Youtuber asal Korea Jang Hansol atau Korea Reomit populer karena membuat konten dengan aksen bahasa Indonesia yang medok atau kental dengan logat khas Jawa Timurnya. Beragam kontennya mulai dari kehidupan sehari-hari hingga kolaborasi dengan YouTuber lain disampaikannya dalam bahasa yang medok.
Bagaimana Jang Hansol yang kelahiran Daegu, Korea Selatan dan tinggal di Negeri Gingseng itu bisa berbicara dalam logat Jawa medok? Dalam video berjudul "Awal Mulanya Aku Bisa Bahasa Jawa", Hansol mengisahkan perjalanan hidupnya tinggal di Malang, Jawa Timur hingga mahir berbahasa Jawa.
"Sebenarnya aku bisa bahasa Jawa bukan hal yang instan. Banyak banget dikomen yang aku lihat 'Oh pantes udah tinggal di Indonesia pasti bisa bahasa Jawa.' Atau tinggal di Jawa 14 tahun dan di Jakarta selama 2 tahun, total aku sudah tinggal di Indonesia selama 16 tahun. Tapi aku kali ini benar-benar mau cerita hingga akhirnya aku sampai di titik ini, yang bisa ngomong kayak arek Suroboyo itu butuh proses," kata Hansol di akun Youtubenya Korea Reomit.
Lewat video yang berdurasi lebih dari satu jam tersebut, ia mengaku mempelajari bahasa Indonesia dan Jawa pada masa sekolah di Malang, Jawa Timur. Pada 1998, Jang Hansol pertama kalinya datang ke Indonesia. Saat itu dia baru menginjak usia 5-6 tahun. Dan kedua orangtuanya pun belum menguasai bahasa Indonesia.
"Ketika aku masuk TK di Malang, ada sekitar 10 orang keluarga yang berasal dari Korea yang ada di Malang. Waktu itu ada komunitasnya berkumpulnya orang Korea. Berkumpul saling membantu. Tapi ada sedikit perbedaan, jujur saat datang ke Indonesia keluarga aku bukan orang kaya, pas-pasan pokoknya. Tapi keluarga Korea lainnya menyekolahkan anaknya di sekolah internasional. Keluargaku gak mampu bayarnya kalau kelas internasional," ucap Jang Hansol yang juga populer di Instagram dengan akun @hansoljang110 ber-followers lebih dari 1 juta itu.
Jang Hansol kecil menjalani pendidikan di sekolah swasta yang ada di Malang. Hansol pun menjadi satu-satunya orang yang berasal dari luar negeri di sekolahnya. Saat komunitas Korea lainnya yang datang bersama mereka pada saat itu enggan mempelajari bahasa Indonesia dan memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Internasional, keluarga Hansol malah memasukkan anak-anaknya ke sekolah lokal. Keluarganya pun menjadi berbeda di antara keluarga Korea lainnya yang berada di Malang.
"Ya ini alasannya kadang kenapa aku nggak mengikuti tren. Tren itu nggak selalu benar, saat keluarga Korea lainnya malah menganggap bahasa Indonesia belum ada nilainya karena bukan bahasa Internasional. Tapi hingga aku nggak pernah bertemu orang-orang tersebut, ternyata keluargaku dijauhi dengan alasan keluargaku tidak bisa bahasa Inggris. Aku merasa sangat marah. Kalian kan tinggal di sini, kenapa nggak mau belajar bahasa Indonesia?" katanya.
Jang Hansol pun mengaku sampai lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tak mempunyai teman orang Korea. Teman-temannya kebanyakan orang Malang. Dan saat duduk di bangku SMA, dia malah dipercaya untuk menjadi ketua OSIS. Padahal saat itu dia menjadi satu-satunya orang Korea yang berada di sekolahnya. Lingkungan sekolahnya pun bersikap hangat dan dekat dengannya.
Jang Hansol yang populer dengan channel Korea Reomit dan lahir pada 8 Mei 1994 itu merasa kurang tertarik dengan bahasa Inggris. Namun dia bisa berprestasi di mata pelajaran lainnya. Saat tinggal di Malang, dia pernah mengikuti olimpiade Kimia, lomba dance, bola voli, basket dan paduan suara.
"Aku senang sekali karena dis ini belajar banyak dan kegiatanku menyenangkan. Apalagi makan pecel, makan rawon, isi bensin murah, main ke bengkel sepeda, teleponan konco, nonton film dan kehidupan biasanya," ucap Hansol semangat.
Hingga pada akhirnya ia memasuki kehidupan yang berbeda lagi ketika memasuki masa kuliah. Hansol sebenarnya ingin melanjutkan kuliah ke Korea. Namun ketika mulai mendaftar dan mengurus berbagai dokumen, dia merasakan stres.
"Aku kan anak IPA, jujur aku mulai stres. Ketika teman lainnya keterima di universitas lainnya di sekitaran Jawa, ketika melihat FB temanku sudah masuk kuliah, sedangkan aku masih posisi yang sama karena belum keterima kuliah," ujar Hansol yang pernah menjadi kru Running Man saat syuting di Yogyakarta itu.
Sambil menunggu kuliah, Jang Hansol menjadi pekerja lepas untuk acara televisi dokumenter, DBS atau EVS. Ia sering wawancara dan berkeliling Indonesia setelah lulus SMA selama satu tahun. Dan setelah setahun, akhirnya ia kembali mencari universitas lainnya. Hansol memutuskan kuliah di Singapura. Dia menyelesaikan kuliahnya dalam waktu dua tahun sembilan bulan.
https://indomovie28.net/star/jim-chim/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar