Selasa, 19 Januari 2021

Vaksin COVID-19 untuk Lansia, Sebenarnya Aman Nggak Sih?

 Kematian puluhan lansia 'frail' di Norwegia setelah mendapat vaksin COVID-19 memunculkan kekhawatiran. Sebenarnya, aman nggak sih lansia disuntik vaksin COVID-19?

Profesor geriatri, ilmu yang mempelajari kesehatan lansia, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof dr Siti Setiati, SpPD-K.Ger, M.Epid menjelaskan dari sisi keamanan sebetulnya vaksin-vaksin yang ada sudah melalui berbagai tahapan uji klinis. Artinya, keamanannya sudah terjamin.


"Dari segi safety cukup safe sebetulnya. Problemnya vaksin Sinovac yang masuk ke Indonesia belum dilakukan (uji klinis) pada lansia," jelasnya dalam diskusi online baru-baru ini.


Soal belum adanya uji klinis pada lansia, Prof Siti menyebut ada beberapa pandangan. Sebagian ahli menyebut nilai keamanan pada lansia bisa diekstrapolasi dari data uji klinis yang tersedia, namun sebagian lainnya lebih memilih menunggu hasil uji klinis vaksin COVID-19 yang memang dilakukan pada lansia.


Menurut Prof Siti, uji klinis yang telah dilakukan pada berbagai jenis vaksin tidak menunjukkan efek samping maupun efek simpang yang serius. Beberapa keluhan yang ditemui termasuk kategori ringan-sedang, seperti nyeri dan bengkak setelah penyuntikan.


"Yang penting tidak frail (lemah dan rentan). Pertama, nggak ada manfaatnya karena tubuh tidak merespons dengan baik. Kedua, dari keamanan juga mungkin tidak terlalu aman," jelasnya.

https://kamumovie28.com/movies/matchless-mulan/


Deretan Lansia Penerima Vaksin COVID-19, Nenek 108 Tahun hingga Joe Biden


Penerimaan vaksin COVID-19 pada lansia jadi sorotan khusus. Lansia disebut-sebut termasuk kelompok rentan, namun sebagian produsen vaksin belum atau masih melakukan uji klinis untuk kelompok ini sehingga beberapa negara tidak memprioritaskannya.

Namun demikian ada juga negara yang menempatkan lansia sebagai kelompok awal penerima vaksin COVID-19.


Berikut beberapa contoh tokoh lansia yang dilaporkan menjadi salah satu penerima suntikan vaksin:


1. Recep Tayyip Erdogan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan menerima suntikan vaksin COVID-19 yang diproduksi Sinovac. Pria berusia 66 tahun ini menerima suntikan pertamanya di Rumah Sakit Kota Ankara pada Kamis (14/1/2021).


Berbicara kepada wartawan di luar rumah sakit, Erdogan mengatakan dia dan semua anggota senior Partai Adalet ve Kalkınma (AK) akan divaksinasi.


"Jumlah vaksin pada tahap pertama sudah jelas. Sekarang, 25-30 juta dosis lagi akan datang dalam periode mendatang. Kita ingin melanjutkan ini dengan cepat," kata Erdogan seperti dikutip dari Reuters.


2. Joe Biden

Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, sudah menerima dua suntikan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech. Pria berusia 78 tahun tersebut menunjukkan momen saat dirinya disuntik pada media untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat.


"Saya melakukan ini untuk menunjukkan bahwa orang harus siap ketika vaksin tersedia. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Biden dikutip dari Reuters.


3. Nenek 90 tahun di Swiss

Seorang wanita berusia 90 tahun dilaporkan jadi penerima pertama vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech di Swiss. Otoritas kota Lucerne, tempat wanita tersebut tinggal, mengatakan lansia di panti jompo akan menjadi prioritas mendapat suntikan vaksin.


"Penghuni panti jompo akan jadi yang pertama mendapat suntikan vaksin," katanya seperti dikutip dari NDTV.


4. Margaret Keenan

Inggris sebagai salah satu negara pertama di dunia yang memulai program vaksinasi COVID-19 massal memberikan suntikan vaksin pada nenek berusia 91 tahun. Margaret Keenan yang kala itu akan berulang tahun menyebutnya sebagai "kado terbaik".


"Saya merasa suatu kehormatan untuk jadi orang pertama yang divaksinasi COVID-19," kata Margaret seperti dikutip dari BBC.


Margaret diketahui mendapat suntikan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech.

https://kamumovie28.com/movies/hua-mulan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar