Minggu, 02 Mei 2021

Nahas, Wanita Positif Corona Tewas Usai Tabung Oksigen Disita Polisi

 Seorang wanita terinfeksi Corona dengan kondisi parah meninggal dalam kondisi tragis. Pasalnya, oksigen yang terpasang di wanita tersebut disita petugas polisi setempat.

Aksi penyitaan oksigen wanita di India ini terekam dalam sebuah video dan berakhir viral lantaran tersebar luas di media sosial. Berdasarkan laporan Times of India, putra dari wanita tersebut bercerita jika tabung oksigen yang dipakai ibunya akan diberikan pada pasien Corona 'VIP'.


Padahal, remaja berusia 17 tahun tersebut tampak memohon dan menangis sambil berlutut agar tabung oksigen ibunya tak disita. Sebab, kondisi sang ibu sudah sangat kritis dan berisiko besar meninggal dunia karena Corona.


Benar saja, sekitar dua jam kemudian, ibunya tak berjasil melawan COVID-19. Saat dikonfirmasi media setempat, pihak polisi berdalih tabung oksigen yang disita mereka hanya tabung kosong.


Namun, insiden ini mendorong Direktur Jenderal Polisi Tambahan (ADG) Rajiv Krishna di India untuk mengarahkan penyelidikan atas tuduhan yang akan segera dilakukan. Kondisi Corona di India memang belum membaik, bahkan kasus harian terus mencetak rekor dunia, 400 ribu per hari.


Hal ini membuat pasokan oksigen semakin menipis dan banyak orang mencari segala cara untuk mendapat stok oksigen. Bahkan, salah satu dokter di sana mengemis oksigen di media sosial.


"Ganasnya gelombang kedua mengejutkan semua orang," jelas K VijayRaghavan, penasihat ilmiah utama pemerintah, seperti dikutip di surat kabar Indian Express.

https://trimay98.com/movies/lady-supercop/


Klaster Corona DKI Naik 3x Lipat, Awas! 3 Spot Kantor Tinggi Risiko COVID-19


- Klaster perkantoran Corona DKI naik lagi hingga tiga kali lipat. Tercatat di periode 12-18 April sebanyak 425 kasus positif Corona, bertambah dari pekan sebelumnya hanya 157 kasus.

Pemprov DKI Jakarta mengungkap salah satu penyebabnya adalah kondisi ruangan kantor yang padat dan aktivitas penularan di luar perkantoran selama Ramadhan seperti buka bersama. Hal ini kemudian dibahas tim mitigasi PB IDI agar menjadi perhatian bersama.


"Masih ada yang lengah, hanya terapkan protokol kesehatan saat di kantor saja, artinya setelah dari kantor ada aktivitas di luar kantor, seperti berdesakan di transportasi umum, buka puasa bersama," jelas Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/4/2021).


Meski kantor merupakan tempat dengan risiko penularan Corona tinggi, beberapa orang mungkin tak menyadari risiko tinggi di beberapa tempat saat bekerja di kantor. Berikut rangkuman detikcom.


1. Dapur kantor

Salah satu tempat yang paling berisiko di kantor adalah dapur. Sebab, tempat ini kerap menjadi fasilitas bersama. Penularan Corona terjadi tanpa disadari saat menyentuh permukaan yang dipakai banyak orang, dengan kemungkinan besar terkontaminasi COVID-19.


Sebisa mungkin selalu membawa peralatan makan sendiri, demi meminimalisir risiko penularan COVID-19. Jika terpaksa menggunakan alat makan bersama, selalu pastikan kondisi alat sudah dicuci bersih terlebih dahulu.


2. Ruangan sempit

Saat rapat dengan karyawan, beberapa orang memilih berada di suatu ruangan berventilasi buruk. Padahal, ada risiko penularan Corona melalui airborne, sehingga besar kemungkinan lebih mudah terpapar COVID-19.


Terlebih jika ruangan tersebut memiliki AC, penyebarannya akan lebih mudah. Lebih baik mulai memilih ruangan outdoor agar risiko transmisi COVID-19 bisa ditekan.

https://trimay98.com/movies/shadow-cop/

Hore! Vaksin Corona Moderna Sudah Kantongi Izin WHO, Dipakai Juga di RI

  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi memberikan izin penggunaan darurat dalam daftar EUL. Persetujuan ini diberikan pada Jumat (30/4/2021).

"Tujuannya adalah untuk membuat obat-obatan, vaksin, dan diagnosa tersedia secepat mungkin demi mengatasi keadaan darurat," kata WHO dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (2/4/2021).


Menurut asisten Direktur Jenderal WHO Mariangela Simao, penambahan daftar vaksin Corona EUL bisa segera mengatasi keterbatasan pasokan vaksin di sejumlah negara. Termasuk bagi India, akan didistribusikan dalam program COVAX.


India kini tengah membatasi ekspor lantaran diterpa badai COVID-19, hingga sistem kesehatan nyaris 'lumpuh'. Sementara, Moderna, optimis akan meningkatkan kapasitas produksi mencapai 3 miliar dosis di 2022 mendatang.


Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi (SAGE) WHO pada bulan Januari telah merekomendasikan vaksin Corona Moderna untuk semua kelompok usia 18 tahun ke atas.


Sebelumnya, WHO sudah menyetujui vaksin Corona Pfizer, yang sama-sama berteknogi mRNA di akhir tahun 2020. Disusul dua vaksin AstraZeneca, dari AstraZeneca-SK Bio, dan Serum Institute of India.


Selanjutnya, vaksin Corona Johnson & Johnson dengan dosis tunggal juga disetujui WHO. Namun, badan kesehatan PBB masih mempertimbangkan vaksin Corona yang dikembangkan China seperti Sinopharm dan Sinovac.


Keputusan disebut akan jatuh tempo pada akhir pekan depan. Seperti diketahui, Moderna menjadi salah satu vaksin Corona yang dipakai untuk program vaksin gotong royong, tetapi sejauh ini vaksin COVID-19 yang baru tersedia untuk program tersebut adalah vaksin Sinopharm dengan efikasi 78 persen.


Sementara vaksin Moderna memiliki efikasi vaksin yang jauh lebih tinggi, yaitu di atas 90 persen.

https://trimay98.com/movies/shanti-days-365-days-happy-breath/


Nahas, Wanita Positif Corona Tewas Usai Tabung Oksigen Disita Polisi


 Seorang wanita terinfeksi Corona dengan kondisi parah meninggal dalam kondisi tragis. Pasalnya, oksigen yang terpasang di wanita tersebut disita petugas polisi setempat.

Aksi penyitaan oksigen wanita di India ini terekam dalam sebuah video dan berakhir viral lantaran tersebar luas di media sosial. Berdasarkan laporan Times of India, putra dari wanita tersebut bercerita jika tabung oksigen yang dipakai ibunya akan diberikan pada pasien Corona 'VIP'.


Padahal, remaja berusia 17 tahun tersebut tampak memohon dan menangis sambil berlutut agar tabung oksigen ibunya tak disita. Sebab, kondisi sang ibu sudah sangat kritis dan berisiko besar meninggal dunia karena Corona.


Benar saja, sekitar dua jam kemudian, ibunya tak berjasil melawan COVID-19. Saat dikonfirmasi media setempat, pihak polisi berdalih tabung oksigen yang disita mereka hanya tabung kosong.


Namun, insiden ini mendorong Direktur Jenderal Polisi Tambahan (ADG) Rajiv Krishna di India untuk mengarahkan penyelidikan atas tuduhan yang akan segera dilakukan. Kondisi Corona di India memang belum membaik, bahkan kasus harian terus mencetak rekor dunia, 400 ribu per hari.


Hal ini membuat pasokan oksigen semakin menipis dan banyak orang mencari segala cara untuk mendapat stok oksigen. Bahkan, salah satu dokter di sana mengemis oksigen di media sosial.


"Ganasnya gelombang kedua mengejutkan semua orang," jelas K VijayRaghavan, penasihat ilmiah utama pemerintah, seperti dikutip di surat kabar Indian Express.

https://trimay98.com/movies/killer-shoot-inside-you/