Jumat, 28 Mei 2021

Siklus Menstruasi Lancar Bukan Jaminan Bebas PCOS, Harus Gimana?

 Sindrom polikistik ovarium atau disebut dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur.

Pengidap PCOS sendiri mengalami gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan. Tetapi, apakah wanita dengan siklus menstruasi yang lancar bisa terhindari dari PCOS?


Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi & reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dr Gita Pratama, SpOG-KFER menyebutkan bahwa tidak menjamin haid lancar akan terhindar dari PCOS.


"Ternyata nggak juga, walaupun sangat sedikit tetapi ternyata ada pasien-pasien PCOS yang haidnya teratur," jelasnya dalam diskusi yang dilakukan secara virtual, Kamis (27/5/2021).


"Harus dilihat, kalau pasien-pasien PCOS nggak hamil-hamil lebih dari satu tahun makanya harus ke dokter. Karena dari pemeriksaan itu bisa ketahuan, ternyata walaupun haid teratur tapi ternyata telurnya nggak tumbuh, maka ketahuanlah pasien ini kalau haidnya teratur," tambahnya.


Sebagai informasi tambahan, dr Gita menjelaskan, siklus haid normal berjalan 21 hingga 35 hari sekali. Namun, untuk pasien yang mengalami PCOS akan mengalami keterlambatan haid bisa sampai seminggu hingga berbulan-bulan.

https://cinemamovie28.com/movies/tarot/


8 Ciri-ciri Kista Ovarium, Kondisi Umum yang Sering Dialami Wanita


Kista ovarium merupakan salah satu masalah yang umum dialami oleh wanita. Terdapat sejumlah ciri-ciri kista ovarium yang bisa dirasakan oleh wanita yang mengidapnya. Meski demikian, kista ovarium umumnya tidak menimbulkan gejala.

Dikutip dari NHS, kista ovarium sendiri merupakan kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium. Kebanyakan kista ovarium muncul secara alami dan akan hilang dalam beberapa bulan tanpa membutuhkan penanganan.


Perlu diketahui, ovarium merupakan organ yang merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Terdapat masing-masing 1 ovarium pada kedua sisi rahim. Ovarium memiliki dua fungsi utama, yakni:


Melepaskan sel telur setiap 28 hari sebagai salah satu bagian dari siklus menstruasi

Melepaskan hormon estrogen dan progesteron yang memiliki peran penting pada reproduksi.

Mengutip Mayo Clinic, terdapat sejumlah faktor risiko yang bisa menyebabkan timbulnya kista pada ovarium, yaitu:


Masalah hormon

Kehamilan

Endometriosis

Infeksi parah pada panggul

Memiliki riwayat kista ovarium.

Ketika kista muncul di ovarium, biasanya dapat mempengaruhi kedua ovarium dalam waktu bersamaan. Namun, bisa juga hanya mempengaruhi salah satu dari dua ovarium.


Terdapat ciri-ciri kista ovarium yang bisa dialami oleh wanita yang mengidapnya. Namun, gejala atau ciri tersebut biasanya hanya akan dirasakan apabila kistanya terbelah atau pecah, berukuran sangat besar, atau menghalangi suplai darah ke ovarium


Berikut ciri-ciri atau gejalanya:

Nyeri pada tulang panggul

Sakit saat berhubungan intim

Kesulitan mengosongkan isi perut

Sering merasa ingin buang air kecil

Haid berat, haid tidak teratur, atau haid lebih ringan dari biasanya

Perut kembung dan bengkak

Sering merasa sangat kenyang meski hanya makan sedikit

Kesulitan hamil (meski kesuburan biasanya tidak dipengaruhi oleh kista ovarium).

Apabila Anda mengalami sejumlah ciri-ciri kista ovarium tersebut, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter untuk dilakukan ultrasound scan.


Meski tidak bisa dicegah, melakukan pemeriksaan rutin ke dokter bisa menjadi salah satu cara untuk mendeteksi dini jika terdapat kista pada ovarium. Perhatikan pula siklus menstruasi bulanan, lakukan pemeriksaan jika mengalami gejala tidak biasa saat menstruasi.

https://cinemamovie28.com/movies/worlds-best-whorehouse-for-women/

RI Sudah Punya 54 Kasus Varian 'Ganas' Corona, 19 Kasus Penularan Lokal

 Saat ini, telah terdeteksi 54 kasus varian baru Corona atau Variant of Concern (VoC) di Indonesia. Varian yang tergolong VoC yaitu varian Corona Inggris B117, varian Afrika Selatan B1351, dan varian Corona India B1617.

"Ternyata dari evaluasi yang kami lakukan ada beberapa mutasi yang sudah terjadi. Ada 54 kasus mutasi yang terjadi. Kasus mutasi yang terjadi tersebut kemudian dibedakan antara kasus mutasi yang sumbernya berasal dari luar dan tidak ada kontak dari sumber luar," jelas Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5/2021).


"Artinya, ada 54 kasus variant of concern, yaitu kasus mutasi yang ada di Indonesia, 35 di antaranya itu adalah variant of concern yang berasal dari migrasi dari luar Indonesia. Sedangkan 19 di antaranya tidak ada kontak dengan Indonesia," lanjutnya.


Dalam pemaparannya, Wamenkes juga mengatakan transmisi lokal variant of concern ini sudah terjadi di Indonesia. Kasus tersebut diketahui tanpa riwayat perjalanan ke luar negeri.


"Artinya sudah ada penyebaran kontaminasi lokal di Indonesia untuk variant of concern tanpa riwayat perjalanan ke luar negeri," ujarnya.


Pasca Lebaran ini, Wamenkes menegaskan Indonesia tengah berjuang melawan dua hal. Pertama adalah faktor mobilitas warga, dan kedua adalah karakteristik virus yang disebut lebih mudah menyebar dibandingkan mutasi lokal yang ada di Indonesia.


Berikut transmisi lokal variant of concern yang terjadi di Indonesia, yang berarti penularannya terjadi di dalam negeri:


Palembang, Sumatera Selatan: 1 kasus B117, 2 kasus B1617

Prabumulih, Sumatera Selatan: 1 kasus B1617

Panukali Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan: 1 kasus B1617

Tapin, Kalimantan Selatan: 1 kasus B117

Medan, Sumatera Utara: 1 kasus B117

Tanjung Balai, Sumatera Utara: 1 kasus B117

Karawang, Jawa Barat: 2 kasus B117

Denpasar, Bali: 1 kasus B117

Badung, Bali: 1 kasus B1351

DKI Jakarta: 2 kasus B1351, 1 kasus B1617

Gunung Mas, Kalimantan Tengah: 1 kasus B1617

Palangkaraya, Kalimantan Tengah: 2 kasus B1617

https://cinemamovie28.com/movies/clockwork-banana/


Ini Lho 4 Cara Singkat Atasi Insomnia


Insomnia merupakan gangguan tidur yang dapat membuat penderitanya sulit untuk tertidur atau tidak cukup tidur. Hal ini menyebabkan penderita terbangun terlalu dini dan tidak dapat kembali tidur serta mungkin masih merasa lelah ketika bangun.

Efek dari insomnia tidak hanya dapat merusak energi dan suasana hati, tetapi juga kesehatan, kinerja, dan kualitas hidup kamu. Sebab insomnia membuat penderitanya tidak fit untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.


Ada orang yang mengalami insomnia jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis). Insomnia akut yang berlangsung berhari-hari biasanya disebabkan stres atau peristiwa traumatis, sedangkan insomnia kronis yang berlangsung berbulan-bulan disebabkan efek dari kondisi medis penderitanya.


Dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa penyebab insomnia akut, antara lain tekanan hidup yang signifikan, seperti kehilangan sesuatu yang berharga, perceraian, dan stres pekerjaan. Lalu adanya penyakit yang diderita dan ketidaknyamanan emosional dan fisik.


Bisa juga faktor lingkungan suhu, berisik atau cahaya yang berlebihan yang bisa mempengaruhi saat hendak tidur. Lalu pengaruh obat, seperti orang yang sedang pengobatan flu, depresi, tekanan darah tinggi, dan asma, serta pola tidur.


Sementara penyebab insomnia kronik, di antaranya kelelahan, stres yang berkelanjutan, mudah tersinggung, cemas, dan masalah pada konsentrasi.


Cara Cegah Insomnia


Beberapa cara untuk mengatasi insomnia ialah dengan memperbaiki gaya hidup dan pola tidur. berikut beberapa tips memperbaiki gaya hidup dan pola tidur

https://cinemamovie28.com/movies/line-up-and-lay-down/