Senin, 25 Januari 2021

Ramai Kabar Orang Meninggal Setelah Divaksin Corona, Benarkah?

 Seiring berjalannya program vaksinasi COVID-19 di berbagai penjuru dunia, beberapa kali muncul kabar ada orang meninggal setelah divaksinasi. Sebagai contoh kematian lansia penerima vaksin COVID-19 Pfizer-BionTech di Norwegia dan belakangan seorang dokter di Palembang penerima vaksin COVID-19 Sinovac.

Kasus-kasus ini mendapat perhatian karena dinilai masyarakat mencerminkan tingkat keamanan vaksin. Bahkan ada netizen yang berpendapat bahwa mereka meninggal karena disuntik vaksin Corona.


Bagaimana faktanya?

Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS), yang bertugas sebagai konsultan independen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut kejadian di Norwegia tidak terkait dengan pemberian vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech yang disebut BNT162b2.


Investigasi oleh ahli internasional menemukan lansia yang meninggal memang sudah memiliki kondisi "kerentanan".


"Laporan saat ini tidak menunjukkan peningkatan fatalitas pada lansia atau karakterisitik efek samping apapun setelah penyuntikkan BNT162b2. Laporan sesuai dengan tingkat mortalitas dan penyebab kematian yang ada pada sub-populasi lansia rentan, pemberian vaksin tidak berkontribusi terhadap kejadian fatal," tulis GACVS seperti dikutip dari situs resmi WHO, Senin (25/1/2021).


Sementara untuk kejadian dokter meninggal setelah divaksin Corona di Palembang, Kementerian Kesehatan RI menyebut itu tidak berkaitan dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Diduga sang dokter meninggal akibat sakit jantung.


"Diduga meninggal karena sakit jantung. Benar berdasarkan laporan yang bersangkutan baru saja divaksin, namun vaksin tidak ada hubungan dengan penyebab kematian. Jika akibat vaksin, pasti reaksinya lebih cepat dan matinya juga lebih cepat karena disuntikkan," jelas dokter forensik di RS Mohammad Hasan Bhayangkara Palembang, Indra Nasution, dikutip dari CNN Indonesia.

https://movieon28.com/movies/the-promise/


Ahli Yakin Belum Ada Kematian Berkaitan Langsung dengan Vaksin Corona


Sejak program vaksinasi dimulai, sudah terdapat sejumlah orang dilaporkan meninggal setelah diberikan vaksin COVID-19. Namun para ahli meyakini bukti yang tersedia sejauh ini tidak berkaitan dengan kandungan yang ada di dalam vaksin.

Badan kesehatan menekankan, bagaimanapun, sebagian besar kematian pasca vaksinasi terjadi pada lansia yang kondisinya sudah rentan. Seperti yang dilaporkan terjadi pada 33 lansia di panti jompo Norwegia.


Kematian 33 lansia ini dilaporkan terjadi setelah sekitar 20 ribu penghuni panti jompo mendapat dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech. Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia mengatakan setidaknya 13 dari para korban tidak hanya lanjut usia tetapi juga memiliki kondisi kesehatan yang sangat lemah.


Meski analisis masih terus dilakukan terkait penyebab kematian, ilmuwan menilai bahwa dengan orang lanjut usia dan rentan, bahkan efek samping normal vaksinasi seperti mual dan demam bisa menyebabkan kematian.


Di luar Norwegia, berita tersebut menimbulkan keprihatinan yang meluas dan menimbulkan skeptisisme anti-vaksin, mendorong pihak berwenang untuk menekankan bahwa tidak ada hubungan yang telah dibuat antara vaksin dan kematian pasca suntikan.


Dikutip dari Channel News Asia, di Prancis, dari 800.000 orang yang divaksinasi, sembilan kematian penghuni panti jompo dan panti jompo yang sakit kronis dicatat pada hari Jumat, 22 Januari lalu.


Meski demikian Badan obat-obatan nasional ANSM mengatakan bahwa, berdasarkan bukti yang tersedia, tidak ada yang menyimpulkan bahwa kematian yang dilaporkan terkait dengan vaksinasi.


Termasuk 13 kematian orang tua yang tercatat di Swedia dan tujuh di Islandia, semuanya tidak ada kaitannya dengan vaksin COVID-19.


Di Portugal, seorang pekerja perawatan meninggal dua hari setelah diinokulasi, tetapi kementerian kehakiman mengatakan mereka tidak menemukan hubungan langsung antara vaksinasi COVID-19 dan kematian tersebut.

https://movieon28.com/movies/ketika-cinta-bertasbih/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar