Rabu, 20 Januari 2021

Keterisian RS Rujukan COVID-19 di 9 Provinsi Nyaris Penuh, Ini Daftarnya

 Kasus Corona di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya. Alhasil, banyak rumah sakit rujukan COVID-19 yang dilaporkan sudah mulai penuh.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan saat ini ada 9 provinsi di Indonesia yang tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukannya sudah mencapai di atas 70 persen.


"Di sini yang di atas 70 persen ada 9 provinsi. Menariknya, 6 dari 9 provinsi tersebut berada di Pulau Jawa," ucap Dewi dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube, Rabu (20/1/2021).


Dewi pun mengatakan apabila ini tidak cepat diatasi, dikhawatirkan bisa berdampak pada kewalahan pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit tersebut.


Sebelumnya, pada kesempatan yang berbeda, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, juga sempat mengingatkan bahwa jumlah kematian akibat virus Corona di Indonesia sudah lebih dari 26 ribu jiwa. Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.


"Sistem kesehatan kita tertekan hebat," tegasnya dr Reisa dalam konferensi pers yang di kanal YouTube Setpres, Senin (18/1/2021).


"Dengan lebih 26 ribu kematian, rata-rata lebih dari 10 ribuan kasus per hari, kita semua harus segera bertindak secara drastis untuk memutus penularan," jelasnya.


Berikut detail 9 provinsi di Indonesia yang tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 di atas 70 persen per 19 Januari 2021.


Banten: 87,42 persen

DKI Jakarta: 86,70 persen

DI Yogyakarta: 83,07 persen

Jawa Barat: 77,89 persen

Sulawesi Tengah: 74,93 persen

Jawa Timur: 73,60 persen

Kalimantan Timur: 72,70 persen

Jawa Tengah: 72,10 persen

Lampung: 70,29 persen.

https://movieon28.com/movies/band/


Satu Orang Pingsan Usai Vaksin COVID-19 di Jateng, Ganjar Pastikan Tak Bahaya


Reaksi setelah vaksinasi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dilaporkan terjadi di Jawa Tengah usai vaksinasi COVID-19. Meski dinilai tidak berbahaya, namun ada juga satu orang yang sempat pingsan.

Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai rapat evaluasi vaksinasi di kantornya. Ganjar menyebut jenis-jenis KIPI namun tidak menyertakan jumlahnya. Meski demikian semuanya saat ini sudah sehat.


"Gejalanya di Kota Semarang ada yang sempat pingsan, ada yang matanya merah, ada yang bengkak, dan mual, semua sudah sehat. Di Kabupaten Semarang ada yang mual, gatel pada suntikan. Di kota Surakarta, nyeri lengan, mual, muntah, ada yang bagus ini bahasanya, semrepet. Ada yang dada berdebar, yang ngantuk ini paling banyak," kata Ganjar di kantornya, Rabu (20/1/2021).


"Tandanya itu, tapi tidak ada yang berlanjut. Semua sudah sehat semua," imbuhnya.


Pada proses penyuntikan, memang ada waktu untuk menunggu 30 menit usai vaksin masuk ke tubuh agar bisa melihat ada tidaknya gejala. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menjelaskan terkait satu nakes yang pingsan pasca vaksinasi sudah langsung ditangani dan sadar.


"Situasional yang banyak terjadi, walau itu hanya satu ya. Sinkop istilahnya, suatu kejadian kehilangan kesadaran sesaat saja. Kayak anak-anak upacara di tengah-tengah begitu (pingsan), tapi begitu kita rawat kasih minum sembuh lagi. Bisa juga karena tegang," jelas Yulianto.


Diberitakan sebelumnya, dari data sampai 19 Januari 2021 kemarin pukul 14.00 WIB, sudah 4.415 nakes di Kota Semarang, Kota Surakarta dan Kabupaten Surakarta yang divaksin atau 13,2 persen dari seluruh nakes.


"Pelaksanaan sampai dengan tanggal 19, Kota Semarang sudah sekitar 2.219 atau 11,8 persen, Kabupaten Semarang 655 atau sekitar 16 persen, Kota Surakarta 1.541 berarti 15 persen. Sehingga rata rata kita sudah 13,2 persen atau 4.415 yang sudah divaksin," kata Ganjar di kantornya, Rabu (20/1/2021).

https://movieon28.com/movies/banda-the-dark-forgotten-trail/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar