Banyak pasien Corona umumnya dirawat selama seminggu, tetapi adapula yang harus menjalani perawatan hingga 8 bulan di RS. Seperti yang dialami pria ini, ia dirawat hingga 243 hari di RS sebelum akhirnya bisa pulang usai hari Natal.
Adalah Nicholas Synnott, pria 59 tahun yang sudah dirawat sejak Maret 2020 lalu. Pria asal Texas itu sempat berpikir dirinya tak akan selamat dari COVID-19.
Pasalnya, ia mengidap komplikasi COVID-19 hingga gagal napas dan harus dipasang alat bantu napas, ventilator. Bahkan hampir seluruh organ tubuhnya disebut dokter terdampak COVID-19.
"Setiap organ tubuhnya terdampak COVID-19," sebut ahli jantung Dr Biswajit Kar yang menangani pria tersebut, dikutip dari Metro UK.
Berdasarkan penuturan dokter, jumlah obat yang diberikan pada pria ini pun sangat banyak. Hal ini dikarenakan Nicholas mengalami banyak masalah multi organ.
Sang istri yang setiap hari menemani suaminya di samping tempat tidur RS, sempat terus bertanya apakah Nicholas benar-benar bisa bertahan di masa kritis.
"Selalu ada pertanyaan. Apakah dia bisa bertahan?" kenangnya.
Bak keajaiban, kondisinya berangsur pulih di akhir tahun 2020. Dokter menyebut kondisi kesehatan pria berprofesi pilot ini sebelum terpapar Corona sangat baik.
"Namun, karena kesehatannya sangat baik sebagai pilot sebelum sakit, dia dapat mempertahankan semua ini dan bertahan dari sesuatu yang seserius ini," jelas dokter yang menangani.
Nicholas mengaku bersyukur bisa melewati perjalanan kritis akibat COVID-19. Ia mengaku masa-masa itu sangat sulit.
"Itu adalah perjalanan yang sulit, tetapi saya berhasil sembuh dari Corona sekarang. Tentu karena ada dukungan istri saya juga, dan pikiran untuk kembali kepada anak-anak saya," sebutnya.
"Saya ingin kembali dan mengunjungi semua tenaga kesehatan dan berterima kasih kepada mereka secara langsung atas semua yang mereka lakukan untuk saya," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/movies/wild/
Perlu Tahu, Ini Sederet Fakta Gangguan Otak Akibat COVID-19
Infeksi virus Corona (COVID-19) bisa menyebabkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Salah satunya adalah COVID-19 dapat memicu gangguan otak.
Meski gangguan otak bukanlah gejala umum dari infeksi virus Corona, tetapi ini perlu diketahui agar kamu bisa lebih waspada terhadap COVID-19.
Ciri-ciri gangguan otak akibat COVID-19
Dikutip dari Times of India, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Uppsala University, Swedia, menyebut bahwa virus Corona dapat menginfeksi sistem saraf dan memicu berbagai gejala neurologis, di antaranya sebagai berikut.
Sakit kepala
Pusing
Kebingungan
Penglihatan kabur.
Selain itu, studi ini juga menyebut COVID-19 bisa menyebabkan stroke bahkan koma.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati 19 pasien COVID-19 yang mengalami masalah neurologis, dari mengigau hingga koma.
Dijelaskan, sebanyak delapan pasien mengalami 'kebingungan mental' dan yang lainnya mengeluhkan sakit kepala akibat infeksi virus Corona.
Efek jangka panjang gangguan otak akibat COVID-19
Gangguan otak yang serius akibat COVID-19 bisa mengakibatkan efek jangka panjang pada penderitanya meski sudah pulih dari infeksi.
Para peneliti mengatakan bahwa mungkin penyakit alzheimer dan parkinson merupakan efek jangka panjang gangguan otak akibat COVID-19.
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Alzheimer's Association pun telah mencoba menetapkan adanya kemungkinan hubungan antara COVID-19 dan alzheimer.
Lansia menjadi yang paling rentan
Para peneliti mengatakan, gejala gangguan otak akibat infeksi virus Corona cenderung muncul pada pasien dengan usia sekitar 60 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar