Kamis, 23 Juli 2020

Relawan Uji Vaksin Corona Sinovac Wajib Tinggal di Bandung

Peneliti Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran Porf Kusnandi Rusmil mengatakan, relawan yang menjadi subjek penelitian vaksin Corona Sinovac harus bertempat tinggal di Bandung Raya. Hal tersebut dilakukan guna mempermudah proses pemantauan uji klinis vaksin selama enam bulan lebih.
"Hanya yang tinggal di Kota Bandung. Kalau luar kota mau ikut ini, pindah dulu ke Kota Bandung," kata Kusnandi di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Jalan Eyckman nomor 38 Kota Bandung, Rabu (22/7/2020).

Dia mengatakan, seluruh relawan nantinya akan melakukan pelaporan rutin dan pemantauan ketat secara berkala mulai dari tiga hari, lima hari, 14 hari melalui puskesmas-puskesmas atau tempat uji klinis yang sudah dilatih. Tempat-tempat tersebut yaitu Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbuleuit, Puskesmas Sukaparkir, dan Puskesmas Dago.

Selain menjadi tempat uji klini, keenam tempat tersebut juga bisa digunakan bagi masyarakat yang ingin mendaftar sebagai relawan vaksin COVID-19. Seluruh relawan nantinya akan mendapatkan asuransi kesehatan selama penelitian berlangsung

"Diberikan asuransi selama ikut penelitian, dan tidak dibayar karena mereka secara sukarela. Terus kita pantau ketat, tiga hari, lima hari, 14 hari, dan seterusya. Kalau dia sakit, apakah gejala dari vaksin itu atau tidak? nanti dia periksa ke dokter lain, saya yang akan tanya ke dokter itu lebih dalam," ujarnya.

Adapun persyaratan relawan vaksin Sinovac yaitu berusia 19 sampai 59 tahun, bertempat tinggal di Kota Bandung, dan tidak pernah memiliki riwayat penyakit COVID-19. "Jadi ini kan vaksin dari virus yang sudah dimatikan, makanya kita akan berikan kepada subjek yang sehat," tambahnya.

Tahap Awal, 540 Orang Mulai Dapat Vaksin Sinovac Bulan Agustus

 Uji klinis fase 3 vaksin Corona buatan Sinovac akan melibatkan 540 orang pada tahap awal Agustus 2020 nanti. Pemantauan berjangka tiga bulan akan dilakukan pada subjek untuk melihat perkembangan vaksin.
Hal tersebut disampaikan dr. Eddy Fadliana sebagai Koordinator tim peneliti Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran. Dia mengatakan, pemeriksaan kepada 540 orang ini meliputi keamanan dan kekebalan tubuh seseorang setelah disuntikkan vaksin Sinovac sebanyak dua kali.

"Awalnya sebanyak 540 subjek selama tiga bulan. Jadi yang tiga bulan awal 540 diperiksa keamanan dan kekebalan. Selanjutnya setelah tiga bulan itu hanya akan dipantau keamanannya atau istilah lainnya efficacy," kata Eddy di Bandung.

Dia mengatakan, pihaknya membagi penelitian ini dalam dua, pertama yang mendapatkan vaksin sinovac dan kedua yang mendapatkan plasebo. Perbedaan ini dilakukan untuk melihat perbedaan hasil imunitasnya. Namun, di akhir penelitian mereka yang mendapatkan plasebo akan mendapat vaksin COVID-19.

"Tentunya setelah diregistrasi di Badan POM. Jadi tidak ada yang dirugikan dalam hal ini," ujarnya.

Setelah menjalani pemantauan dan pemeriksaan selama enam bulan, barulah dapat terlihat angka kejadian, resiko penyakit dan kekebalan imunitas antara pengguna vaksin dan plasebo.

"Jadi nantinya kita punya data yang lengkap sesudah enam bulan itu. Juga dipantau lagi apakah setelah enam bulan itu kekebalannya masih cukup atau menurun. Nah hasil penelitian inilah kita akan ketahui," ucapnya.

Selama proses penelitian, para subjek yang mendapatkan imunisasi akan berdampingan dengan pemberian obat-obatan. Eddy mengatakan, obat-obatan berfungsi untuk menyembuhkan penyakit dan vaksin sebagai pencegahan.

Lebih lanjut, penentuan subjek penelitian akan dilakukan setelah pihaknya mendapatkan izin dari Komite Etik. Subjek ini diperkirakan melibatkan 1.620 orang dengan rentang usia 18 sampai 59 tahun.

"Setelah kami mendapatkan izin dari Komite Etik, kami akan melakukan sosialisasi ke masyarakat apakah dalam bentuk penyuluhan langsung atau menyebarkan pamflet. Apabila ingin sebagai sukarelawan menjadi subjek bisa menghubungi langsung melalui nomor yang tersedia," kata Eddy.
https://kamumovie28.com/her-name-was-christa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar