Tidak terasa kita akan menginjakkan kaki ke tahun 2021. Meski tahun ini diterpa pandemi COVID-19, Terimakasih 2020 ramai digaungkan netizen.
Sejak virus Corona menyerang Indonesia, aktivitas di luar jadi terbatasi. Banyak rencana pun urung terealisasi.
Namun di balik cobaan itu, netizen menemukan sejumlah hikmah. Mulai dari melatih kesabaran hingga dapat menghabiskan waktu bersama keluarga lebih banyak.
Berikut sejumlah ungkapkan Terimakasih 2020 para warganet:
https://nonton08.com/movies/zandalee/
Pukulan Terbaru Buat Jack Ma, Hartanya Anjlok Rp 154 Triliun
Jack Ma selalu jadi langganan orang terkaya di China. Akan tetapi situasi rumit yang dihadapi perusahaannya saat ini akibat tekanan dari pemerintah China, membuat harta kekayaannya turun secara cukup signifikan.
Menurut Bloomberg, pria berusia 56 tahun itu kehilangan hampir USD 11 miliar atau di kisaran Rp 154 triliun sejak akhir Oktober, bertepatan dengan investigasi regulator China pada Ant Financial Group serta Alibaba, dua perusahaan yang ia dirikan.
Dari sebelumnya berharta USD 61,7 miliar, saat ini harta Ma turun menjadi USD 50,9 miliar dan adalah orang terkaya ranking 25 dunia. Di China, ia kalah dari Colin Huang, CEO Pinduoduo dengan harta USD 58,6 miliar dan CEO Tencent Ma Huateng dengan USD 53,3 miliar.
Sebenarnya bukan hanya Ma yang kehilangan cukup banyak harta, beberapa pentolan teknologi China yang lain mengalami nasib yang sama seiring tindakan pemerintah China untuk lebih mengatur perusahaan teknologi. Kekayaan Ma Huateng terpangkas sekitar 15% dari sebelumnya.
Padahal saat IPO Ant akan dilangsungkan dan diprediksi memecahkan rekor, kekayaan Jack Ma diprediksi melonjak drastis mengingat saham yang dipegangnya cukup besar. Namun seperti diketahui, IPO di bursa saham Shanghai dan Hong Kong itu mendadak gagal digelar lantaran intervensi pemerintah China.
Ant Financial disebut beroperasi tanpa aturan sehingga dalam kebijakan terbaru, Ant Group diminta regulator untuk mengurangi operasi bisnis dan kembali ke akarnya hanya sebagai penyedia layanan pembayaran. Bisnis lain seperti pemberian pinjaman ditinjau ulang.
Adapun Alibaba telah diinvestigasi secara resmi terkait tudingan praktik monopoli. Tak hanya kedua perusahaan ini, pemerintah China kemungkinan juga akan mengincar raksasa teknologi lainnya dalam rangka mencegah mereka terlalu besar dan tak dapat dikendalikan.
"Ant mungkin menjadi perusahaan fintech pertama yang diincar regulator, tapi sepertinya bukan yang terakhir. Banyak pemain besar lain memasuki industri itu, termasuk Tencent dan kompetitor Alibaba, JD.com," tulis BBC yang dikutip detikINET.
Menkominfo Tegaskan Pemblokiran FPI di Internet Sesuai Aturan
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menegaskan pemblokiran terhadap konten yang berkaitan dengan Front Pembela Islam (FPI) di media sosial (medsos) maupun website itu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menurut Menkominfo bahwa pengaturan pelarang ormas FPI tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani oleh tiga menteri dan tiga kepala lembaga pada Rabu (30/12), yang meliputi Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kominfo, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung Republik Indonesia, dan BNPT.
"Tujuannya untuk menjaga keamanan ruang fisik. Tetapi, juga berlaku di ruang digital sehingga substansi yang ada di SKB itu juga berlaku keduanya," jelasnya dikutip dari situs Kominfo, Kamis (31/12/2020).
Menkominfo menegaskan kebijakan yang diambil pemerintah tidak terhadap pelarangan FPI itu ada hubungannya dengan religiusitas keagamaan, tidak ada hubungannya dengan kelompok-kelompok masyarakat. Melainkan berhubungan dengan kegiatan yang meresahkan masyarakat, mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, serta yang mendorong atau melakukan usaha penggalangan untuk radikalisme dan terorisme.
"Ini jelas-jelas dilarang di semua Undang-Undang, di Undang-Undang ITE, di PP 71 Peraturan Menteri Kominfo, semuanya sudah diatur dan Undang-Undang sektor lainnya," kata Johnny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar