Senin, 02 November 2020

Sebut Rahim Penyebab Perut Buncit, Ahli Gizi Menuai Cibiran

 Seorang ahli gizi di Amerika Serikat menuai cibiran karena dianggap salah mengidentifikasi organ tubuh. Ia menyebut benjolan di perut bagian bawah adalah rahim, sehingga perut menurutnya memang tidak harus rata.

Colleen Christensen, seorang nutrisionis di AS, mengatakan hal itu dalam sebuah unggahan di Instagram, saat membicarakan betapa frustrasinya memikirkan perut yang susah rata. Jadi menurutnya, yang bikin perut membesar adalah 'organ' dan memang seharusnya ada di sana.


"FYI, benjolan di perut bagian bawah kamu adalah uterus (rahim)," tulisnya di Instagram.


Maksudnya mungkin baik sih, agar mereka yang sudah susah payah menjaga berat badan tapi belum berhasil, tidak terdemotivasi. Tetapi kesalahan mengidentifikasi organ tubuh itu membuatnya diserang para ahli kesehatan.


"Gemuk itu 100 persen normal, tapi mengatakan benjolan adalah rahim jelas tidak akurat secara medis," kata Joshua Wolrich, seorang dokter di Inggris, menanggapi unggahan tersebut.


"Rahim kamu ada di tulang panggul sampai kehamilan kurang lebih pekan ke-12, jadi rahim sendiri tidak membuatmu buncit kecuali hamil," jelasnya.

https://indomovie28.net/rocknrolla-2008/


Terungkap, COVID-19 Bisa Picu Antibodi 'Autoreaktif' Serang Tubuh Sendiri


Sebuah studi memperingatkan bahwa COVID-19 bisa membuat sistem kekebalan menyerang tubuh pada beberapa pasien. Para peneliti dari Emory University, Amerika Serikat, mengklaim bahwa 'antibodi autoreaktif' ini mulai terlihat pada beberapa pasien COVID-19.

Bukan menyerang virus, antibodi autoreaktif ini justru menargetkan jaringan sehat yang ada di dalam tubuh.


"Dalam sebuah studi yang baru dirilis dan menunggu tinjauan sejawat, kami menjelaskan adanya temuan mengkhawatirkan pada pasien kritis COVID-19," tulis penulis studi, Matthew Woodruff yang dikutip dari Mirror UK, Rabu (28/10/2020).


Dalam studi tersebut, tim peneliti menganalisis 52 pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan intensif, tetapi tidak memiliki riwayat penyakit autoimun. Hasilnya, lebih dari setengah pasien tersebut dinyatakan positif autoantibodi.


Woodruff menjelaskan, pada pasien dengan tingkat protein c-reaktif (penanda peradangan) tertinggi dalam darah, lebih dari dua pertiga menunjukkan bukti bahwa sistem kekebalan mereka memproduksi antibodi yang menyerang jaringan mereka sendiri.


Namun, tim peneliti tidak memberitahu secara lanjut tentang sejauh mana autoantibodi itu berkontribusi pada gejala parah COVID-19.


"Bisa jadi penyakit virus yang parah secara rutin menghasilkan produksi autoantibodi dengan sedikit konsekuensi. Ini mungkin pertama kalinya kami melihatnya. Kami juga tidak tahu berapa lama autoantibodi ini bertahan," jelas Woodruff.


"Data kami menunjukkan bahwa mereka relatif stabil selama beberapa minggu. Tapi, kami memerlukan studi lanjutan untuk memahami apakah mereka terus berlanjut secara rutin setelah pemulihan infeksi," lanjutnya.


Umbar Aib Pasien Tipis-tipis Saat Nakes Main TikTok, Etis Nggak Sih?


Popularitas TikTok tak terbendung, semua orang tampaknya sedang keranjingan. Tak terkecuali para tenaga kesehatan yang terkadang kebablasan menjadikan aib pasien sebagai materi untuk konten TikTok.

Baru-baru ini, seorang bidan mendapat cibiran netizen karena menceritakan pasiennya yang terkena sifilis. Ia juga menyinggung sedikit kondisi rumah tangganya. Memang sih, tidak menyebut nama atau identitas pasien.


Sebelumnya, pengakuan seorang wanita yang diduga perawat juga sempat viral di TikTok. Entah benar atau mengada-ada, ia mengaku berebut memasangkan kateter pada pasien pria dengan rekan-rekannya hanya demi bisa melihat Mr P.


Konten-konten semacam itu sukses mencuri perhatian netizen sehingga menjadi viral. Namun tentunya, disertai kontroversi. Ada yang merasa itu tidak masalah karena tidak menyebut identitas pasien, ada yang menganggapnya pelanggaran etik karena menyangkut aib pasien.

https://indomovie28.net/bunyan-and-babe-2017/

Long Weekend di Rumah Aja? Yuk Jaga Tubuh Tetap Sehat dengan Tips Ini

  Libur panjang yang jatuh di minggu ini, dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk bepergian. Namun, ada juga yang menggunakannya hanya untuk beristirahat sembari beraktivitas di rumah saja.

Memang beraktivitas di rumah menjadi pilihan terbaik, mengingat kasus COVID-19 di Indonesia yang sudah menembus 400 ribu kasus. Walaupun di rumah saja bukan berarti tidak melakukan apa-apa ya. Dilansir dari website resmi WHO, ternyata tetap aktif selama di rumah itu sangat penting lho. Ini karena kegiatan fisik dengan intensitas ringan mampu memberikan berbagai manfaat bagi tubuh.

https://indomovie28.net/the-green-hornet-2011/


Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan melakukan gerakan fisik dengan intensitas ringan selama 3-4 menit seperti jalan kaki atau peregangan otot. Hal ini membantu dalam melemaskan otot dan memperlancar peredaran darah.


Ada juga beberapa aktivitas fisik kecil lainnya yang bisa dilakukan di rumah, seperti melakukan latihan dengan menontonnya dari YouTube, berdansa sambil ditemani musik, bermain game yang aktif, lompat tali, dan melakukan latihan otot ringan. Selain itu, cobalah untuk melakukan aktivitas naik turun tangga, melakukan latihan peregangan, dan kalau diperlukan cari ide-ide baru di internet untuk menambahkan pengetahuan.


Aktivitas fisik yang teratur juga bermanfaat bagi tubuh dan pikiran, bahkan dapat menurunkan tekanan darah tinggi, membantu mengatur berat badan, dan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan berbagai jenis kanker.


Tak sampai di situ saja, aktivitas fisik juga bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan tulang dan otot serta meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan kebugaran. Kegiatan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, sehingga dapat mengurangi risiko depresi, penurunan kognitif, dan menunda timbulnya demensia.


Nah, biar perlindungan tubuh menjadi dua kali lipat, disarankan juga untuk melindungi diri dari dalam seperti mengonsumsi suplemen dan multivitamin juga dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.


Seperti mengonsumsi multivitamin terbaik yaitu Samcorbex guna melengkapi kebutuhan nutrisi harian. PT Samco Farma menghadirkan Samcorbex dengan kandungan B Complex dan vitamin C 500 mg.


Konsumsi Samcorbex 1 - 2 kali sehari 1 kaplet salut gula dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama beraktivitas. Selain itu, ada juga Samcemin dengan suplementasi vitamin C 100 mg yang bisa menjaga sistem imun sehingga mencegah infeksi virus Corona.


Saat ini, Samcorbex dan Samcemin bisa didapatkan di apotek-apotek terdekat dan e-commerce seperti Shopee, Lazada dan Tokopedia. Keduanya juga bisa didapatkan melalui distributor-distributor PT Samco Farma yakni, PT Daya Muda Agung, PT Merapi Utama Pharma, dan PT Prima Galvin Sukses untuk area Jabodetabek atau dapat menghubungi Sales Representative, Almer di nomor 081288715581.


Bagi kamu yang berada di luar Jabodetabek, saat ini keduanya bisa ditemukan pada distributor PT Cahaya Mutiara Farma untuk area Jawa Timur, PT Marrykha Mitra Mustika di Jawa Tengah, PT Kwatro mandiri Ekavisi di Jawa Barat, PT Mitra Bina Multi Sejahtera di Sumatera Utara, PT Talang Gugun Sari Nusantara di Sumatera Barat, PT Sinar Prima Lestari di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi, PT Aditama Makmur Sentosa di Lampung, PT Nitijaya Cipta Makmur di Banjarmasin, PT Sehat Inti Permata di Bali dan Lombok.

https://indomovie28.net/the-grudge-3-2009/