Senin, 07 Juni 2021

Soal Alutsista Rp 1,700 T, Andi Widjajanto: Kemhan Sudah Sesuai Prosedur

 Pengamat Pertahanan dan analis LAB45, Andi Widjajanto, menyatakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah melaksanakan prosedur yang benar dalam menyusun rencana pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) sekitar Rp1,7 kuadriliun.

Rencana itu tertuang dalam rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan Keamanan (Alpalhankam) Kemhan-TNI 2020-2024.

https://trimay98.com/movies/chinatown-capers/


"Proses kebijakan pertahanan untuk menghasilkan Rp 1.700 triliun itu, Kemhan sudah menjalankan prosedur yang memang harus dilakukan," kata Andi dalam kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored, dilansir Minggu (6/6/2021).


Dia menerangkan, proses kalkulasi kebutuhan anggaran untuk pengadaan alutsista sudah baku sejak 2006, saat Undang-Undang (UU) Pertahanan, UU TNI, dan UU Industri Pertahanan terbit. Formula itu tetap dilakukan sampai sekarang.


Pada 2005-2006, sambungnya, telah terbit dokumen perencanaan alutsista jangka panjang yang disebut Kekuatan Pokok Minimum atau KPM (Minimum Essential Force/MEF). Ia disusun untuk memenuhi kebutuhan hingga 2024.


"(KPM) itu suatu konsep rencana strategis yang dibagi tiga, yang berakhir tahun 2024. Ada KPM I, II, dan III. Saat ini, kita berada di KPM III. KPM III harus diselesaikan oleh Pak Prabowo (Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, red)," jelas analis LAB45 itu.


Menurut Andi, Kemhan di bawah Prabowo setidaknya memiliki tiga pekerjaan rumah (PR) besar. Pertama, menyelesaikan KPM III yang disusun pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).


Sayangnya, semua asumsi ekonomi makro untuk selesaikan KPM III tumbang lantaran target pertumbuhan ekonomi 7% tidak tercapai dan diperparah resesi imbas pandemi Covid-19. Ini menjadi PR kedua.


"Idealnya di KPM II antara tahun 2014-2019 alokasi anggaran pertahanan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sudah ke arah 1,5% dari PDB, tapi nyatanya sekarang kita masih mandek di 0,7-0,8% dari PDB. Jadi, ada persoalan itu untuk Pak Prabowo," ungkapnya.


PR ketiga, sambung eks Sekretaris Kabinet ini, Prabowo mesti menawarkan rencana strategis (renstra) baru untuk kebutuhan 2024-2044. Dengan demikian, strategi hankam Indonesia berkesinambungan.


"Untuk melakukan itu, ada proses kebijakan yang dilakukan oleh Kemhan, yaitu empat pendekatan tadi," ujarnya.


"Pertama, adalah pendekatan politik pertahanan yang sudah selesai. Kedua, menyusun skenario ancaman. Ini menjadi tugas intel pertahanan dan TNI. Kuncinya di dokumen analisa lingkungan strategis yang dilaksanakan oleh Dirjen Strahan. Ini juga sudah ada," ungkapnya.


"Yang kita bicarakan sekarang (rencana anggaran Rp 1.700 triliun red) adalah yang paling ujung, yaitu pengembangan kapabilitas dan anggarannya. Untuk pengembangan kapabilitasnya juga sudah ada, namanya postur pertahanan. Kita sudah punya rancangan postur yang ideal sampai 2029. Itu sudah ada dokumennya," imbuhnya.


Andi melanjutkan, pemerintah lalu mengkalkulasi anggaran memakai ketiga pendekatan tersebut. Dengan demikian, tersusunlah rancangan Perpres Alpalhankam Kemhan-TNI senilai Rp 1.700 triliun.


"Ributnya Rp 1.700 triliun apakah ini terlalu besar? Ya, relatif, gimana cara kita hitungnya. Tapi, proses kebijakan pertahanan untuk menghasilkan Rp 1.700 triliun itu, Kemhan sudah menjalankan prosedur yang memang harus dilakukan," tutupnya.

https://trimay98.com/movies/the-criminal/

Jumat, 04 Juni 2021

Studi di RSCM: Angka Kematian Corona Anak 40 Persen, Banyak Mengeluh Gejala Ini

 Sebuah studi yang dimuat dalam International Journal of Infectious Diseases meneliti gambaran kasus fatal COVID-19 pada anak. Karena data kematian Corona pada anak terbatas, para peneliti menganalisis data pasien anak di salah satu rumah sakit seperti RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sejak Maret hingga Oktober 2020.

Ada 490 kasus Corona yang dikategorikan suspek atau probable COVID-19. Dari jumlah tersebut, 50 (10,2 persen) kasus terkonfirmasi COVID-19. Di antara kasus yang terkonfirmasi positif Corona, 20 pasien atau 40 persen di antaranya meninggal dunia dan masuk ke dalam analisis tersebut.


"Tingkat kematian pada kasus terkonfirmasi COVID-19 pada anak-anak adalah 40 persen," jelas peneliti, dalam jurnal berjudul 'Mortality in children with positive SARS-CoV-2 polymerase chain reaction test: Lessons learned from a tertiary referral hospital in Indonesia', dikutip Jumat (4/5/2021).


Disebutkan, tak ada perbedaan kematian Corona pada laki-laki maupun perempuan. Sementara angka kematian tertinggi disebut terlihat pada usia 10 tahun ke atas.


Sebagian besar kasus kematian Corona pada anak mengeluhkan gejala umum seperti demam, malaise, mialgia hingga kelelahan. Ditemukan pula kondisi penyakit penyerta di delapan dari kasus wafat mengidap gagal ginjal akut, hingga hipertensi.


Meski begitu, studi lebih lanjut dibutuhkan untuk menggambarkan lebih jauh terkait gambaran menyeluruh kematian Corona pada anak, dan beberapa pemicunya.


"Studi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan pemahaman tentang peran sindrom pernapasan akut coronavirus-2 yang parah dalam menguraikan mekanisme yang menyebabkan kematian pada anak-anak dengan komorbiditas," lanjut peneliti.

https://movieon28.com/movies/encounters-of-the-spooky-kind/


Tips Pilih Metode Sunat Buat Anak, Persiapan Jelang Libur Sekolah


Menjelang libur panjang sekolah, banyak orang tua yang berencana untuk menyunatkan anaknya. Namun, tak sedikit di antara mereka yang masih kebingungan dan takut dalam memilih metode sunat yang cocok untuk anaknya.

Salah satunya dialami oleh warga Jakarta Selatan, Laila (46), yang mengaku sempat kebingungan saat menentukan anaknya mau disunat di mana dan dengan metode yang seperti apa. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk menyunatkan anaknya di 'bengkong', sunat tradisional, setelah direkomendasikan oleh teman-temannya.


"Di Jakarta di daerah Buncit, bengkong kalau kita manggilnya bengkong. Sunatnya itu kaya pakai sumpit, itu ada yang ngasih tahu daerah situ katanya bagus. Jadi kalau orang mau sunat larinya pada ke situ," ucap Laila kepada detikcom, saat menceritakan pengalaman sunat anaknya yang berusia 8 tahun, Kamis (3/6/2021).


"Karena menurut mereka itu, kalau disunat pakai bengkong itu lebih cepat daripada dilaser. Jadi sama si bengkong itu penisnya ditarik-tarik terus putus gitu (kulitnya), caranya cepat nggak ada 5 menit," lanjutnya.


Meski, kata Laila, proses sembuhnya cepat yakni kurang dari dua minggu, tetapi anaknya sempat mengeluarkan banyak darah ketika disunat dengan metode tersebut.

https://movieon28.com/movies/the-prodigal-son/