Rabu, 07 Oktober 2020

Ternyata Ini Fungsi USG di Berbagai Tahap Usia Kehamilan

 Saat perempuan sedang hamil, pasti sangat disarankan untuk melakukan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui kondisi bayinya di dalam perut sang ibu. Sebenarnya seberapa penting seorang ibu hamil melakukan USG?

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER, menjelaskan USG sangat penting, bahwa USG fungsinya menunjang supaya ibu mendapatkan kehamilan yang positif.


"Menentukan kondisi kegawaruratan, misalnya ada pendarahan di dalam, menentukan kehamilannya kembar atau tunggal. Karena penanganannya pada bayi kembar beda, kecukupan gizi pun juga berbeda," beber dr Yassin dalam diskusi 'Persiapan Persalinan di Masa New Normal', Rabu (7/10/2020).


"Bayangkan jika tidak ada alat USG tidak dapat memprediksi usia kehamilan, maka risiko kompilasi akan terjadi, baik lahir prematur atau kelebihan bulan, bisa meninggal di dalam," tambahnya.


Berikut beberapa fungsi USG pada masing-masing usia kehamilan dari dr Yassin:


Fungsi USG di usia kehamilan di bawah 10 Minggu

Memastikan kehamilan

Memastikan lokasi kehamilan

Memastikan jumlah janin

Memastikan usia kehamilan

Mendeteksi penyulit kehamilan

Fungsi USG pada usia kehamilan 11-13 Minggu

Memastikan usia kehamilan

Skrining kelainan kromosom (seperti down syndrome)

Anatomi janin

Fungsi USG pada usia kehamilan 18-24 Minggu

Skrining organ secara komprehensif (melihat organ dari kepala hingga ujung kaki)

Mendeteksi kemungkinan kelainan yang ada (seperti sumbing)

Fungsi USG pada usia kehamilan 28-34 Minggu

Evaluasi laju pertumbuhan janin (apakah sesuai dengan usia kehamilannya)

Mengetahui bagaimana jumlah air ketubannya

Fungsi USG pada usia kehamilan 36-40 Minggu

Anatomi janin

Laju pertumbuhan janin

Taksiran berat janin saat lahir

Mengetahui plasenta

Melihat jumlah air ketuban

https://nonton08.com/deadly-virtues-love-honour-obey/


Rentan Kena COVID-19, Ini Saran Dokter untuk Penderita Obesitas


 Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data pada situs resmi covid.go.id per 6 Oktober 2020, jumlah kasus positif telah mencapai 311.176.

Sejak mewabah di dunia, COVID-19 memang bisa menyerang siapa saja, khususnya orang dengan penyakit tertentu seperti jantung, diabetes, dan lainnya. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jawa Barat dr. Gaga Irawan Nugraha pun mengatakan orang yang memiliki obesitas menjadi salah satu yang rentan terserang COVID-19.


Lebih lanjut dr. Gaga menjelaskan sejak COVID-19 muncul di Amerika Serikat pada April lalu, terdapat lebih dari 42% kasus kematian di Kota New York ternyata merupakan orang yang memiliki obesitas. Hal ini mengingat orang dengan obesitas umumnya memiliki lemak lebih banyak pada permukaan sehingga reseptor menempel virus lebih luas.


"Lemak tubuh mereka yang mengalami obesitas itu tersebar di mana-mana, jantung banyak lemak, juga perut. Sehingga ketika terinfeksi COVID-19 sulit bernafas, akibatnya paru-paru lebih kecil karena jantung tertimbun lemak," ujar dr. Gaga dikutip dari situs resmi covid.go.id, Rabu (7/10/2020).


Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam talkshow 'Obesitas dan Risiko COVID-19' di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Graha BNPB Jakarta pada Selasa (29/9).


Dalam talkshow tersebut, dr. Gaga mengimbau agar mereka yang mengalami obesitas dapat mengubah gaya hidup dan pola makan sehat sehingga terhindar dari COVID-19. Para pemilik obesitas juga perlu menghindari gula dalam bentuk makanan, makanan manis, serta makanan terbuat dari tepung terigu, kanji, atau tepung beras.


"Semua camilan sekarang terbuat dari tepung terigu. Itulah yang paling meningkatkan gula darah dan memudahkan obesitas," jelasnya.


Tak hanya itu, dr. Gaga menjelaskan terkait cara diet sehat bagi obesitas, yakni dengan menjaga pola makan teratur tiga kali sehari.


Pasalnya, dengan pola makan teratur, kebutuhan nutrisi utama tubuh dan lebih dari 80% zat gizi yang diperlukan tubuh sudah terpenuhi sehingga mencegah untuk mengonsumsi camilan.

https://nonton08.com/mechanic-resurrection/

Dua Kali Terinfeksi COVID-19, Pria Ini Alami Gejala yang Berbeda

 - Seorang pria asal Georgia, Amerika Serikat, diduga mengalami reinfeksi virus Corona. Bahkan ia mengalami gejala-gejala yang berbeda di kedua kalinya.

Pria bernama Jordan Josey terinfeksi virus Corona pertama kali pada Maret, dan mengalami gejala seperti demam dan sesak napas. Hingga dua bulan kemudian tepatnya bulan Mei, ia dinyatakan negatif dan memiliki antibodi COVID-19 di dalam tubuhnya dan menyumbangkan plasma darahnya.


"Pada saat itu (bulan Maret), saya menggigil. Rasanya seperti ada sesuatu yang mencengkram tubuh saya," kata Jordan yang dikutip dari Mirror, Rabu (7/10/2020).


Namun, pada bulan Juli 2020 pria berusia 29 tahun ini kembali sakit dan dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait berapa lama antibodi itu bisa memberikan perlindungan dari Corona.


Saat infeksi kedua ini, ia mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar lehernya yang membuatnya susah bernapas. Jordan juga kehilangan nafsu makan, kelelahan, hingga berat badannya menyusut, dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.


"Pada bulan Juli, berbicara saja saya sudah merasa lelah. Saya tidak bisa berbicara banyak selama menelepon. Saya masih menggunakan inhaler steroid, untuk membantu mencegah sesak napas," jelasnya.


Menanggapi hal ini, profesor kedokteran di divisi penyakit menular dan kedokteran internasional di University of Minnesota Medical School, Dr Susan Kline mengatakan banyak orang yang mulai mempertanyakan kemungkinan pasien COVID-19 sembuh, bisa terinfeksi kembali.


"Orang-orang mulai mempertanyakan kemungkinan infeksi ulang terjadi tidak lama setelah terinfeksi atau tidak. Laporan ini membuat kami mempertanyakan berapa banyak lagi infeksi virus Corona yang telah terjadi," jelas Dr Susan yang dikutip dari CNN.


Dr Susan menjelaskan, biasanya beberapa keluarga virus memang menjadi laten dan aktif kembali. Misalnya seperti virus varicella-zoster, yang bisa menyebabkan cacar air pada anak-anak yang tidak aktif dan bisa aktif lagi sebagai herpes zoster.


Pada virus Corona sebelumnya seperti SARS, MERS, dan kutu musim dingin memang cenderung bersifat seperti itu. Tetapi, Dr Susan mengatakan tampaknya virus Corona COVID-19 ini tidak mungkin aktif lagi pada orang yang sudah pernah terinfeksi sebelumnya.


"Kami tidak memiliki bukti kuat terkait kondisi itu. Tapi, kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan itu," pungkasnya.

https://nonton08.com/american-fighter/


Ternyata Ini Fungsi USG di Berbagai Tahap Usia Kehamilan


Saat perempuan sedang hamil, pasti sangat disarankan untuk melakukan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui kondisi bayinya di dalam perut sang ibu. Sebenarnya seberapa penting seorang ibu hamil melakukan USG?

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER, menjelaskan USG sangat penting, bahwa USG fungsinya menunjang supaya ibu mendapatkan kehamilan yang positif.


"Menentukan kondisi kegawaruratan, misalnya ada pendarahan di dalam, menentukan kehamilannya kembar atau tunggal. Karena penanganannya pada bayi kembar beda, kecukupan gizi pun juga berbeda," beber dr Yassin dalam diskusi 'Persiapan Persalinan di Masa New Normal', Rabu (7/10/2020).


"Bayangkan jika tidak ada alat USG tidak dapat memprediksi usia kehamilan, maka risiko kompilasi akan terjadi, baik lahir prematur atau kelebihan bulan, bisa meninggal di dalam," tambahnya.


Berikut beberapa fungsi USG pada masing-masing usia kehamilan dari dr Yassin:


Fungsi USG di usia kehamilan di bawah 10 Minggu

Memastikan kehamilan

Memastikan lokasi kehamilan

Memastikan jumlah janin

Memastikan usia kehamilan

Mendeteksi penyulit kehamilan

Fungsi USG pada usia kehamilan 11-13 Minggu

Memastikan usia kehamilan

Skrining kelainan kromosom (seperti down syndrome)

Anatomi janin

Fungsi USG pada usia kehamilan 18-24 Minggu

Skrining organ secara komprehensif (melihat organ dari kepala hingga ujung kaki)

Mendeteksi kemungkinan kelainan yang ada (seperti sumbing)

Fungsi USG pada usia kehamilan 28-34 Minggu

Evaluasi laju pertumbuhan janin (apakah sesuai dengan usia kehamilannya)

Mengetahui bagaimana jumlah air ketubannya

Fungsi USG pada usia kehamilan 36-40 Minggu

Anatomi janin

Laju pertumbuhan janin

Taksiran berat janin saat lahir

Mengetahui plasenta

Melihat jumlah air ketuban

https://nonton08.com/heart-attack/