Rabu, 20 Januari 2021

Penjelasan KIPI Terkait Kemungkinan Reaksi Serius Pasca Vaksinasi Corona

 Komnas KIPI memastikan hingga saat ini hanya ditemukan reaksi lokal pasca divaksin Corona. Namun, jika terjadi reaksi serius, seperti apa penanganannya?

Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, menyebut mereka yang mengalami reaksi serius pasca divaksin Corona tak selalu serta merta berkaitan dengan kandungan vaksin. Banyak faktor yang bisa berkaitan termasuk penyakit komorbid.


"Tentunya oleh Dinas Kesehatan setempat, paling tidak oleh puskesmas setempat, dipantau, dilaporkan, kemudian akan dikaji oleh kami," jelas Prof Harwin dalam konferensi pers terkait KIPI, Rabu (20/1/2021).


"Untuk melakukan kajian ada kaitan atau nggak perlu pemeriksaan lab rontgen, ct scan, dan lain-lain, nah itu kan dalam perawatan perlu dilakukan hari ke hari," terangnya.


Lebih lanjut, kejadian serius seperti reaksi anafilaksis yang bisa timbul pasca divaksin Corona juga bisa disebabkan karena faktor komorbid.


"Namun kalau terjadi reaksi berat anafilaksis perlu ditinjau apakah karena sudah mempunyai dasar komorbid," bebernya.


Adapun 2 jenis KIPI serius dan non-serius adalah sebagai berikut.


KIPI serius

Setiap kejadian medik setelah imunisasi menyebabkan rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilaporkan segera setiap kejadian yang berjenjang yang selanjutnya diinvestigasi oleh petugas kesehatan yang menyelenggarakan imunisasi untuk dilakukan kajian serta rekomendasi oleh Komda atau Komnas PP KIPI, yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan profesi.


Reaksi

- Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, anafilaksis

- Syok anafilaksis

- Sindrom syok toksik

- Pingsan


KIPI non-serius

Kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima. Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi.

https://movieon28.com/movies/biba-la-banda/


DKI Tembus 3 Ribu! Ini Sebaran 12.568 Kasus Baru COVID-19 RI 20 Januari


Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (20/1/2021). Ada penambahan 12.568 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 939.948 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 3.786 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 1.814 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 1.775 kasus baru per 20 Januari.


Detail perkembangan virus Corona Rabu (20/1/2021), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 12.568 menjadi 939.948


Pasien sembuh bertambah 9.755 menjadi 763.703


Pasien meninggal bertambah 267 menjadi 26.857


Tercatat sebanyak 58.805 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 79.418.


Sebaran 12.568 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (20/1/2021).


DKI Jakarta: 3.786 kasus

Jawa Barat: 1.814 kasus

Jawa Tengah: 1.775 kasus

Jawa Timur: 955 kasus

Sulawesi Selatan: 661 kasus

Kalimantan Timur: 543 kasus

Bali: 494 kasus

DI Yogyakarta: 287 kasus

Banten: 286 kasus

Sulawesi Utara: 235 kasus

Nusa Tenggara Timur: 192 kasus

Kalimantan Utara: 191 kasus

Lampung: 174 kasus

Sumatera Barat: 167 kasus

Sulawesi Tengah: 132 kasus

Riau: 122 kasus

Sumatera Selatan: 110 kasus

Maluku Utara: 85 kasus

Sumatera Utara: 80 kasus

Nusa Tenggara Barat: 64 kasus

Kalimantan Tengah: 62 kasus

Papua: 60 kasus

Bangka Belitung: 55 kasus

Sulawesi Tenggara: 39 kasus

Kepulauan Riau: 34 kasus

Jambi: 32 kasus

Kalimantan Barat: 32 kasus

Kalimantan Selatan: 32 kasus

Bengkulu: 20 kasus

Aceh: 18 kasus

Gorontalo: 14 kasus

Papua Barat: 8 kasus

Maluku: 7 kasus

Sulawesi Barat: 2 kasus

https://movieon28.com/movies/a-banda-das-velhas-virgens/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar