Penelitian menunjukkan minum segelas cangkir kopi per hari bermanfaat untuk kesehatan. Tapi bagaimana dengan segelas air seni?
Harry Matadeen dari Farnborough, Hampshire, mengklaim dirinya merasa lebih baik setelah minum air kencingnya sendiri. Ia mulai minum urinenya selama empat tahun belakangan setelah membaca Your Own Perfect Medicine dari Martha Christy yang mengklaim urine memiliki manfaat.
"Bagi saya, urine punya manfaat luar biasa. Saat memulai terapi urine, saya merasa sehat secara fisik dan mental," katanya dikutip dari Daily Mail.
Sekarang ia rutin minum 200ml urinenya, yang berumur seminggu hingga sebulan. Meski awalnya ia tak kuat dengan rasanya, sekarang bisa dikatakan urine adalah minuman favoritnya.
Nggak cuma itu, Harry juga menggunakan urine sebagai skincare dan berkeras bahwa itu adalah produk anti-penuaan dini. Harry menyebut ia merasa lebih bahagiam dan bahkan mengatakan air seni menyembuhkan depresinya. Di usianya yang kini 32 tahun, banyak orang mengira dirinya masih berusia awal 20an.
Harry menyebut urine yang berusoa lebih dari 4 hari akan berfermentasi secara alami dan memiliki kekuatan untuk menyembuhkan yang lebih besar.
"Aku tidak pernah keberatan dengan rasa kencingku. Urine yang sudah tua memang bukan rasa yang menyegarkan tetapi saya tidak pedulu dan mulai menyukainya," pungkasnya.
Pasien di Singapura Idap COVID-19 dan Demam Berdarah Dengue Bersamaan
Seorang pasien wanita di Singapura positif mengidap demam berdarah dengue dan virus corona COVID-19 secara bersamaan. Pasien yang menjadi kasus ke-82 di negara tersebut akhirnya di karantina di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong.
Departemen Kesehatan menjelaskan, awalnya wanita berusia 57 tahun ini datang ke rumah sakit tersebut pada Kamis (20/2) karena demam berdarah. Pada hari Sabtu, ia datang lagi dan akhirnya dirawat di salah satu bangsal umum.
Dikutip dari Straits Times, saat itu Departemen Kesehatan yakin kalau pasien tersebut tidak salah didiagnosis dan hasil laboratoriumnya menyatakan bahwa dia mengalami demam berdarah.
Namun, saat dirawat di sana ia mengalami gejala pada pernapasannya dan akhirnya diuji lab untuk penyakit COVID-19. Hasilnya, pada Selasa sore dia dikatakan positif terkena penyakit dari virus corona.
Melihat hal ini, Departemen Kesehatan yakin bahwa pasien itu tertular saat dirawat di rumah sakit tersebut. Hingga saat ini, wanita tersebut menjadi pasien pertama yang mengalami dua virus penyakit sekaligus.
Penasaran? Ini Perubahan yang Terjadi pada Tubuh Saat Terinfeksi COVID-19
Masih banyak hal yang tidak kita ketahui soal virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 75 ribu orang di seluruh dunia dan menewaskan sebanyak 2 ribu jiwa.
Tapi satu hal yang jelas bahwa dalam kasus serius, virus corona COVID-19 dapat memiliki efek yang sangat menghancurkan bagi tubuh dan tidak hanya berdampak pada paru-paru.
Berikut perubahan yang terjadi pada tubuh saat terinfeksi COVID-19 dikutip dari Healthline.
1. Paru-paru
Layaknya penyakit virus korona lain termasuk SARS dan MERS-CoV, COVID-19 adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan sehingga paru-paru merupakan organ yang lebih dulu terkena. Gejala awal muncul setelah 2 sampai 14 hari ketika terpapar virus.
TIngkat keparahannya bervariasi, dari gejala ringan atau tanpa gejala hingga fatal. Data pada lebih dari 17 ribu pasien di Tiongkok menemukan hampir 81 persen kasusnya ringan. Sisanya parah atau kritis.
Saat terinfeksi, COVID-19 menyebabkan cairan bocor dari pembuluh darah di paru-paru. Cairan itu terkumpul di kantong udara atau alveoli yang membuat paru-paru sulit mentransfer oksigen ke dalam darah.
https://kamumovie28.com/fairy-tail-episode-313-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar