Jumat, 04 Juni 2021

Salah Kaprah Penyakit 'Jamur Hitam' yang Ternyata Pernah Ada di Indonesia

 Penyebutan wabah jamur hitam di India, yang belakangan diikuti juga dengan jamur putih dan jamur kuning, ternyata salah kaprah. Dokter paru menjelaskan bahwa penamaan penyakit tersebut tidak sesuai standar.

Salah kaprah penamaan 'jamur hitam' tersebut berpotensi memunculkan kebingungan, karena dalam keseharian banyak sekali spesies jamur berwarna hitam maupun putih. Samakah jamur-jamur tersebut dengan jamur enoki atau shiitake yang sering dikonsumsi?


"Kelihatannya istilah jamur kuning, hitam, dan putih itu dikaitkan dengan warna cairan tubuh yang keluar dari rongga sinus pasien yang mengalami mucormycosis," kata Dr dr Anna Rozaliyani, MBiomed, SpP(K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).


"Sebetulnya penyebutan penyakit jamur itu ada nama standar dan biasanya berdasarkan nama Latin jamur penyebabnya," jelas dr Anna dalam konferensi pers, Kamis (4/6/2021).


Dicontohkan, jamur Aspergillus menyebabkan penyakit aspergilosis, sedangkan jamur Candida menyebabkan penyakit candidiasis. Penyakit 'jamur hitam' atau black fungus, menurut dr Anna, selama ini dikaitkan dengan penyakit mukormikosis (mucormycosis) yang disebabkan oleh infeksi jamur Mucormycetes.


Penamaan jamur hitam atau black fungus tidak tepat karena jamur Mucormycetes tidak termasuk dalam kelompok jamur hitam atau Damatiaceae. Diperkirakan, penyakitnya disebut 'black fungus' karena menyebabkan kelainan jaringan berwarna kehitaman (black eschar).


Pernah ada di Indonesia

Sejak mewabah di India, mukormikosis atau 'jamur hitam' juga memunculkan kekhawatiran. Mungkinkah infeksi serupa mewabah di Indonesia?


"Sebetulnya di Indonesia juga pernah ada laporan kasus, tetapi memang kita temukan sebelum pandemi COVID-19. Jumlahnya tidak banyak mungkin setahun itu tidak sampai 50," kata dr Anna.


Selama pandemi COVID-19, belum ditemukan kasus infeksi mukormikosis yang terkonfirmasi. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya laboratorium yang bisa mengidentifikasi penyakit tersebut.


Menurut dr Anna, infeksi ini terbilang fatal dengan tingkat kematian tinggi. Risiko kesakitan yang ditimbulkannya pun disebutnya cukup signifikan.


"Sekali kena penyakit ini, biasanya kalau terlambat, pasien sudah tidak tertolong," katanya.

https://movieon28.com/movies/lai-shi-chinas-last-eunuch/


Juli Sudah Mulai Sekolah Tatap Muka, Mahasiswa Kapan Divaksin?


 Sekolah tatap muka direncanakan bakal mulai berjalan kembali Juli 2021, menteri terkait sudah menegaskan 'tidak ada tawar menawar' soal itu. Sementara itu anak dan remaja maupun para mahasiswa masih belum menjadi prioritas vaksinasi.

"Sekarang masih pendidik dan tenaga pendidik," juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Kamis (3/6/2021).


Menurut dr Nadia, sasaran vaksinasi COVID-19 pada Juli mendatang masih dalam pembahasan. Rencananya, kelompok masyarakat umum akan segera mendapat gilirannya.


Khusus untuk anak dan remaja, vaksinasi COVID-19 masih menunggu rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hingga ITAGI. Beberapa jenis vaksin memang telah menjalani uji klinis dan dinyatakan efektif pada kelompok usia 12-15 tahun.


"Apakah vaksin itu sudah ada di negara kita, artinya jenis vaksinnya itu misalnya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, atau harus mencari jenis vaksin baru," jelas dr Nadia dalam diskusi virtual sebelumnya, Senin (31/5/2021).


"Nah kalau harus mencari jenis vaksin baru ya berarti harus negosiasi lagi pemerintah, belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin, itu yang pertama," sambungnya.

https://movieon28.com/movies/school-on-fire/

Rabu, 02 Juni 2021

Perubahan Masa Berlaku Rapid Antigen-PCR-GeNose untuk Syarat Perjalanan

 Pemberlakukan larangan dan pengetatan mudik Lebaran telah berakhir. Perubahan ini membuat masa berlaku rapid antigen, PCR, dan GeNose untuk syarat perjalanan domestik juga berubah.

Masa berlaku rapid antigen, PCR, dan GeNose sebagai syarat perjalanan tertuang dalam SE No 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang dalam Negeri di Masa Pandemi COVID-19.


Setiap orang yang melakukan perjalanan, wajib memakai masker dan menjaga jarak serta mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Penggunaan masker wajib dilakukan dengan benar yakni menutupi hidung dan mulut.


Berikut masa berlaku rapid antigen, PCR, dan GeNose untuk syarat perjalanan domestik.


Pulau Bali

Udara, laut, dan darat


Masa berlaku hasil RT-PCR maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan

Masa berlaku rapid antigen maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan

Tes GeNose di Bandara, Pelabuhan, dan Terminal sebelum keberangkatan

Pulau Jawa dan Luar Jawa

Transportasi udara

Masa berlaku hasil negatif tes RT-PCR maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan

Masa berlaku rapid antigen maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan

Tes negatif hasil GeNose di Bandara Udara sebelum berangkat.

Transportasi laut

Masa berlaku hasil negatif RT-PCR atau rapid antigen 3x24 jam sebelum keberangkatan

Tes negatif hasil GeNose di Pelabuhan sebelum berangkat

Kereta api antarkota

Surat keterangan hasil negatif RT-PCR atau antigen 3x24 jam sebelum keberangkatan

Tes negatif hasil GeNose di Stasiun KA sebelum berangkat.

Transportasi darat pribadi

Diimbau melakukan tes RT-PCR atau antigen dengan hasil negatif 3x24 jam sebelum keberangkatan

Hasil negatif tes GeNose di rest area

Transportasi darat umum

Dilakukan tes acak rapid antigen atau GeNose apabila diperlukan oleh Satgas Penanganan COVID-19 daerah


Masa berlaku rapid antigen-PCR-GeNose mulai efektif sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan kondisi COVID-19 di Indonesia.

https://indomovie28.net/movies/spiritual-trinity/


Antisipasi RS Penuh, Ambulans di Kudus Standby Siap-siap Rujuk ke Semarang


 Kasus COVID-19 yang mengamuk di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi perhatian pemerintah pusat. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta ambulans selalu standby di Rumah Sakit agar pasien COVID yang harus dirujuk ke Semarang bisa segera tertangani.

Ganjar mengatakan tidak hanya pemerintah Provinsi Jateng yang memantau penanganan Corona di Kudus namun juga pemerintah pusat. Kepala BNPB Letjan Ganip Warsito juga akan datang langsung ke Kudus hari ini.


"Kudus dapat perhatian khusus, tidak hanya Provinsi tapi juga nasional. Intensitas komunikasi dengan menkes dan juga mendagri mengingatkan. Hari ini dari BNPB Kepala Badan yang baru akan datang," kata Ganjar di kantornya, Rabu (2/6/2021).


Ia menegaskan jika Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian kasur di rumah sakit penuh maka bisa dibawa ke Semarang karena sudah siap ikut membantu penanganan COVID-19 dari Kudus.


"BOR penuh tidak usah babibu, langsung saja. Cadangkan ambulans di depan, periksa, bawa ke Semarang, siap bantu. Respon cepat akan membikin pasien nyaman. Kemarin ada yang minta dirawat tapi berdebat di sana. Kita mesti berpikir out of the box, tidak berpikir RS situ saja daerah situ saja. Kita siap bantu, RS lain siap bantu," jelasnya.

https://indomovie28.net/movies/red-and-black/