, seperti berjabat tangan, berbagi minuman dengan teman, dan pergi tanpa menggunakan masker adalah hal yang normal. Namun, kini semua itu perlu dipikir ulang kembali.

Dikutip dari Insider, berikut 5 kebiasaan sehari-hari yang berubah sejak pandemi Corona berlangsung.

1. Berjabat tangan
Dulu berjabat tangan adalah hal yang umum dilakukan ketika bertemu dengan seseorang. Tetapi, saat ini mungkin banyak orang lebih memilih untuk tidak melakukan hal itu.

Pakar imunologi dari Amerika Serikat (AS), Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa kebiasaan berjabat tangan bisa meningkatkan risiko penularan virus Corona.

"Kita tidak perlu berjabat tangan. Kita harus menghentikan kebiasaan itu," ucapnya.

2. Mencuci tangan
Sebelum pandemi Corona, rutin mencuci tangan setiap kali beraktivitas bukanlah kebiasaan yang umum kita lakukan. Namun, kini mencuci tangan adalah hal yang wajib dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona.

"Rutinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik," imbau Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC).

3. Bertransaksi pakai uang tunai
Sejak diduga virus Corona bisa menular lewat uang tunai, mungkin setiap kali sehabis memegang uang rasanya ingin cepat-cepat mencuci tangan. Padahal, dahulu mungkin ini bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan.

"Jika pekerjaanmu mengharuskan memegang uang (atau permukaan lain yang berpotensi terkontaminasi), maka penting untuk rutin mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah," jelas Asisten Profesor di George Washington School of Medicine and Health Sciences, Dr Michael Knight.

4. Berbagi botol minuman
Berbagi botol minuman dengan teman adalah hal yang normal dilakukan sebelumnya. Namun, kini sebaiknya harus dipikirkan ulang untuk melakukan itu.

Pada Maret lalu, dilaporkan sekelompok orang di Thailand terinfeksi Corona akibat berbagi minuman dan rokok.

CDC pun menyatakan bahwa virus Corona memang tidak menyebar lewat makanan atau air. Tetapi, virus ini dapat ditemukan di air liur, sehingga kamu harus berpikir ulang untuk berbagi minuman.

5. Melakukan perjalanan
Saat ini, sebagian orang lebih memilih untuk tetap berada di rumah daripada harus pergi keluar. Terlebih jika harus menggunakan transportasi umum dalam bepergian.

Sebab, begitu banyak yang harus dipersiakan, seperti harus menggunakan masker, rutin mencuci tangan, membersihkan tempat duduk, dan lain-lain yang dapat menurunkan risiko paparan virus Corona.

Para Ahli Temukan Bukti Baru, Virus Corona Sebabkan Masalah di Telinga?

 Pasien Corona terus melaporkan gejala yang berbeda, tetapi 3 gejala Corona yang paling umum disebut Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) didominasi batuk, demam, dan sesak napas. Gangguan indra perasa dan penciuman juga dialami pasien Corona.
Baru-baru ini, sebuah studi menemukan ada kondisi lain yang berpotensi menjadi gejala virus Corona baru. Gejala baru tersebut dicurigai membuat pasien Corona mengalami gangguan pada telinga atau kemampuan pendengaran.

Dikutip dari Daily Star, tiga pasien di Fakultas Kedokteran Johns Hopkins diuji dalam penelitian tersebut. Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Otolaryngology - Head & Neck Surgery menemukan dua pasien dari ketiganya dilaporkan memiliki virus Corona, ditemukan di telinga mereka.

Berdasarkan penelitian tersebut, gejala Corona ini menginfeksi tulang mastoid, salah satu tulang di tengkorak yang posisinya mengelilingi telinga bagian tengah dan bagian dalam. Fungsi tulang ini sebenarnya untuk melindungi struktur dalam telinga dan melindungi tengkorak ketika ada risiko terjadinya cedera.

Temuan ini mendesak para dokter untuk memeriksa telinga seseorang yang menunjukkan gejala Corona. Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Otolaryngology - Head & Neck Surgery, mengambil spesimen dalam telinga menggunakan penyeka.

Dua dari tiga pasien yang dites, dinyatakan positif Corona dari temuan di mastoid atau telinga tengah. Seorang wanita berusia 80-an, hanya memiliki virus di telinga tengah kanan, sedangkan pria berusia 60-an memiliki virus di mastoid kiri dan kanan, serta di telinga tengah kiri dan kanannya. Menurut penelitian sebelumnya, virus Corona dikaitkan dengan infeksi telinga atau masalah di telinga.

"Identifikasi virus hidup dari peradangan di telinga tengah akan memiliki implikasi bagi ahli bedah dan staf," tulis salah satu peneliti.

Namun, para peneliti mengatakan gangguan pada telinga tidak selalu dipastikan sebagai gejala Corona yang pasti karena berawal dari penelitian yang sangat kecil. "Tetapi hubungan mastoid, telinga tengah, dengan SARS-CoV-2 tidak selalu menyiratkan gejala penyakit saat ini atau masa depan," jelas para peneliti.
https://indomovie28.net/delicious-moms-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar