Jumat, 01 Januari 2021

Terimakasih 2020 Ramai Digaungkan Netizen

 Tidak terasa kita akan menginjakkan kaki ke tahun 2021. Meski tahun ini diterpa pandemi COVID-19, Terimakasih 2020 ramai digaungkan netizen.

Sejak virus Corona menyerang Indonesia, aktivitas di luar jadi terbatasi. Banyak rencana pun urung terealisasi.


Namun di balik cobaan itu, netizen menemukan sejumlah hikmah. Mulai dari melatih kesabaran hingga dapat menghabiskan waktu bersama keluarga lebih banyak.


Berikut sejumlah ungkapkan Terimakasih 2020 para warganet:

https://nonton08.com/movies/zandalee/


Pukulan Terbaru Buat Jack Ma, Hartanya Anjlok Rp 154 Triliun


 Jack Ma selalu jadi langganan orang terkaya di China. Akan tetapi situasi rumit yang dihadapi perusahaannya saat ini akibat tekanan dari pemerintah China, membuat harta kekayaannya turun secara cukup signifikan.

Menurut Bloomberg, pria berusia 56 tahun itu kehilangan hampir USD 11 miliar atau di kisaran Rp 154 triliun sejak akhir Oktober, bertepatan dengan investigasi regulator China pada Ant Financial Group serta Alibaba, dua perusahaan yang ia dirikan.


Dari sebelumnya berharta USD 61,7 miliar, saat ini harta Ma turun menjadi USD 50,9 miliar dan adalah orang terkaya ranking 25 dunia. Di China, ia kalah dari Colin Huang, CEO Pinduoduo dengan harta USD 58,6 miliar dan CEO Tencent Ma Huateng dengan USD 53,3 miliar.


Sebenarnya bukan hanya Ma yang kehilangan cukup banyak harta, beberapa pentolan teknologi China yang lain mengalami nasib yang sama seiring tindakan pemerintah China untuk lebih mengatur perusahaan teknologi. Kekayaan Ma Huateng terpangkas sekitar 15% dari sebelumnya.


Padahal saat IPO Ant akan dilangsungkan dan diprediksi memecahkan rekor, kekayaan Jack Ma diprediksi melonjak drastis mengingat saham yang dipegangnya cukup besar. Namun seperti diketahui, IPO di bursa saham Shanghai dan Hong Kong itu mendadak gagal digelar lantaran intervensi pemerintah China.


Ant Financial disebut beroperasi tanpa aturan sehingga dalam kebijakan terbaru, Ant Group diminta regulator untuk mengurangi operasi bisnis dan kembali ke akarnya hanya sebagai penyedia layanan pembayaran. Bisnis lain seperti pemberian pinjaman ditinjau ulang.


Adapun Alibaba telah diinvestigasi secara resmi terkait tudingan praktik monopoli. Tak hanya kedua perusahaan ini, pemerintah China kemungkinan juga akan mengincar raksasa teknologi lainnya dalam rangka mencegah mereka terlalu besar dan tak dapat dikendalikan.


"Ant mungkin menjadi perusahaan fintech pertama yang diincar regulator, tapi sepertinya bukan yang terakhir. Banyak pemain besar lain memasuki industri itu, termasuk Tencent dan kompetitor Alibaba, JD.com," tulis BBC yang dikutip detikINET.


Menkominfo Tegaskan Pemblokiran FPI di Internet Sesuai Aturan


Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menegaskan pemblokiran terhadap konten yang berkaitan dengan Front Pembela Islam (FPI) di media sosial (medsos) maupun website itu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Menurut Menkominfo bahwa pengaturan pelarang ormas FPI tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani oleh tiga menteri dan tiga kepala lembaga pada Rabu (30/12), yang meliputi Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kominfo, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung Republik Indonesia, dan BNPT.


"Tujuannya untuk menjaga keamanan ruang fisik. Tetapi, juga berlaku di ruang digital sehingga substansi yang ada di SKB itu juga berlaku keduanya," jelasnya dikutip dari situs Kominfo, Kamis (31/12/2020).


Menkominfo menegaskan kebijakan yang diambil pemerintah tidak terhadap pelarangan FPI itu ada hubungannya dengan religiusitas keagamaan, tidak ada hubungannya dengan kelompok-kelompok masyarakat. Melainkan berhubungan dengan kegiatan yang meresahkan masyarakat, mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, serta yang mendorong atau melakukan usaha penggalangan untuk radikalisme dan terorisme.


"Ini jelas-jelas dilarang di semua Undang-Undang, di Undang-Undang ITE, di PP 71 Peraturan Menteri Kominfo, semuanya sudah diatur dan Undang-Undang sektor lainnya," kata Johnny.

https://nonton08.com/movies/psycho-iii/

4 Ramalan Bill Gates Soal Pandemi Corona di 2021

 Tahun 2021 telah tiba dan situasi pandemi Corona masih runyam. Bagaimana kira-kira perkembangan pandemi di tahun ini? Berikut berbagai ramalan dari Bill Gates yang berkecimpung secara aktif dalam mendukung pengembangan vaksin Corona:

1. Pandemi Corona Memburuk Terlebih Dahulu


Sebelum situasi normal berkat diberikannya vaksin Corona, warga masih harus menghadapi situasi yang buruk. Penderita Corona di AS misalnya, masih terus bertambah, demikian pula dengan angka kematian.


"Dalam 4 atau 5 bulan mendatang sebenarnya akan terlihat cukup suram, kecuali kita sungguh-sungguh menggandakan sikap kita," kata Gates di awal Desember.


Maksud Bill Gates adalah orang harus tetap patuh pada protokol kesehatan, bahkan lebih memperketat lagi. Termasuk memakai masker, menjaga jarak, rutin cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.


Apalagi AS beranjak ke musim dingin. Berkaca pada penelitian bahwa virus Corona kurang mampu bertahan dalam temperatur tinggi di musim panas saat ini, maka suhu makin rendah berpotensi menambah penderita.


"(Pandemi Corona) di musim gugur akan jadi lebih buruk daripada musim panas," kata sang pendiri Microsoft. "Seluruh angka (penderita Corona) meningkat dan selalu ada peluang besar di saat orang berada di dalam ruangan dan suhu makin dingin, bahwa kita akan melihat lebih banyak penularan,"

https://nonton08.com/movies/princess-cyd/


2. Vaksin Corona Ampuh Menangkal Pandemi


Saat ini, beberapa vaksin Corona sudah disetujui setelah terbukti efektif, yaitu buatan Pfizer, Moderna dan terakhir AstraZeneca yang baru lolos regulasi di Inggris. Vaksin lainnya pun bakal menyusul.


Saat berbicara di event DealBook Online Summit yang diadakan oleh The New York Times beberapa waktu lalu, Bill Gates meyakini vaksin dari perusahaan lain juga akan terbukti ampuh.


"Dengan kabar baik dari Pfizer dan Moderna, kami pikir sekarang kemungkinan AstraZeneca, Novavax dan Johnson & Johnson juga akan menunjukkan keampuhan yang kuat," kata Gates.


Gates mengatakan vaksin virus Corona buatan AstraZeneca, Novavax dan Johnson & Johnson lebih mudah untuk diproduksi lebih banyak dengan biaya yang rendah dan tidak memiliki ketentuan temperatur yang sama seperti dua vaksin lainnya.


Menurut Bill Gates ada kemungkinan persediaan vaksin di seluruh dunia pada tahun 2021 akan terbatas, tapi jika vaksin lainnya juga berhasil akan sangat membantu proses manufaktur dan distribusi, terutama di negara berkembang.


3. Pandemi Corona Bisa Tamat di Akhir 2021


Bill Gates meyakini jika pandemi Corona sudah dapat dikendalikan pada akhir tahun 2021. Adapun alasan keyakinannya pandemi Corona selesai di akhir 2021 adalah lantaran vaksin yang sudah cukup efektif telah dapat diproduksi dalam skala besar.


Kemudian cukup banyak populasi dunia yang telah mendapatkan imunisasi. Saat ini, beberapa negara terutama negara maju telah memulai proses vaksinasi para penduduknya.


Untuk memperlambat pandemi Corona dan akhirnya menghentikannya, Gates menyebut tidak perlu melakukan imunisasi pada semua orang. Di Amerika Serikat ia mencontohkan, seandainya 30 sampai 60% populasi diberi vaksin Corona, persentase itu sudah cukup.


Menurutnya sampai vaksin bisa didistribusikan secara luas, saat ini yang terpenting adalah menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker atau social distancing.


"Akhir dari pandemi Corona, skenario terbaik mungkin adalah di 2022. Namun selama 2021, angkanya seharusnya bisa kita turunkan, jika kita mengambil pendekatan global," cetusnya.

https://nonton08.com/movies/the-tall-guy/