Jumat, 09 Oktober 2020

Kasus Kematian COVID-19 di Indonesia Didominasi Usia di Atas 64 Tahun

 Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan data kematian pada minggu ini. Secara nasional, jumlah kematian mengalami penurunan sebesar 7,7 persen dibandingkan minggu lalu.

Namun dalam paparannya, Prof Wiku mengatakan kematian paling banyak akibat COVID-19 terjadi pada usia diatas 46 tahun. Pada usia 46 sampai 59 tahun, jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 6,11 persen. Sementara kematian yang usianya di atas 60 tahun totalnya 14,67 persen.


"Jika dilihat dari data kematian, kematian paling banyak terjadi pada usia diatas 46 tahun. Ini artinya kelompok lansia harus benar-benar kita jaga, agar tidak tertular COVID-19," jelas Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Kamis (8/10/2020).


Selain itu, Prof Wiku mengingatkan masyarakat untuk melindungi mereka agar tidak tertular COVID-19 dan bisa menekan angka kematian. Tak hanya itu, ia juga menekankan jika para lansia mengalami gejala atau positif Corona, harus segera ditangani dengan baik dan cepat.


Adapun beberapa cara untuk melindungi kelompok usia rentan ini dari COVID-19, seperti:


Tidak bepergian keluar rumah, kecuali sangat mendesak

Jauhi keramaian, perkumpulan, dan kegiatan sosial

Hindari kunjungan keluarga

Anjurkan lansia untuk melakukan kegiatan menyenangkan, sehingga meningkatkan imunitas

Cukup tidur malam, 6-8 jam dan siang 2 jam

Makan makanan yang bergizi

Selalu menjaga kebersihan diri dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

"Satu kematian pun terbilang nyawa, kita tidak bisa mentolerir adanya kematian. Untuk itu, menekan angka kematian harus betul2 diupayakan dengan segera dan semaksimal mungkin," tegasnya.

https://indomovie28.net/chappie/


Ricuh Demo di Tengah Pandemi, Mungkinkah Water Cannon Semprotkan Disinfektan?


 Aksi demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja yang dilakukan buruh dan mahasiswa, Kamis (8/10/2020), di sejumlah daerah Indonesia berakhir ricuh.

Melakukan demo di tengah pandemi Corona seperti ini tentu dapat meningkatkan penularan COVID-19. Terlebih banyaknya gesekan atau kontak fisik yang terjadi saat demonstrasi berlangsung.


Apa perlu menyemprotkan disinfektan dengan water cannon untuk mencegah penyebaran COVID-19?

Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, mengatakan penyemprotan disinfektan menggunakan water cannon tidak akan efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19 saat demo.


"Nggak ada gunanya buat apa, memangnya virus itu di luar, orang itu di dalam tubuh kok," tegas Pandu kepada detikcom, Selasa (6/10/2020).


Sementara menurut Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, penyemprotan disinfektan akan menjadi lebih efektif jika dilakukan setelah aksi demo selesai.


"Kalau lagi demo nggak jelas kapan berakhirnya," ucap dr Miko dalam wawancara terpisah.


"Jadi setelah demo baru disemprotkan disinfektan buat keamanan yang menggunakan jalan," tuturnya.

https://indomovie28.net/clickbait-2/

Satgas COVID-19: Vaksin Bukan Satu-satunya Jalan Akhiri Pandemi Corona

 Ketersediaan vaksin Corona dinantikan banyak orang karena dinilai bisa langsung mengakhiri pandemi COVID-19. Padahal, vaksin Corona bukan satu-satunya solusi.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan vaksinasi hanya salah satu bentuk atau upaya untuk meningkatkan imunitas di masyarakat. Alih-alih mengharapkan vaksin Corona segera tersedia, ia menyarankan untuk terus disiplin pada protokol kesehatan.


"Vaksin ini sekali lagi bukan satu-satunya jaminan penuntasan

salah satu bentuk intervensi medis untuk memperkuat imunitas masyarakat di tengah pandemi," jelas Prof Wiku dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Kamis (8/10/2020).


"Solusi dari pandemi COVID-19 bukan hanya vaksinasi. Solusi yang sudah bisa kita lakukan hari ini adalah menjalankan protokol 3M dan konsisten menjalankannya," sebut Prof Wiku dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Kamis (8/10/2020).


Prof Wiku menilai jika vaksin Corona nantinya tersedia, namun masyarakat tidak disiplin pada protokol, hal ini bisa memperpanjang pandemi COVID-19.


"Program vaksinasi ini juga harus diikuti kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalani protokol kesehatan," lanjutnya.


Protokol kesehatan dinilai bisa menjadi investasi jangka panjang. "Ini merupakan investasi jangka panjang dalam rangka meningkatkan ketahanan masyarakat,"pungkasnya.

https://indomovie28.net/ghost-in-the-shell/


Kasus Kematian COVID-19 di Indonesia Didominasi Usia di Atas 64 Tahun


Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan data kematian pada minggu ini. Secara nasional, jumlah kematian mengalami penurunan sebesar 7,7 persen dibandingkan minggu lalu.

Namun dalam paparannya, Prof Wiku mengatakan kematian paling banyak akibat COVID-19 terjadi pada usia diatas 46 tahun. Pada usia 46 sampai 59 tahun, jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 6,11 persen. Sementara kematian yang usianya di atas 60 tahun totalnya 14,67 persen.


"Jika dilihat dari data kematian, kematian paling banyak terjadi pada usia diatas 46 tahun. Ini artinya kelompok lansia harus benar-benar kita jaga, agar tidak tertular COVID-19," jelas Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Kamis (8/10/2020).


Selain itu, Prof Wiku mengingatkan masyarakat untuk melindungi mereka agar tidak tertular COVID-19 dan bisa menekan angka kematian. Tak hanya itu, ia juga menekankan jika para lansia mengalami gejala atau positif Corona, harus segera ditangani dengan baik dan cepat.


Adapun beberapa cara untuk melindungi kelompok usia rentan ini dari COVID-19, seperti:


Tidak bepergian keluar rumah, kecuali sangat mendesak

Jauhi keramaian, perkumpulan, dan kegiatan sosial

Hindari kunjungan keluarga

Anjurkan lansia untuk melakukan kegiatan menyenangkan, sehingga meningkatkan imunitas

Cukup tidur malam, 6-8 jam dan siang 2 jam

Makan makanan yang bergizi

Selalu menjaga kebersihan diri dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

"Satu kematian pun terbilang nyawa, kita tidak bisa mentolerir adanya kematian. Untuk itu, menekan angka kematian harus betul2 diupayakan dengan segera dan semaksimal mungkin," tegasnya.

https://indomovie28.net/the-legend-of-sarila-2/