Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus Corona COVID-19 bertambah 12.568 pada Rabu (20/1/2021). Total positif menjadi 939.948, sembuh 763.703, dan meninggal 26.857.
Berikut perkembangan kasus Corona di Indonesia hari ini:
Kasus positif bertambah 12.568 menjadi 939.948
Pasien sembuh bertambah 9.775 menjadi 763.703
Pasien meninggal bertambah 267 menjadi 26.857
Sebelumnya pada Selasa (19/1/2021), tercatat jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 927.380, sembuh 753.948, dan meninggal 26.590 kasus.
https://movieon28.com/movies/the-germans-factory/
Penjelasan KIPI Terkait Kemungkinan Reaksi Serius Pasca Vaksinasi Corona
Komnas KIPI memastikan hingga saat ini hanya ditemukan reaksi lokal pasca divaksin Corona. Namun, jika terjadi reaksi serius, seperti apa penanganannya?
Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, menyebut mereka yang mengalami reaksi serius pasca divaksin Corona tak selalu serta merta berkaitan dengan kandungan vaksin. Banyak faktor yang bisa berkaitan termasuk penyakit komorbid.
"Tentunya oleh Dinas Kesehatan setempat, paling tidak oleh puskesmas setempat, dipantau, dilaporkan, kemudian akan dikaji oleh kami," jelas Prof Harwin dalam konferensi pers terkait KIPI, Rabu (20/1/2021).
"Untuk melakukan kajian ada kaitan atau nggak perlu pemeriksaan lab rontgen, ct scan, dan lain-lain, nah itu kan dalam perawatan perlu dilakukan hari ke hari," terangnya.
Lebih lanjut, kejadian serius seperti reaksi anafilaksis yang bisa timbul pasca divaksin Corona juga bisa disebabkan karena faktor komorbid.
"Namun kalau terjadi reaksi berat anafilaksis perlu ditinjau apakah karena sudah mempunyai dasar komorbid," bebernya.
Adapun 2 jenis KIPI serius dan non-serius adalah sebagai berikut.
KIPI serius
Setiap kejadian medik setelah imunisasi menyebabkan rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilaporkan segera setiap kejadian yang berjenjang yang selanjutnya diinvestigasi oleh petugas kesehatan yang menyelenggarakan imunisasi untuk dilakukan kajian serta rekomendasi oleh Komda atau Komnas PP KIPI, yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan profesi.
Reaksi
- Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, anafilaksis
- Syok anafilaksis
- Sindrom syok toksik
- Pingsan
KIPI non-serius
Kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima. Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi.
DKI Tembus 3 Ribu! Ini Sebaran 12.568 Kasus Baru COVID-19 RI 20 Januari
Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (20/1/2021). Ada penambahan 12.568 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 939.948 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 3.786 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 1.814 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 1.775 kasus baru per 20 Januari.
Detail perkembangan virus Corona Rabu (20/1/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 12.568 menjadi 939.948
Pasien sembuh bertambah 9.755 menjadi 763.703
Pasien meninggal bertambah 267 menjadi 26.857
Tercatat sebanyak 58.805 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 79.418.
Sebaran 12.568 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (20/1/2021).
DKI Jakarta: 3.786 kasus
Jawa Barat: 1.814 kasus
Jawa Tengah: 1.775 kasus
Jawa Timur: 955 kasus
Sulawesi Selatan: 661 kasus
Kalimantan Timur: 543 kasus
Bali: 494 kasus
DI Yogyakarta: 287 kasus
Banten: 286 kasus
Sulawesi Utara: 235 kasus
Nusa Tenggara Timur: 192 kasus
Kalimantan Utara: 191 kasus
Lampung: 174 kasus
Sumatera Barat: 167 kasus
Sulawesi Tengah: 132 kasus
Riau: 122 kasus
Sumatera Selatan: 110 kasus
Maluku Utara: 85 kasus
Sumatera Utara: 80 kasus
Nusa Tenggara Barat: 64 kasus
Kalimantan Tengah: 62 kasus
Papua: 60 kasus
Bangka Belitung: 55 kasus
Sulawesi Tenggara: 39 kasus
Kepulauan Riau: 34 kasus
Jambi: 32 kasus
Kalimantan Barat: 32 kasus
Kalimantan Selatan: 32 kasus
Bengkulu: 20 kasus
Aceh: 18 kasus
Gorontalo: 14 kasus
Papua Barat: 8 kasus
Maluku: 7 kasus
Sulawesi Barat: 2 kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar