Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), mengatakan tidak semua gejala pasca imunisasi terkait vaksin.
Secara umum, KIPI memang kerap terjadi saat pelaksanaan vaksinasi. Vaksin dianggap sebagai 'benda asing' sehingga memicu reaksi di dalam tubuh. Namun tidak semua kejadian pasca imunisasi berkaitan dengan penyuntikan vaksin.
"Tidak selalu apa-apa yang terjadi setelah imunisasi ada kaitannya, harus dibuktikan dulu dengan gejala, tanda, pemeriksaan lab," kata Prof Hindra dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 di YouTube, Rabu (20/1/2021).
Sebelum menyimpulkan apakah hal tersebut berkaitan dengan vaksin atau tidak, Komnas KIPI akan mengkaji dan mengklasifikasi penyebab spesifiknya. Dalam penjelasannya, Prof Hindra mengatakan ada beberapa reaksi yang diterima setelah suntik vaksin.
"Yang terbanyak itu coincident. Semua kejadian dihubungkan dengan imunisasi. Mau sehari setelah, seminggu setelah, sebulan setelah, bahkan empat tahun setelah vaksinasi," ucapnya.
KIPI sendiri dibagi menjadi dua jenis, yakni serius dan non-serius. KIPI serius meliputi kejadian medik yang menyebabkan rawat inap, kecacatan dan kematian. Sementara yang non-serius tidak menimbulkan risiko potensial.
Adapun reaksi yang mungkin terjadi setelah imunisasi COVID-19 yakni reaksi lokal (nyeri, kemerahan, bengkak), reaksi sistematik (demam, nyeri seluruh tubuh, pusing), dan reaksi lainnya (alergi, syok, pingsan).
"Bila sampai dirawat tentunya semua akan ditanggung oleh negara karena ini merupakan program vaksinasi nasional," pungkasnya.
https://movieon28.com/movies/ruqyah-the-exorcism/
Apa Itu Xenophobia yang Ramai Menyeret Nama Jisoo Blackpink?
Laman Twitter tengah ramai membahas Xenophobia dengan hastag #XenophobiaIsNotAJoke. Bahkan, trending itu ikut menyeret member Blackpink, Jisoo dengan hastag #ProtectJISOO.
Dilihat detikcom, hastag Xenophobia telah ditulis lebih dari 145 ribu tweet. Sedangkan, hastag Jisoo Blackpink mencapai 148 ribu tweet. Apa sebenarnya Xenophobia yang menyeret nama Jisso Blackpink?
Xenophobia:
Dikutip dari laman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Xenophobia adalah perasaaan benci (takut, waswas) terhadap orang asing atau sesuatu yang belum dikenal atau kebencian pada yang serba asing.
Kata Xenophobia mulai digunakan ketika orang Yunani dan Romawi Kuno menggunakan keyakinan mereka bahwa budaya mereka lebih unggul dari yang lain. Bahkan, dengan itu mereka membenarkan adanya perbudakan.
Dikutip dari Very Well Mind, contoh sikap Xenophobia adalah tindakan diskriminasi, kekerasan, dan genosida. Hal itu juga yang berkaitan seperti yang pernah terjadi ketika perang dunia 2, hingga genosida di Kamboja.
Contoh terbaru Xenophobia adalah yang terjadi di Amerika, yakni diskriminasi pada orang keturunan Timur Tengah (Islamofobia) dan sikap Xenophobia terhadap imigran Meksiko dan Latin. Bahkan, pandemi COVID-19 juga meningkatkan laporan Xenophobia pada orang-orang keturunan Asia Timur dan Asia Tenggara di seluruh dunia.
Sementara itu, kasus Xenophobia yang menyeret Jisoo Blackpink adalah ulah sebagian orang yang menyerang Jisoo karena tak lancar berbahasa Inggris, seperti member lainnya, Lisa, Jennie, dan Rose.
Para fans Jisoo Blackpink pun mempertanyakan sikap Xenophobia orang-orang tersebut.
"Mengapa Anda mengolok-olok aksennya atau kemampuan bahasa Inggrisnya secara umum? Saya ingin melihat kalian mencoba belajar lebih dari dua bahasa tanpa kesulitan apapun sebelum mengkritik orang lain Wajah dengan alis terangkat #ProtectJISOO #XenophobiaIsNotAJoke," tulis akun so0***.
"Jisoo (지수) adalah Idol KOREA SELATAN yang merupakan bagian dari girlgroup KOREA SELATAN Blackpink. Dia tidak berkewajiban untuk berbicara bahasa Inggris. #XenophobiaIsNotAJoke #ProtectJISOO," tulis akun jisisapu***.
Sudah paham kan, apa itu Xenophobia?
https://movieon28.com/movies/membabi-buta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar