Sebuah studi yang dimuat dalam International Journal of Infectious Diseases meneliti gambaran kasus fatal COVID-19 pada anak. Karena data kematian Corona pada anak terbatas, para peneliti menganalisis data pasien anak di salah satu rumah sakit seperti RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sejak Maret hingga Oktober 2020.
Ada 490 kasus Corona yang dikategorikan suspek atau probable COVID-19. Dari jumlah tersebut, 50 (10,2 persen) kasus terkonfirmasi COVID-19. Di antara kasus yang terkonfirmasi positif Corona, 20 pasien atau 40 persen di antaranya meninggal dunia dan masuk ke dalam analisis tersebut.
"Tingkat kematian pada kasus terkonfirmasi COVID-19 pada anak-anak adalah 40 persen," jelas peneliti, dalam jurnal berjudul 'Mortality in children with positive SARS-CoV-2 polymerase chain reaction test: Lessons learned from a tertiary referral hospital in Indonesia', dikutip Jumat (4/5/2021).
Disebutkan, tak ada perbedaan kematian Corona pada laki-laki maupun perempuan. Sementara angka kematian tertinggi disebut terlihat pada usia 10 tahun ke atas.
Sebagian besar kasus kematian Corona pada anak mengeluhkan gejala umum seperti demam, malaise, mialgia hingga kelelahan. Ditemukan pula kondisi penyakit penyerta di delapan dari kasus wafat mengidap gagal ginjal akut, hingga hipertensi.
Meski begitu, studi lebih lanjut dibutuhkan untuk menggambarkan lebih jauh terkait gambaran menyeluruh kematian Corona pada anak, dan beberapa pemicunya.
"Studi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan pemahaman tentang peran sindrom pernapasan akut coronavirus-2 yang parah dalam menguraikan mekanisme yang menyebabkan kematian pada anak-anak dengan komorbiditas," lanjut peneliti.
https://movieon28.com/movies/encounters-of-the-spooky-kind/
Tips Pilih Metode Sunat Buat Anak, Persiapan Jelang Libur Sekolah
Menjelang libur panjang sekolah, banyak orang tua yang berencana untuk menyunatkan anaknya. Namun, tak sedikit di antara mereka yang masih kebingungan dan takut dalam memilih metode sunat yang cocok untuk anaknya.
Salah satunya dialami oleh warga Jakarta Selatan, Laila (46), yang mengaku sempat kebingungan saat menentukan anaknya mau disunat di mana dan dengan metode yang seperti apa. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk menyunatkan anaknya di 'bengkong', sunat tradisional, setelah direkomendasikan oleh teman-temannya.
"Di Jakarta di daerah Buncit, bengkong kalau kita manggilnya bengkong. Sunatnya itu kaya pakai sumpit, itu ada yang ngasih tahu daerah situ katanya bagus. Jadi kalau orang mau sunat larinya pada ke situ," ucap Laila kepada detikcom, saat menceritakan pengalaman sunat anaknya yang berusia 8 tahun, Kamis (3/6/2021).
"Karena menurut mereka itu, kalau disunat pakai bengkong itu lebih cepat daripada dilaser. Jadi sama si bengkong itu penisnya ditarik-tarik terus putus gitu (kulitnya), caranya cepat nggak ada 5 menit," lanjutnya.
Meski, kata Laila, proses sembuhnya cepat yakni kurang dari dua minggu, tetapi anaknya sempat mengeluarkan banyak darah ketika disunat dengan metode tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar