Kamis, 19 November 2020

Alami Kondisi Ini? Hati-hati Gejala Serangan Jantung

  Serangan jantung bisa terjadi pada siapa dan kapan saja. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat adanya plak atau penyumbatan di pembuluh darah jantung.

Risiko kematian selalu tinggi ketika terjadi serangan jantung. Gejala serangan jantung bisa bervariasi pada setiap orang, tapi yang paling umum adalah nyeri tak tertahankan di area dada.


"Umumnya gejala serangan jantung adalah sakit di bagian dada, sakit di bagian punggung, dan sakit yang berpindah-pindah tempat," kata Spesialis jantung dr Suko Adiarto SpJP(K) PhD dari Divisi Heartology RS Brawijaya Saharjo, Kamis (12/11/2020).


Sakit dada yang menyerang secara tiba-tiba menjadi gejala utama serangan pada jantung. Biasanya, sakit jantung muncul jika robekan pada aorta telah melebar.


Pada skala 1-10, rasa nyeri yang dirasakan saat serangan jantung mendadak berada pada angka sembilan, yang artinya dada akan terasa sangat sakit karena penekanan yang terjadi di aerea itu. Jika area lain seperti ginjal juga tertekan, maka bagian ginjal juga akan merasakan sakit, begitu pula area lainnya.


Dengan mengubah gaya hidup dan mengurangi aktivitas fisik yang berat dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Rutin memeriksakan diri dan melakukan medical check up juga salah satu upaya untuk mengurangi risiko serangan jantung

https://kamumovie28.com/movies/tarzan-and-the-huntress/


Pria Wajib Tahu! 7 Makanan Ini Bisa Bikin Ereksi Tahan Lama


 Disfungsi ereksi merupakan mimpi buruk bagi semua pria saat berhubungan seksual. Pria yang memiliki disfungsi ereksi akan lebih banyak usaha untuk mempertahankan ereksinya. Hal ini membuat pria sulit untuk memuaskan pasangan dalam hubungan seksual. Namun makanan tertentu dapat menambah stamina bagi pria agar bisa ereksi tahan lama.

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Kondisi ini membuat pria malu untuk mengakui jika dirinya disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi dapat terjadi kapanpun dan menyerang siapa saja.


Dikutip dari Men's Health, berikut makanan penambah stamina pria agar bisa lebih lama di ranjang.


1. Semangka, labu, mentimun

Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Urology mengevaluasi 24 pria yang menggunakan L-citrulline dan plasebo, dan menilai "kekerasan" ereksi mereka. Ketika para pria itu mengonsumsi suplemen, ereksi dinilai lebih sulit daripada saat mereka mengonsumsi plasebo. Makanan yang mengandung L-sitrulin tingkat tinggi termasuk semangka, labu, dan mentimun.


2. Bayam dan seledri

Nitric Oxide adalah salah satu bahan utama dalam mengembangkan ereksi yang baik. Hal ini dapat meningkatkan aliran darah ke alat kelamin yang sangat penting dalam mempertahankan ereksi. Makanan yang dapat meningkatkan nitric oxide adalah bayam, arugula, dan seledri.


3. Salmon dan kuning telur

Sebuah penelitian di Austria mengungkapkan bahwa vitamin D baik untuk penis. Setelah para peneliti meminta pria mengonsumsi 3.332 IU vitamin D atau plasebo per hari selama setahun, mereka menemukan bahwa kadar testosteron bebas meningkat secara signifikan pada pria yang mengonsumsi vitamin D.


Tingkat vitamin D yang tidak cukup dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin D, Anda akan menghasilkan radikal bebas yang menurunkan oksida nitrat dalam tubuh, senyawa yang membantu fungsi pembuluh darah. Tanpanya, pembuluh darah tidak bisa rileks dan menghalangi aliran darah ke penis.


Beberapa makanan yang mengandung vitamin D seperti kuning telur, salmon, dan susu kedelai

https://kamumovie28.com/movies/the-huntress-rune-of-the-dead/

Hari ke 5 dan 10 Jadi 'Penentu Nasib' Pasien COVID-19, Ini Alasannya

 Meskipun COVID-19 memunculkan gejala yang berbeda dan tidak dapat diprediksi untuk setiap orang, beberapa pasien yang terinfeksi mengeluhkan mengalami flu dalam beberapa hari pertama setelah tertular virus ini.

Hari-hari awal infeksi COVID-19 bisa sangat membingungkan, banyak orang yang mengalami gejala yang sangat ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali. Namun dalam rentang waktu 5-10 hari, tingkat keparahan infeksi bisa terlihat.


Menurut para ahli, hari ke 5-10 masa isolasi bisa menentukan apakah seseorang bisa mengalami komplikasi pasca infeksi COVID-19. Dikutip dari New York Times, dokter mengatakan hari ke 5-10 seringkali merupakan waktu yang paling mengkhawatirkan untuk komplikasi pernapasan pada pasien COVID-19.

https://kamumovie28.com/movies/the-huntresses/


Hal ini banyak dialami oleh mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti tekanan darah tinggi, obesitas atau diabetes. Pasien yang lebih muda biasanya mulai mengalami komplikasi di hari ke 10-12.


Kebanyakan orang yang mencapai hari ke-14 tanpa gejala yang mengkhawatirkan, selain merasa sedih dan lelah, kemungkinan besar sudah menuju tahap pemulihan.


Alasan 5-10 hari pertama terinfeksi sangat penting

Salah satu langkah pertama yang harus dilakukan seseorang yang mengalami gejala COVID-19 atau didiagnosis penyakit tersebut adalah melacak gejalanya dan menghitung berapa hari mereka mengalami kondisi tersebut.


Diasumsikan bahwa kebanyakan orang mulai mengalami gejala 2-3 hari setelah virus menyerang tubuh. Awalnya, bagian pertama dari infeksi adalah reaksi virus, karenanya tubuh akan melawan dengan memunculkan gejala demam.


Fase kedua, sistem kekebalan mulai bekerja. Sementara sistem kekebalan menghasilkan antibodi untuk membasmi infeksi, kadang-kadang antibodi bisa menjadi terlalu terstimulasi dan membuat kondisi seseorang memburuk.


Kondisi ini terlihat di hari ke 6-8 pasca terinfeksi. Saat inilah pertempuran melawan COVID-19 yang sebenarnya dimulai bagi banyak pasien.


Pada fase ini, untuk beberapa pasien yang mengalami gejala ringan, kondisi akan membaik setelah sepekan. Pedoman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan pasien yang gejalanya telah membaik dan yang tidak demam selama tiga hari dapat meninggalkan isolasi.


"Hari ke 8-12 adalah masa di mana kita akan melihat pasien akan menjadi lebih baik, atau memburuk. Hal yang kami khawatirkan adalah 8-12 hari, sesak napas meningkat, batuk semakin parah," kata Dr Charles A. Powell, direktur di Mount Sinai-National Jewish Health Respiratory Institute.Tetapi bagi sebagian lainnya, mereka akan merasa tidak nyaman dan terus merasa buruk di hari-hari selanjutnya.


Faktanya, apa yang sekarang diamati oleh dokter adalah semakin banyak orang yang memenuhi rumah sakit dengan gejala parah, komplikasi seperti pneumonia setelah dua minggu terinfeksi.


Bagi orang yang cenderung mengalami bentuk infeksi yang lebih parah, hari ke 5 hingga 10 adalah hari saat mereka akan mengalami masalah yang nyata. Oleh karena itu, pasien COVID-19 selalu diminta untuk mengecek kondisi mereka hari ke hari pasca terinfeksi.

https://kamumovie28.com/movies/the-thieves/