Senin, 07 Juni 2021

COVID-19 Selesai? Gelombang Dua Mereda, India Siap-siap Longgarkan Lockdown

 India melaporkan 114.460 kasus baru COVID-19 pada Minggu (6/6/2021), terendah dalam dua bulan terakhir. Pemerintah bersiap melonggarkan berbagai pembatasan.

Setelah Amerika Serikat, India menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Total jumlah kasus mencapai 28,8 juta dengan jumlah kematian 346.759 kasus.


Di sebagian wilayah pedesaan, gelombang kedua COVID-19 belum tampak mereda. Namun kota-kota seperti New Delhi tengah bersiap untuk melonggarkan berbagai kegiatan termasuk bisnis.


Dikutip dari Reuters, negara bagian Maharashtra yang mengalami dampak terburuk gelombang kedua, secara bertahap berencana melonggarkan lockdown yang diberlakukan sejak April.


COVID-19 sudah selesai? Ternyata tidak semudah itu, para ilmuwan mengingatkan kemungkinan gelombang ketiga bakal menghantam tahun ini. Diperkirakan anak-anak bakal lebih banyak jadi korban.

https://trimay98.com/movies/when-taekwondo-strikes/


Pasokan BBM di AS Terancam Langka Gara-gara Ransomware


Perusahaan asal Amerika Serikat bernama Colonial Pipeline terpaksa menyetop operasional perusahaannya setelah menjadi korban dari ransomware.

Colonial Pipeline adalah operator pipa minyak paling besar di AS, yang bertanggung jawab atas setengah dari pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk kawasan East Coast, dan serangan ransomware ini disebut sebagai serangan digital yang paling mengganggu dalam sejarah.


Pasalnya jika penyetopan operasi ini berlangsung terlalu lama maka akan mengganggu pasokan bahan bakar di banyak negara bagian AS, yang akan berdampak pada meningkatnya harga BBM di kawasan tersebut.


Colonial tiap harinya mengirimkan 2,5 juta barrel bensin dan bermacam BBM lain lewat pipanya yang membentang sepanjang 8.850 km dari Gulf Coast ke bagian timur dan selatan AS. Mereka juga menjadi penyuplai BBM untuk beberapa bandara besar di AS, termasuk Hartsfield Jackson Airport di Atlanta, bandara tersibuk di dunia.


Perusahaan tersebut menyetop operasinya sejak Jumat lalu waktu setempat setelah menyadari adanya serangan siber dalam bentuk ransomware terhadap sistemnya, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (11/5/2021).


"Colonial Pipeline mengambil langkah yang diperlukan untuk memahami dan menyelesaikan masalah ini. Saat ini fokus utama kami adalah untuk mengembalikan layanan kami dengan aman dan efisien, dan berusaha untuk menormalkan operasional perusahaan," ujar Colonial dalam pernyataannya.


Pihak yang ada di balik serangan ini kabarnya adalah sebuah sindikat bernama 'DarkSide', yang dikenal dengan bermacam serangan ransomware-nya. Colonial pun sudah meminta bantuan pemerintah AS serta perusahaan keamanan siber seperti FireEye untuk menyelesaikan masalah ini.


Presiden Joe Biden pun sudah mengetahui masalah ini, dan juru bicara White House juga menyebut Pemerintah AS saat ini ikut membantu Colonial untuk menyelesaikan masalah ini agar operasional perusahaan bisa berjalan kembali dan tak sampai mengganggu pasokan BBM.


Aplikasi Pelacak iPhone Digunakan untuk Pembunuhan


Aplikasi Find My Apple biasanya digunakan untuk melacak keberadaan ponsel yang hilang. Namun di kota Orlando, Florida justru digunakan untuk membunuh.

Dilansir detikINET dari Ubergizmo, dilaporkan seorang tersangka pembunuhan yang tak disebutkan namanya diduga menggunakan iPhone untuk melacak korbannya.


Dalam laporan tersebut mengklaim si tersangka sudah memantau korbannya di sebuah mall yang mana korban terlihat membeli barang-barang di toko mewah.


Setelah itu ia menempelkan iPhone ke mobil korban untuk melacak dan merampoknya. Diketahui setelah dari mall si korban pergi ke tempat pesta dan di tempat itu korban dirampok dan dimintai kunci mobil Lexus.


Tak hanya itu, tersangka juga menyerbu rumah korban hingga ditembak mati. Dilaporkan juga ada tas nilon berisi magnet untuk menempelkan iPhone di bagian bawah mobil hal ini yang diduga untuk melacak keberadaan korban.


Kini tersangka sudah ditangkap dan tengah menghadapi berbagai tuduhan mulai dari perampokan rumah dengan menggunakan topeng dan senjata api, pembunuhan tingkat pertama dengan senjata api, pembajakan mobil dengan senjata api hingga pencurian besar-besaran.

https://trimay98.com/movies/emmanuelle-2000-emmanuelles-sensual-pleasure/

5 Penyebab Infeksi Miss V, Celana Road Bike Juga Bisa Lho!

 Bagi wanita, infeksi pada vagina merupakan hal yang tentunya ingin dihindari. Oleh sebab itu, penting bagi para wanita untuk mengetahui penyebab utama yang bisa memicu terjadinya infeksi jamur pada vagina.

Sebelum mengetahui pemicu infeksi jamur, mengetahui gejala yang akan timbul juga sama pentingnya. Pasalnya, mengidentifikasi apa yang terjadi pada vagina bisa mempermudah wanita untuk mengatasinya.

https://trimay98.com/movies/brimstone-2/


Berikut sejumlah gejala yang akan terasa apabila vagina terinfeksi oleh jamur, seperti dikutip dari Mayo Clinic:


Infeksi jamur akan membuat vagina mengalami iritasi. Akibatnya, area vagina akan terasa gatal dan perih, terutama ketika buang air kecil dan berhubungan intim.

Konsistensi dan warna lendir atau keputihan juga akan berubah pada wanita yang mengalami infeksi jamur. Umumnya, warnanya lebih putih dan tekstur lendirnya lebih tebal, tetapi baunya tidak mengganggu.

Bengkak pada vulva atau kemerahan dan ruam pada vagina.

Nyeri pada vagina.

Lalu, apa penyebab infeksi jamur? Infeksi jamur pada vagina biasanya timbul karena adanya pertumbuhan jamur bernama Candida albicans. Akan tetapi, banyak hal yang juga bisa menjadi pemicu infeksi jamur.


Dikutip dari laman Self, berikut 5 penyebab umum infeksi vagina.


1. Antibiotik

Antibiotik berfungsi untuk membunuh bakteri, termasuk bakteri baik pada vagina. Akibatnya, jamur rentan tumbuh dan menyebabkan infeksi. Oleh sebab itu, sebelum mengonsumsi antibiotik, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait konsumsi probiotik dalam waktu yang sama.


2. Tidak langsung mengganti pakaian usai olahraga

Sering bersepeda atau olahraga lainnya, lalu tidak langsung mengganti pakaian sehabis gowes? Sebaiknya jangan diulangi lagi, ya. Sebab, jamur menyukai segala hal yang lembap dan hangat.


Area vagina yang berkeringat dan dibalut dengan celana lembap akan menjadi tempat favorit jamur untuk tumbuh berkembang. Oleh sebab itu, usai berolahraga sebaiknya langsung buru-buru mandi dan mengganti pakaian, terutama celana padding, agar vagina terhindar dari infeksi jamur.


3. Sabun atau detergen

Menggunakan sabun mandi baru atau detergen untuk mencuci baju juga bisa menjadi penyebab infeksi jamur, terutama produk yang mengandung wewangian. Pasalnya, hal tersebut bisa menyebabkan tingkat keasaman atau pH vagina terganggu dan menyebabkan infeksi. Sebelum infeksi jamur, biasanya vagina akan mengalami dermatitis, sehingga vagina akan terasa gatal dan tampak kemerahan.


4. Tingginya kadar estrogen

Hormon wanita juga bisa menjadi pemicu terjadinya infeksi jamur, lho. Tingkat estrogen yang tinggi bisa menyebabkan timbulnya jamur pada vagina, sehingga vagina rentan mengalami infeksi. Tingkat estrogen yang tinggi bisa menyebabkan meningkatnya kadar glikogen pada vagina yang bisa memicu pertumbuhan jamur.


5. Membersihkan area vagina dengan sabun

Membersihkan area vagina dengan sabun bisa mengganggu tingkat keasaman atau pH vagina. Dengan demikian, jamur dan bakteri berbahaya akan lebih mudah timbul. Oleh karenanya, sebaiknya hindari membersihkan vagina dengan sabun. Saat mandi, dokter hanya merekomendasikan untuk membasuh vagina dengan air biasa.

https://trimay98.com/movies/brimstone/