Jumat, 29 Januari 2021

Masya Allah! Besok Malam Purnama Lurus Searah Ka'bah di Makkah

 Tanggal 29 Januari 2021 nanti akan ada fenomena spesial. Di mana saja kita melihat purnama, itu berarti kita tengah menghadap ke arah kiblat. Masya Allah!

Hal ini diungkapkan langsung nih, detikers, oleh Kepala Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin. Ia menjelaskan dalam unggahannya di akun Facebook miliknya.


"Purnama (fase bulan 100%) besok malam sangat istimewa. Pada dini hari 29 Januari 2021 pukul 04.43 WIB bulan berada pada posisi kulminasi (di zenit, altitude 90 derajat) di atas Mekkah. Itu artinya, di mana saja kita melihat purnama saat itu berarti kita sedang menghadap ke arah kiblat/ka'bah di Mekkah," tulis Thomas sembari menyertakan sebuah tangkapan layar.


Unggahan Thomas ini pun disambut beragam komentar dari netizen. Kebanyakan merasa kagum dengan fenomena yang akan berlangsung pada dini hari nanti. Banyak juga yang berharap agar cuaca cerah sehingga bisa melihat Bulan dengan jelas.


"Luar biasa, Prof," kata salah seorang warganet.


"Semoga tidak mendung Prof... Terima kasih banyak infonya," sahut yang lainnya.


Tak hanya itu, warganet juga mengaku akan memanfaatkan momen ini untuk mengoreksi arah kiblat di rumah mereka.


"Pas waktu shalat subuh ya Prof. Insya Allah diamati. Juga untuk mengoreksi arah kiblat. Terima kasih infonya," ujar seseorang.


Momen ini merupakan salah satu fenomena yang spesial khususnya bagi umat muslim. Jadi, nanti kalau mau shalat Subuh jangan lupa untuk intip Bulan ya, detikers. Mumpung jarang-jarang, nih.

https://nonton08.com/movies/condemned-2/


Apple Akan Pindahkan Produksi iPhone dan iPad Keluar dari China


 Apple akan memindahkan produksi iPhone, iPad, Mac dan produk lainnya di India dan Vietnam mulai tahun ini, untuk memperkaya supply chain dan mengurangi ketergantungannya dengan China.

Berdasarkan laporan terbaru dari Nikkei Asia, Apple akan mulai memproduksi iPad di Vietnam paling awal pada pertengahan tahun ini. Ini menandakan pertama kalinya Apple merakit iPad dalam jumlah besar di luar China.


Selain itu, perusahaan yang berbasis di Cupertino, AS ini akan meningkatkan produksi iPhone di India. Mereka juga akan mulai memproduksi iPhone 12 di India paling cepat pada kuartal pertama tahun 2021, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Kamis (28/1/2021).


Tidak hanya iPhone dan iPad, Apple juga meningkatkan produksi gadget lainnya seperti speaker pintar HomePod, AirPods dan Mac di Asia Tenggara sebagai salah satu strategi diversifikasinya.


Di Vietnam, Apple meminta suppliernya untuk memperbesar kapasitas produksi HomePod mini. Sejak diluncurkan tahun lalu, speaker pintar ini memang sudah diproduksi di Vietnam. Apple juga mulai meningkatkan produksi berbagai lini AirPods di negara tersebut.


Negara Asia Tenggara lainnya yang menjadi tujuan produksi Apple adalah Malaysia, yang dikabarkan akan menjadi tempat produksi Mac mini. Apple sendiri sudah berencana memindahkan produksi MacBook ke Vietnam tahun ini, tapi sebagian besar produksi perangkat komputernya masih akan bertahan di China.


"Apple dan banyak perusahaan teknologi lainnya ingin kapasitas produksi keluar dari China, dan itu tidak melambat meski Amerika Serikat mempunyai presiden baru," kata seorang manajer supply chain kepada Nikkei Asia.


Walau ada sedikit harapan bahwa ketegangan antara AS dan China akan membaik di bawah kepemimpinan presiden AS baru, Joe Biden sebelumnya mengatakan ia tidak akan menarik kebijakan tarif yang dijatuhkan untuk produk buatan China yang diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump pada tahun 2018.

https://nonton08.com/movies/condemned/

Kamis, 28 Januari 2021

WHO Ungkap 3 Varian Baru COVID-19 yang Sudah Menyebar di Dunia

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tengah bekerja sama dengan otoritas, institusi, dan peneliti di seluruh dunia untuk memantau varian baru SARS-COV-2, virus penyebab COVID-19.

Dalam laporan COVID-19 Weekly Epidemiological Update oleh WHO, secara global ada 3 varian baru COVID-19 yang telah dilaporkan menyebar di dunia. Mulai dari varian baru Inggris hingga di Brasil.


Berikut temuan WHO:

1. Varian VOC 202012/01 atau B117

Data terakhir WHO per 25 Januari 2021, varian baru Corona asal Inggris ini telah ditemukan di 70 negara dan enam negara melaporkan kasus impor. Transmisi lokal juga telah dilaporkan di sejumlah negara Eropa.


Varian VOC 202012/01 diketahui lebih mudah berpindah inang dibandingkan jenis lainnya. Meski ada kekhawatiran varian ini lebih menimbulkan gejala yang parah, pihak WHO menyebut temuan ini masih awal dan perlu lebih banyak analisis.


2. Varian 501Y.V2 atau B1351

Varian baru yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini telah dilaporkan menyebar di 31 negara, lebih banyak delapan kali lokasi dibandingkan pekan lalu. Kasus baru mingguan terkait varian ini meningkat dari awal November 2020 dan memuncak pada awal Januari 2021.


Studi laboratorium baru-baru menemukan varian 501Y.V2 kurang terpengaruh pada penetralan antibodi, memicu kekhawatiran akan infeksi ulang dan menghambat efektivitas dari vaksin COVID-19 yang telah ditemukan.


"Studi oleh perusahaan Moderna dari AS menunjukkan vaksin ciptaannya jadi kurang efektif terhadap varian itu. Angkanya tetap berada di atas tingkat yang diharapkan dapat melindungi," tulis WHO.


3. Varian P1 atau B1128

Sejak pertama kali dilaporkan terjadi di Brasil, tercatat telah ditemukan di delapan negara, bertambah dua dari pekan lalu. Varian ini juga menimbulkan kekhawatiran akan penularannya atau menyebabkan gejala lebih parah.


"Studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai apakah ada perubahan dalam penularan, keparahan atau aktivitas menetralkan antibodi sebagai hasil dari varian baru ini," ungkap WHO.

https://kamumovie28.com/movies/you-are-my-pet/


Tantang iPhone 12 Mini, Sony Bakal Hidupkan Lagi Xperia Compact


 Sony disebut bakal menghidupkan kembali lini ponsel 'Compact' pada tahun ini, dan tampaknya hal itu dilakukan untuk menantang iPhone 12 Mini, yang sama-sama punya bodi mungil.

Xperia Compact 2021 bakal punya layar 5,5 inch, yang jauh lebih kecil dibanding ponsel Sony saat ini yang layarnya sangat besar, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (27/1/2021).


Ponsel ini menurut OnLeaks bakal punya dimensi 140 x 68,9 x 8,9 mm, sedikit lebih besar dari iPhone 12 Mini yang dimensinya adalah 131.5 x 64,2 x 7,4 mm. Selain itu, beberapa bocoran spesifikasinya adalah kamera selfie 8 megapixel yang tersimpan di notch tetesan air.


Lalu kamera belakangnya ada dua, dengan kamera utama 13 megapixel. Sensor sidik jarinya tersimpan di tombol power dan ponselnya masih punya port audio 3,5mm.


Jika benar dirilis, ponsel ini bakal meneruskan varian ponsel 'Compact' yang terakhir dirilis pada 2018, yaitu Xperia XZ2 Compact, yang punya dimensi serupa dengan bocoran dimensi yang sebelumnya disebutkan, namun dengan layar lebih kecil (5 inch).


Namun pertanyaan terbesarnya adalah bagaimana dengan spesifikasinya. Apakah akan sama dengan jajaran ponsel flagship yang layarnya ekstra besar, atau spesifikasinya akan diturunkan layaknya ponsel Android lain yang tak menggunakan layar besar.


Pada XZ2 Compact sebenarnya Sony menawarkan spesifikasi yang setara dengan varian non 'Compact' lain. Yaitu spesifikasi layaknya ponsel flagship namun dengan layar lebih kecil.


Selain soal spesifikasi, pertanyaan berikutnya adalah soal minat pengguna menggunakan ponsel dengan layar kecil. Pasalnya, meski seringkali banyak pengguna mengeluhkan layar ponsel masa kini yang terlalu besar, tampaknya hal itu tak sejalan dengan angka penjualan yang lebih baik dibanding varian dengan layar lebih besar.


Contoh terdekatnya adalah iPhone 12 Mini, yang ternyata penjualannya tak sebagus varian iPhone 12 lain yang layarnya lebih besar. Apple sampai harus menurunkan jumlah produksi iPhone 12 Mini yang kemudian dialihkan ke iPhone 12 Pro, karena permintaannya lebih besar.

https://kamumovie28.com/movies/masterless/