Minggu, 03 Januari 2021

Cek Vaksinasi COVID-19 di PeduliLindungi Prioritaskan Nakes

 Pemerintah mengungkapkan bahwa penerima vaksin COVID-19 tahap pertama menyasar para tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan melawan virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

Seperti disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pemerintah akan menyampaikan langkah-langkah teknis penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam distribusi vaksin COVID-19.


"Dalam waktu dekat, pemerintah akan menyampaikan langkah-langkah teknis penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan SMS blast dalam proses pendataan vaksinasi tahap pertama, yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan," ujar Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi, Minggu (3/1/2020).


Saat ditanya bagaimana dengan masyarakat umum yang belum kebagian vaksin COVID-19, pemerintah belum memastikan waktunya, namun sejauh ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dulu.


"Dalam keterangan pers selanjutnya, akan disampaikan. Namun yang pasti, prioritas tahap pertama adalah untuk tenaga kesehatan," ucap Dedy.


Pernyataan pemerintah ini sekaligus menjawab pertanyaan terkait ramainya yang beredar di media sosial bahwa masyarakat umum disebut dapat mengecek status vaksinasi mereka dengan NIK di aplikasi PeduliLindungi.


Sebagai informasi, aplikasi PeduliLindungi dimanfaatkan pemerintah untuk menyalurkan vaksin COVID-19 tahap pertama yang dimulai Januari hingga April 2021. Untuk mengetahui penerima vaksin tersebut, masyarakat dapat mengeceknya lewat aplikasi PeduliLindungi.


Selain melalui aplikasi, pengecekan dapat dilakukan melalui laman website https://pedulilindungi.id. Pengecekan dilakukan dengan cara memasukkan NIK.


Setelah memasukkan NIK sesuai dengan KTP, nantinya akan timbul informasi apakah nama telah atau belum terdaftar sebagai calon penerima vaksin kelompok pertama.


Dalam laman website, disebutkan calon penerima vaksin COVID-19 juga akan mendapatkan SMS lagi dari PEDULI COVID untuk diarahkan melakukan registrasi ulang secara elektronik. Registrasi ulang ini dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi ataupun laman website.


Namun, bagi tenaga kesehatan atau tenaga penunjang yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan yang belum mendapatkan SMS atau namanya belum terdaftar saat melakukan cek NIK pada menu di atas, dapat mengirim e-mail ke vaksin@pedulilindungi.id.

https://indomovie28.net/movies/the-ballad-of-narayama/


Bos Xiaomi Terjun Langsung 'Jualan' Mi 11


Ada yang menarik saat Xiaomi memperkenalkan smartphone terbaru mereka, Mi 11. Bos Xiaomi Lei Jun terjun langsung 'jualan' ponsel flagship terbarunya itu.

Bila sebelumnya dan biasanya, suatu produsen akan memanfaatkan jasa seseorang yang terkenal untuk jadi brand ambassador. Justru di Mi 11 ini, Lei Jun tampil sebagai model memperkenalkan produknya itu.


Seperti yang terpampang dalam sebuah poster yang diposting di Weibo, dikutip dari Gizmochina, Sabtu (2/1/2021) Xiaomi memutuskan untuk memilih CEO Lei Jun sebagai brand ambassador dari Mi 11.


Di posternya itu, Lei Jun tampil menawan dengan mengenakan pakaian black turtleneck yang dibalut jas berwarna gelap. Di tangan kirinya, ia menggengam Mi 11 yang menutup separuh wajah.


Menariknya lagi, Mi 11 edisi khusus terukir tandatangan dari Lei Jun. Tentunya, ini menjadi strategi pemasaran Xiaomi dalam menjual ponsel flagshipnya itu ke pasaran.


Usut punya usut, Lei Jun jadi brand ambassador Mi 11 ini lantaran permintaan dari penggemar yang meninginkan bos Xiaomi itu untuk memasarkan langsung produk terbarunya. Bahkan, poster Lei Jun itu akan dipasang di terminal T3 Bandara Internasional Ibu Kota Beijing.

https://indomovie28.net/movies/heavy/

Jack Ma, di Manakah Kau Berada?

 Jack Ma suka tampil di depan publik, berpidato dengan kalimat inspiratif ataupun bergaya bak bintang rock. Ia selalu menjadi bahan pemberitaan karena bicaranya yang ceplas ceplos dan kadang jenaka. Namun sudah hampir 3 bulan Jack Ma tidak lagi menampakkan diri.

Hal itu menjadi pemberitaan beberapa media di mancanegara, terutama setelah dia tidak tampak di acara reality show televisi yang dibintanginya. 'Jack Ma disappears from his own talent show', begitu judul di media keuangan Financial Times.


'Mystery as Chinese billionaire Jack Ma disappears from his own reality show after criticising regime', tulis The Sun yang berbasis di Inggris. Ya, belum munculnya Jack Ma mulai dipertanyakan.


Jack Ma tak lagi berbicara ke publik atau media semenjak IPO perusahaan fintech yang ia dirikan, Ant Financial, dibatalkan atas regulasi pemerintah China. Terakhir kali ia berpidato mengkritik sistem keuangan China yang ia anggap ketinggalan zaman dan membuat marah regulator.


Ant pun menjadi sasaran investigasi atas dugaan praktik bisnis yang menyimpang. Belum lama ini, Alibaba juga diselidiki secara resmi oleh pemerintah China lantaran dianggap melakukan praktik monopoli.


Terakhir, dikutip detikINET dari Daily Mail, Jack Ma seharusnya muncul dalam final reality show bertajuk Businesss Heroes, ajang cari bakat pebisnis yang digelar di Afrika, tapi tidak tampak. Padahal beberapa waktu silam Jack Ma sempat menyatakan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan para kontestan.


"Karena masalah jadwal, Mr Ma tidak bisa lagi menjadi bagian panel dewan juri pada final Business Heroes Afrika," begitu penjelasan juru bicara Alibaba.


Jack Ma dilaporkan telah diminta menghadap regulator keuangan China dan kemudian diharapkan tidak bepergian ke luar negeri terlebih dahulu. Karena masalah yang menimpa perusahaannya, harta Jack Ma juga telah anjlok sekitar USD 11 miliar sehingga terlempar ke posisi ketiga orang terkaya di China.


Laporan lainnya mengatakan ia baik-baik saja. Mungkin Jack Ma sedang memikirkan solusi atas permasalahannya dan memastikan perusahaannya mematuhi regulasi baru yang ditetapkan pemerintah China. Bagaimanapun, Jack Ma dianggap banyak berjasa bagi perkembangan teknologi dan bisnis China. Kita nantikan saja kabarnya.

https://indomovie28.net/movies/beyond-the-clouds/


Cek Vaksinasi COVID-19 di PeduliLindungi Prioritaskan Nakes


Pemerintah mengungkapkan bahwa penerima vaksin COVID-19 tahap pertama menyasar para tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan melawan virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

Seperti disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pemerintah akan menyampaikan langkah-langkah teknis penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam distribusi vaksin COVID-19.


"Dalam waktu dekat, pemerintah akan menyampaikan langkah-langkah teknis penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan SMS blast dalam proses pendataan vaksinasi tahap pertama, yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan," ujar Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi, Minggu (3/1/2020).


Saat ditanya bagaimana dengan masyarakat umum yang belum kebagian vaksin COVID-19, pemerintah belum memastikan waktunya, namun sejauh ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dulu.


"Dalam keterangan pers selanjutnya, akan disampaikan. Namun yang pasti, prioritas tahap pertama adalah untuk tenaga kesehatan," ucap Dedy.


Pernyataan pemerintah ini sekaligus menjawab pertanyaan terkait ramainya yang beredar di media sosial bahwa masyarakat umum disebut dapat mengecek status vaksinasi mereka dengan NIK di aplikasi PeduliLindungi.


Sebagai informasi, aplikasi PeduliLindungi dimanfaatkan pemerintah untuk menyalurkan vaksin COVID-19 tahap pertama yang dimulai Januari hingga April 2021. Untuk mengetahui penerima vaksin tersebut, masyarakat dapat mengeceknya lewat aplikasi PeduliLindungi.


Selain melalui aplikasi, pengecekan dapat dilakukan melalui laman website https://pedulilindungi.id. Pengecekan dilakukan dengan cara memasukkan NIK.

https://indomovie28.net/movies/slumber-party-massacre-iii/