WhatsApp merupakan platform messaging yang paling banyak digunakan di dunia. Tapi apakah end-to-end encryption WhatsApp aman?
Merujuk dari situs resmi WhatsApp, pihaknya menekankan bahwa enkripsi ini aman dan tidak seorang pun yang bisa membaca pesan yang Anda kirimkan kepada orang lain.
"End-to-end Encryption WhatsApp tersedia ketika Anda dan orang-orang menggunakan aplikasi kami. Banyak aplikasi messaging yang hanya mengenkripsi pesan antara Anda dengan mereka, tapi End-to-end Encryption WhatsApp memastikan hanya Anda serta orang yang Anda ajak berkomunikasi yang bisa membaca apa isi pesan yang dikirimkan, bahkan WhatsApp tidak dapat (membaca pesan -- red)," tulis WA.
Banyak ahli juga yang mendukung bahwa WhatsApp terbilang aplikasi yang terbilang aman semenjak adanya end-to-end encryption, sekalipun aplikasi manapun pasti punya celah untuk disisipi.
"Saya tidak berpikir end-to-end encryption tidak ada gunanya hanya karena kerentanan kadang-kadang ditemukan," kata Dr Jessica Barker dari perusahaan keamanan cyber Cygenta mengutip BBC.
"Enkripsi adalah hal yang baik yang memberi kita perlindungan dalam banyak kasus," pendapatnya.
Keamanan cyber bisa disebutkan sebagai permainan kucing dan tikus. End-to-end enkripsi mempersulit penyerang untuk membaca pesan, bahkan jika mereka akhirnya menemukan cara untuk mengakses beberapa di antaranya.
Tapi kok ada yang WhatsApp-nya kena hack? Eits, jangan salahkan aplikasi secara langsung. Bisa jadi celah datang dari kelalaian pengguna dengan membocorkan kode OTP. Kadang, korban kecele dengan modus tautan verifikasi yang bisa membuat akun WA berpindah tangan ke pelaku peretasan.
Oleh karena itu, tugas kita juga untuk memastikan melakukan langkah-langkah untuk mengamankan WhatsApp dengan verifikasi dua langkah dan mengatur PIN yang tidak mudah ditebak. Jangan asal memencet link yang tidak tahu aman atau tidak. Kalau menurut kalian apakah end-to-end encryption di WhatsApp sudah aman, detikers?
Wujudkan Transformasi Digital, Kominfo Gencar Kembangkan Infrastruktur
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebut bahwa pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak negatif pada perkembangan perekonomian di Indonesia, khususnya UMKM, melainkan ada sisi lain yang berkaitan dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan transformasi digital di Indonesia.
"Sisi lainnya adalah COVID-19 mendorong akselerasi transformasi digital masuk era baru, era digital society, tentu infrastruktur IT (Information Technology) menjadi pendukung yang utama," ujar Johnny melalui Live Streaming HUT ke-74 BNI bertajuk 'Energy for Rising Up' yang disiarkan oleh detikcom.
Seperti diketahui bahwa pada masa pandemi ini, banyak sekali UMKM yang sebelumnya beraktivitas secara konvensional (berjualan langsung/offline) kini beralih memanfaatkan platform digital untuk melanjutkan keberlangsungan usahanya.
Johnny mengaku, pihaknya terus berupaya mengembangkan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan transformasi digital di sektor perekonomian. Mulai dari pengembangan jaringan broadband hingga pemasangan jaringan kabel atau fiber optik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) juga sangat penting dikembangkan guna mengelola infrastruktur IT yang dikembangkan. Menurutnya, untuk mendukung transformasi digital, Indonesia setidaknya hingga tahun 2035 membutuhkan 9 juta talenta digital yang berijazah SMK/Sarjana untuk bersama-sama membangun ekosistem digital.
Tidak hanya infrastruktur dan SDM yang dikembangkan, Johnny juga mengingatkan masyarakat agar menggunakan fasilitas yang sudah ada dengan bijak. Sebab, melalui operasi cyber yang dilakukan Kominfo, ditemukan banyak sekali hoax di media sosial yang berdampak pada perkembangan UMKM. Namun seluruhya telah di-takedown dengan bekerja sama bersama pihak-pihak yang berkepentingan.
"Transformasi digital itu punya prasyarat. Prasyaratnya itu apa? Ruang digital kita, kita gunakan secara cerdas. Ruang digital kita, kita gunakan secara bermanfaat. Ruang digital kita, kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, bagi bangsa, bagi negara," paparnya.
https://carasahabat.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=400