Kamis, 21 Januari 2021

Perlu Tahu, Ini Sederet Fakta Gangguan Otak Akibat COVID-19

 Infeksi virus Corona (COVID-19) bisa menyebabkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Salah satunya adalah COVID-19 dapat memicu gangguan otak.

Meski gangguan otak bukanlah gejala umum dari infeksi virus Corona, tetapi ini perlu diketahui agar kamu bisa lebih waspada terhadap COVID-19.


Ciri-ciri gangguan otak akibat COVID-19

Dikutip dari Times of India, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Uppsala University, Swedia, menyebut bahwa virus Corona dapat menginfeksi sistem saraf dan memicu berbagai gejala neurologis, di antaranya sebagai berikut.


Sakit kepala

Pusing

Kebingungan

Penglihatan kabur.

Selain itu, studi ini juga menyebut COVID-19 bisa menyebabkan stroke bahkan koma.


Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati 19 pasien COVID-19 yang mengalami masalah neurologis, dari mengigau hingga koma.


Dijelaskan, sebanyak delapan pasien mengalami 'kebingungan mental' dan yang lainnya mengeluhkan sakit kepala akibat infeksi virus Corona.


Efek jangka panjang gangguan otak akibat COVID-19

Gangguan otak yang serius akibat COVID-19 bisa mengakibatkan efek jangka panjang pada penderitanya meski sudah pulih dari infeksi.


Para peneliti mengatakan bahwa mungkin penyakit alzheimer dan parkinson merupakan efek jangka panjang gangguan otak akibat COVID-19.


Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Alzheimer's Association pun telah mencoba menetapkan adanya kemungkinan hubungan antara COVID-19 dan alzheimer.


Lansia menjadi yang paling rentan

Para peneliti mengatakan, gejala gangguan otak akibat infeksi virus Corona cenderung muncul pada pasien dengan usia sekitar 60 tahun.

https://cinemamovie28.com/movies/the-german-friend/


Viral Anjuran Minum Air Kelapa untuk Netralkan Vaksin COVID-19, Ini Faktanya


 Viral pesan di media sosial dan WAG (Whatsapp Group) tentang ajakan minum air kelapa usai divaksinasi COVID-19. Hal ini dimaksudkan untuk menetralisir vaksin yang dianggap 'racun' oleh sebagian besar kalangan yang menolak vaksinasi.

"Barusan dapat voice note. Isinya ajakan minum kelapa muda bagi yg ngak mau divaksin tapi harus tetap divaksin karena mengikuti perintah atasan," tulis salah seorang pengguna Twitter.


Air kelapa sendiri telah turun temurun dianggap sebagai penetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Mengenai kegunaan air kelapa untuk menetralisir vaksin, Juru bicara program vaksinasi COVID-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, menegaskan tak ada hubungan antara kedua hal tersebut.


"Hal tersebut tidak benar, karena vaksin ini bukan racun. Vaksin ini dari virus yang sudah dimatikan yang dapat merangsang pembentukan antibodi setelah disuntikkan," katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (21/1/2021).


Lucia juga mengatakan tidak mengandung racun, sehingga tak perlu dinetralkan dengan air kelapa.


"Vaksin ini disuntikkan masuk ke otot lengan, sedangkan air kelapa diminum masuk ke lambung, jadi tidak ada hubungannya," pungkasnya.


Selain itu, dikutip dari laman resmi Kominfo, klaim air kelapa hijau dapat menetralkan atau menjadi penawar dari vaksin juga tidak tepat, sebab tidak ada penelitian yang membuktikan air kelapa dapat menetralkan atau mengganggu fungsi dari vaksin.

https://cinemamovie28.com/movies/hostel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar