Minggu, 26 Juli 2020

Muncul Suspek, Korea Utara Tak Lagi Bebas Virus Corona?

Pemerintah Korea Utara (Korut) selama ini mengklaim wilayahnya bisa bebas dari wabah virus Corona COVID-19. Pemimpin Korut, Kim Jong Un, menyebut hal ini sebagai "keberhasilan luar biasa" dari upaya pengendalian wabah.
Berbagai ahli sulit mempercayai klaim Korut. Menurut laporan BBC, orang luar tidak ada yang tahu pasti kondisinya karena Korut benar-benar menutup akses keluar-masuk sejak 30 Januari lalu.

Hingga pada hari Minggu (26/7/2020), media berita resmi pemerintah (KCNA) melaporkan muncul satu orang pasien suspek COVID-19. Bila pasien tersebut benar positif, maka ia akan menjadi kasus resmi pertama di Korut.

KCNA menyebut pasien ditemukan di kota Kaesong, dekat perbatasan dengan Korea Selatan. Ia dideskripsikan sebagai seorang pembelot yang pergi ke Korea Selatan tiga tahun lalu dan belakangan ini kembali pada 19 Juli 2020.

Pasien dikabarkan sudah dikarantina dan orang-orang yang melakukan kontak dekat dengannya selama lima hari terakhir diawasi.

"Virus ganas ini bisa saja masuk ke kota," kata Kim yang kemudian jajarannya menerapkan isolasi pada kota Kaesong seperti dikutip dari AFP, Minggu (26/7/2020).

Sebelumnya Korut juga mengklaim sudah mulai membuat vaksin Corona.

Marquez Batal Balapan karena Belum Kuat Geber Motor, Bagaimana Terapinya?

Pembalap MotoGP Repsol Honda Marc Marquez membatalkan rencana balapan di Sirkut Jerez, Minggu (26/7/2020). Hal ini menyusul kejadian patah tulang lengan atas (humerus) karena kecelakaan saat balapan pekan lalu di ajang MotoGP Spanyol.
Marquez mengaku sudah berusaha mencoba kembali secepatnya ke atas lintasan. Namun, saat menjalani sesi kualifikasi pada hari Sabtu (25/7/2020), ia masih belum bisa menggunakan penuh kekuatan tangannya.

"Entah itu bengkak atau apa, tiba-tiba tangan saya tak berdaya. Di situlah anda harus lebih realistis dengan diri sendiri. Sebagaimana saya berjanji kepada Honda, saya harus mendengarkan apa kata tubuh saya dan juga sensasi yang saya rasakan," kata Marquez kepada DAZN, dilansir dari Marca.

Lama pemulihan patah tulang humerus bisa dipengaruhi berbagai faktor, termasuk jenis dan tingkat keparahannya. Dengan atau tanpa operasi, biasanya butuh waktu beberapa pekan untuk bisa pulih 100 persen.

Dikutip dari Focus Physiotherapy, secara alami tubuh akan berusaha menyambungkan tulang yang patah selama 4-6 minggu. Dibutuhkan juga waktu fisioterapi kurang lebih sama agar tbuh terhindar dari risiko cacat dan fungsi gerak area yang patah kembali pulih.

"Tulang patah tidak meninggalkan bekas luka yang terlihat, tapi kamu bisa mengalami kerusakan otot bila menghindari latihan kekuatan dengan fisioterapi," tulis ahli fisioterapi Anthony Grande dari Focus Physiotherapy.

Fisioterapi yang dijelani dalam kasus tulang patah bagian lengan melibatkan berbagai latihan kekuatan otot tangan. Terapis akan menilai berbagai indikator mulai dari kekuatan genggaman hingga bisa bergerak mengangkat tangan tanpa rasa sakit.

Bentuk latihan spesifiknya disesuaikan oleh terapis demi mendapat manfaat yang maksimal dan meminimalisir risiko cedera tambahan.
https://indomovie28.net/ten-years-japan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar