Jumat, 27 Maret 2020

5 Tempat Wisata Hits di Kabupaten Kotabaru

Kabupaten Kotabaru, salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan ini, memiliki aneka objek wisata yang menarik. Berikut rekomendasinya.

Sebagian besar objek wisata yang ada di kawasan Kota Baru merupakan wisata alam. Mulai dari hutan yang asri, air terjun, sampai pemandangan alam yang indah bisa kita temui di sini.

Untuk menuju Kotabaru, bisa ditempuh dengan penerbangan perintis dari Banjarmasin yang memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Sementara jika ditempuh dengan perjalanan darat dan penyeberangan ferry dari Banjarmasin via pelabuhan Batulicin, memerlukan waktu sekitar 8 jam.

Berikut rekomendasi tempat wisata menarik di sekitar Kotabaru :

1. Air Terjun Tumpang Dua

Berlokasi di Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulau Laut Utara, berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat kota. Tidak seperti air terjun pada umumnya, sesuai namanya, Tumpang Dua karena air mengalir di atas batu, dan membentuk turunan seperti anak tangga.

2. Puncak Meranti

Terletak di kawasan Taman Hutan Raya Meranti, tempat ini merupakan tempat terbaik untuk menikmati Kotabaru dari ketinggian. Di tempat ini kita bisa menjumpai penangkaran rusa dan kelinci, serta tersedia juga villa yang bisa disewa pengunjung.

3. Hutan Wisata Meranti

Sesuai dengan namanya, di sini kita bisa menemukan deretan pepohonan meranti putih yang ditanam oleh PT. Inhutani II sejak tahun 1976. Di kawasan ini terdapat gazebo untuk bersantai dan ada juga permainan flying fox. Menariknya, terdapat penangkaran burung julang mas yang dilindungi pemerintah.

4. Menara Suar Gunung Belingkar

Merupakan mercusuar peninggalan Belanda yang sampai saat ini masih dipergunakan. Konon di kaca menara suar masih terdapat bekas lubang peluru dari tentara Jepang saat peperangan pada jaman dulu. Dari titik ini kita bisa menikmati keindahan Selat Laut dari ketinggian.

5. Siring Laut

Merupakan tempat favorit warga sekitar dan wisatawan yang datang untuk bersantai di sore dan malam hari. Di kawasan ini terdapat spot foto yang unik. Taman siring laut juga terkenal sebagai pusat wisata kuliner dengan menu andalannya aneka olahan hidangan laut.

Yang Lain Dikarantina, Eh... Kota Ini Malah Pamer Wisata

Lockdown, menutup diri atau isolasi menjadi pilihan banyak negara dalam mencegah penyebaran pandemi virus Corona. Tapi, kota ini malah pamer potensi wisatanya.

ITB Berlin adalah pameran pariwisata terbesar dunia. Tahun ini ITB Berlin harus dibatalkan karena adanya pandemi Corona. Tak mau sia-sia, ITB Berlin mengajak negara partisipan untuk mempromosikan kota dan wisatanya lewat Twitter. Dengan tagar #whatwewantedtosayatITB, promosi wisata seakan tetap berjalan.

Salah satunya adalah Kota Nuremberg di Jerman. Nuremberg memamerkan keindahan kotanya lewat unggahan Twitter.

Tourismus Nürnberg
@Nuernberg_Info
We let our video speak😉 - #Nuremberg is an amazing city! ♥️ #whatwewantedtosayatITB #nuernberg_travel #ITBBerlin

Video terlekat
38
16.28 - 4 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
Lihat Tweet Tourismus Nürnberg lainnya

Kota ini memamerkan keindahan wisata kota, kuliner dan bangunan-bangunan bersejarah miliknya. Alam dan kehidupan malam pun tak terlewat dalam video berdurasi satu menit.

"Biarkan video ini yang berbicara. Nuremberg adalah kota yang mempesona, #whatwewantedtosayatITB," cuit Tourismus Nurnberg.

Padahal Jerman sendiri memiliki 29.056 kasus Corona. Total ini menjadikan Jerman sebagai negara ketiga terparah di Eropa.

Ikut promosi wisata bukan berarti tidak peduli. Tourismus Nurnberg tidak menghapus unggahannya, tapi memberikan update terbaru soal pariwisata.

Kini semua kegiatan wisata Nuremberg akan ditutup hingga 30 Maret 2020. Jadi, intinya cuma pamer keindahan kota ya?

Rabu, 25 Maret 2020

42 Penumpang Terkena 'Flu', Kapal Pesiar Ini Tak Diizinkan Berlabuh

 Sebuah kapal yang tengah berlayar menuju San Antonio Chili memiliki 42 orang yang sakit dengan gejala flu. Kapal itu akhirnya tak diizinkan berlabuh tempat tujuan.
Seperti dilansir CNN, Kapal Pesiar Zandaam, Holland America, membawa 1.243 tamu dan 586 awak kapal. Sebanyak 13 tamu dan 29 anggota awak dilaporkan mengalami gejala flu yang dikhawatirkan terinfeksi virus Corona pada Sabtu lalu (21/3).

"Karena ini adalah musim flu dan tes COVID-19 tidak tersedia, sulit untuk menentukan penyebab peningkatan kasus ini pada saat ini," kata sebuah pernyataan dari jalur pelayaran.

Para anggota awak yang mengalami gejala flu tidak diharuskan mengoperasikan kapal. Mereka juga diperintahkan berada di dalam karantina dan melakukan isolasi diri.

Menurut juru bicara dalam sebuah email, kapal berada dari Buenos Aires, Argentina pada 7 Maret 2020 dan dijadwalkan sampai di San Antonio, Chili pada 21 Maret 2020. Kapal berangkat sebelum garis pelayaran menunda semua operasi pelayaran selama 30 hari pada 17 Maret lalu. Awalnya penumpang diizinkan turun di tempat tujuan namun kemudian berubah pikiran.

Tak dapat izin untuk bersandar di San Antonio, Chili, akhirnya pihak kapal pesiar berupaya membantu para tamu untuk mendapat penerbangan kembali ke rumah mereka. Kapal kemudian berlayar ke Valparaiso, Chili untuk mengambil persediaan dan bahan bakar termasuk obat-obatan, menurut sun-sentinel.

Mereka memutuskan untuk berlayar menuju Port Everglades, Fort Lauderdale, Florida. Terkait izin untuk turun dari kapal pesiar, masih mereka usahakan. Para tamu diminta untuk tetap di kabin mereka selama kapal berlayar.

"Niat kami adalah melanjutkan perjalanan ke Fort Lauderdale, Florida untuk kedatangan 30 Maret. Namun, kami masih berusaha untuk mendapatkan reservasi untuk transit," kata juru bicara dalam siaran pers.

Virus Corona, Tantangan Besar Pariwisata Sejak Perang Dunia II

Virus Corona menjadi pukulan besar bagi dunia pariwisata. Menurut para ahli, pandemi Corona mirip dengan suasana saat Perang Dunia II.
Gara-gara makin meluasnya wabah Corona, banyak negara yang menutup diri dan menetapkan lockdown di berbagai kota. Tak ada perjalanan antar negara, rute-rute domestik pun tak dianjurkan.

Dalam sebuah laporan dari akademisi dan Pusat Penelitian Universitas Cicotur dan Daya Saing Pariwisata mengatakan bahwa industri pariwisata jadi yang sangat terpukul dari imbas Corona.

Finansial pariwisata secara global turun drastis. Kalau dibandingkan, pukulan finansial ini jadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.

Pariwisata Meksiko pun ikut kena imbasnys. Direktur Universitas Cicotur dan mantan wakil menteri pariwisata Franscisco Madrid mengatakan bahwa saat ini dunia sedang dalam keadaan darurat.

Pihak universitas mendesak pemerintah untuk mengembangkan rencana yang mendukung industri pariwisata saat ini dan di masa depan.

Meksiko sendiri menghadapi 251 kasus Corona. Ini membuat mode perjalanan di tahun 2020 turun hingga 25 persen.

"Maskapai akan menghadapi tantangan yang lebih besar, karena itu mereka membutuhkan dukungan yang luar biasa," ujar Madrid.

Akademisi juga berpendapat bahwa Meksiko harus melakukan promosi wisata besar-besaran setelah COVID-19 mereda. Informasi online yang akurat dirasa jadi salah satu kebijakan untuk memeriksa potensi virus Corona.