Rabu, 02 Juni 2021

Akhirnya Direstui! Ini Makna EUL Vaksin Sinovac Menurut WHO

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use listing (EUL) untuk vaksin Corona Sinovac. Dengan begitu, vaksin Sinovac menurut WHO sudah memenuhi persyaratan untuk dipakai dalam kondisi saat ini.

"WHO hari ini memvalidasi vaksin Sinovac-CoronaVac COVID-19 untuk penggunaan darurat," kata WHO dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (2/6/2021).


Dengan mengantongi izin tersebut, vaksin Corona Sinovac dinilai WHO telah memenuhi standar persyaratan internasional terkait keamanan, efikasi, dan manufaktur vaksin. Kepastian keamanan ini diperuntukan negara-negara, penyandang dana, lembaga pengadaan, dan masyarakat.


Dengan adanya persetujuan tersebut, sejumlah negara bisa memberikan persetujuan impor vaksin Corona untuk didistribusikan. Terutama, pada negara-negara yang hingga kini belum memiliki regulator berstandar internasional sendiri.


Dengan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac menurut WHO pula, vaksin ini masuk ke dalam skema COVAX yang bertujuan memberi akses dosis vaksin secara adil ke seluruh dunia.


"Dunia sangat membutuhkan banyak vaksin COVID-19 untuk mengatasi kesenjangan akses yang sangat besar di seluruh dunia," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses ke Produk Kesehatan Marangela Simao.


"Kami mendesak produsen untuk berpartisipasi dalam fasilitas COVAX, berbagi pengetahuan dan data mereka dan berkontribusi untuk mengendalikan pademi," lanjutnya.

Vaksin Sinovac pula telah direkomendasikan oleh kelompok Penasihat Ahli Imunisasi WHO untuk diberikan pada usia 18 tahun ke atas. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak waktu suntikan pertama dengan kedua selama 2-4 minggu.


"Hasil kemanjuran vaksin menunjukkan bahwa vaksin mencegah penyakit simtomatik pada 51 persen dari mereka yang divaksinasi dan mencegah COVID-19 yang parah dan rawat inap pada 100 persen dari populasi yang diteliti," terang badan tersebut.


Bulan lalu, WHO pula memberikan persetujuan penggunaan untuk vaksin COVID-19 Sinopharm sebagai vaksin Corona asal China pertama yang beroleh EUA.


Izin penggunaan di Indonesia lebih dulu dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam bentuk emergency use authorization (EUA) sebelum resmi mendapat izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac menurut WHO. Persetujuan penggunaan darurat versi WHO juga telah dikantongi oleh produk-produk vaksin lainnya seperti Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson&Johnson, dan AstraZeneca yang diproduksi di Korea Selatan, India, dan Uni Eropa.

https://indomovie28.net/movies/headshot-3/


Beda Vaksin Sinopharm Vs Sinovac, Sama-sama Direstui WHO dan Dipakai RI


Vaksin Sinopharm dan Sinovac baru-baru ini mendapat emergency use listing (EUL) atau izin penggunaan darurat dari organisasi kesehatan dunia WHO. Keduanya sama-sama vaksin buatan China dan digunakan di Indonesia.

Setelah mengantongi 'restu' WHO, vaksin Sinopharm dan Sinovac berarti telah memenuhi standar persyaratan internasional terkait keamanan dan efikasinya.


Vaksin Sinopharm sendiri telah mendapat EUL dari WHO sejak 7 Mei 2021. Sementara Sinovac baru mendapatkanya pada 1 Juni 2021.


Meski dua vaksin ini sama-sama buatan China, keduanya memiliki beberapa perbedaan mulai dari efikasi hingga efek samping. Berikut perbedaan antara vaksin Sinopharm dan Sinovac.


1. Efikasi

Vaksin Sinopharm

Dalam uji klinis fase 3 di Uni Emirat Arab, vaksin Sinopharm menunjukkan efikasi sebesar 78 persen dalam mencegah COVID-19. Data ini didapat dari hasil uji coba pada 42 ribu relawan.


Tak hanya itu, didapatkan juga imunogenisitas sebesar 99,92 persen pada orang dewasa dan lansia 100 persen, 14 hari setelah suntikan kedua.


Vaksin Sinovac

Berdasarkan hasil uji klinis fase 3 di Bandung, Jawa Barat, vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen. Artinya, vaksin ini dapat menurunkan kejadian penyakit COVID-19 hingga 65,3 persen.


Hasil ini didapat berdasarkan uji coba kepada 1.600 orang di Bandung.

https://indomovie28.net/movies/headshot-2/

Malaysia Lockdown Lagi Gara-gara COVID-19, Kuala Lumpur Bagaikan Kota Mati

 Malaysia kembali lockdown mulai Selasa (1/5/2021) untuk menekan ledakan COVID-19. Imbasnya, Kuala Lumpur kini bak kota mati. Kawasan kantor dan mal yang biasanya padat kini lengang. Hanya sektor ekonomi dan jasa tertentu yang dibolehkan beroperasi, itu pun dengan pembatasan jam operasi.

Selain itu, restoran-restoran dilarang menyediakan layanan makan di tempat. Walhasil, warga berbondong-bondong mengantre di fasilitas drive-through restoran cepat saji.


"Lebih nyaman bagi saya untuk membeli di drive-through daripada harus parkir. Dengan cara ini, saya dapat membatasi interaksi dan kontak saya dengan orang-orang," kata Hazriq Rasdi sembari mengantre di layanan drive-through Starbucks di Highway di Subang Jaya, dikutip dari The Straits Times, Rabu (2/5/2021).


Lainnya Siti Najwa Halim, seorang konsumen di supermarket ritel di Selangor menyebut, pesanan online melonjak besar-besaran semenjak pembatasan diberlangsungkan.


"Saya melihat kurang dari empat pelanggan walk-in pada Selasa pagi. Sebagian besar pelanggan memilih layanan belanja pribadi kami karena ada batasan berapa banyak orang yang bisa masuk ke tempat kami. Ini juga karena kenyamanan," katanya.

Seiring pembatasan tersebut, sebagian besar pengunjung mal adalah pengendara pengiriman makanan dan bahan makanan.


Masyarakat hanya boleh bepergian dengan batas radius 10 km dari rumah. Hanya dua orang per rumah tangga yang diizinkan meninggalkan rumah mereka untuk membeli kebutuhan pokok.


Perjalanan antar negara bagian dan antar distrik pula dilarang. Bisnis penting seperti gerai makanan dan minuman, perbankan, dan e-commerce, diizinkan beroperasi dengan pengaturan pembatasan yang ketat.


Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menyebut, lockdown kali ini direncanakan berlaku hingga 14 Juni 2021.


Lockdown kali ini adalah kali kedua Malaysia mengadakan penguncian secara nasional. Mengingat, gelombang ketiga infeksi COVID-19 di Malaysia baru saja mencetak 9.020 kasus baru COVID-19 per Sabtu (29/4/2021).


Ini adalah hari kelima berturut-turut dari rekor infeksi baru. Hingga saat ini, tercatat kematian akibat COVID-19 sebanyak 2.796 kasus.

https://indomovie28.net/movies/headshot/


Akhirnya Direstui! Ini Makna EUL Vaksin Sinovac Menurut WHO


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use listing (EUL) untuk vaksin Corona Sinovac. Dengan begitu, vaksin Sinovac menurut WHO sudah memenuhi persyaratan untuk dipakai dalam kondisi saat ini.

"WHO hari ini memvalidasi vaksin Sinovac-CoronaVac COVID-19 untuk penggunaan darurat," kata WHO dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (2/6/2021).


Dengan mengantongi izin tersebut, vaksin Corona Sinovac dinilai WHO telah memenuhi standar persyaratan internasional terkait keamanan, efikasi, dan manufaktur vaksin. Kepastian keamanan ini diperuntukan negara-negara, penyandang dana, lembaga pengadaan, dan masyarakat.


Dengan adanya persetujuan tersebut, sejumlah negara bisa memberikan persetujuan impor vaksin Corona untuk didistribusikan. Terutama, pada negara-negara yang hingga kini belum memiliki regulator berstandar internasional sendiri.


Dengan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac menurut WHO pula, vaksin ini masuk ke dalam skema COVAX yang bertujuan memberi akses dosis vaksin secara adil ke seluruh dunia.


"Dunia sangat membutuhkan banyak vaksin COVID-19 untuk mengatasi kesenjangan akses yang sangat besar di seluruh dunia," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses ke Produk Kesehatan Marangela Simao.


"Kami mendesak produsen untuk berpartisipasi dalam fasilitas COVAX, berbagi pengetahuan dan data mereka dan berkontribusi untuk mengendalikan pademi," lanjutnya.

https://indomovie28.net/movies/shy-spirit/