Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona resmi diganti. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dibubarkan Presiden Joko Widodo dan digantikan dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Hal ini membuat dr Achmad Yurianto dan dr Reisa Broto Asmoro tak lagi menyampaikan update harian kasus virus Corona di Indonesia.
Dalam postingan di akun sosial medianya, dr Reisa mengumumkan bahwa ia tak lagi menjadi anggota tim komunikasi publik gugus tugas percepatan penanganan COVID-19. Meski demikian dr Reisa menyebut akan tetap tergabung dalam Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Menjawab banyak pertanyaan yang muncul, memang mulai hari ini saya tidak lagi mengedukasi melalui press conference harian. Tetapi InsyaAllah saya akan tetap meneruskan edukasi publik melalui platform yang berbeda," tulis dr Reisa dalam postingan di akun Instagram pribadinya yang dilihat detikcom, Rabu (22/7/2020).
Masih sama seperti biasanya, dr Reisa tetap mengingatkan dan mengimbau masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan demi menjaga diri dan lingkungan sekitar agar tidak tertular virus Corona. dr Reisa juga menekankan pandemi masih belum berakhir dan masyarakat harus terus waspada.
"Terima kasih untuk masukkan yang membangun. Ingat, bersama kita pasti bisa," pungkas dr Reisa.
Studi Temukan Strain Virus Corona di Italia Tidak Berasal dari China
Sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti di Milan menyatakan strain virus Corona yang beredar di Italia saat ini tidak berasal China. Peneliti tersebut mengumpulkan lebih dari 300 sampel darah pasien yang terinfeksi virus Corona COVID-19 dari wilayah Lombardy dari bulan Februari hingga April dan melacak strain virus.
Italia menjadi negara pertama di dunia yang memberlakukan pembatasan perjalanan dan melarang semua penerbangan dari China. Tetapi genom sekuensing menunjukkan jenis virus Corona yang ada di Italia tak sama dengan yang ada di China.
"Rantai transmisi yang tidak secara langsung melibatkan China," kara para peneliti yang dipimpin oleh Profesor Carlo Federico Perno dari Universitas Milan dikutip dari SCMP.
Otoritas Kesehatan Lombardy mengatakan Italia menemukan kasus virus Corona pertama kali pada tanggal 20 Februari. Tim Perno mengumpulkan 371 sampel darah pasien Corona di 12 provinsi di seluruh wilayah. Dipilih secara acak dari pasien yang memiliki gejala ringan, sedang, dan berat. Sekitar 7 persen dari sampel gagal menghasilkan pembacaan genom lengkap virus.
Strain tersebut berasal dari dua sumber yang terpisah, masing-masing memainkan peran dominan di beberapa provinsi. Tetapi, jenis virus yang ditemukan tetap berbeda dengan China.
Studi baru Perno juga menunjukkan ada beberapa jenis strain virus Corona di wilayah Lombardy. Salah satu kemungkinan sumber virus itu adalah dari Eropa Tengah, di mana strain virus yang ditemukan serupa.
Studi Italia merupakan salah satu dari beberapa studi yang meneliti strain virus dari China berbeda. Sebelumnya, studi oleh Pasteur Institute di Paris pada bulan Mei mengkonfirmasi bahwa wabah di Prancis tidak memiliki hubungan langsung ke China. Studi lain oleh para ilmuwan Rusia mengidentifikasi 67 jenis virus ke negara mereka dan hanya menemukan satu yang terkait dengan sumber China.
https://kamumovie28.com/black-clover-episode-15-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar