Rabu, 25 Maret 2020

42 Penumpang Terkena 'Flu', Kapal Pesiar Ini Tak Diizinkan Berlabuh

 Sebuah kapal yang tengah berlayar menuju San Antonio Chili memiliki 42 orang yang sakit dengan gejala flu. Kapal itu akhirnya tak diizinkan berlabuh tempat tujuan.
Seperti dilansir CNN, Kapal Pesiar Zandaam, Holland America, membawa 1.243 tamu dan 586 awak kapal. Sebanyak 13 tamu dan 29 anggota awak dilaporkan mengalami gejala flu yang dikhawatirkan terinfeksi virus Corona pada Sabtu lalu (21/3).

"Karena ini adalah musim flu dan tes COVID-19 tidak tersedia, sulit untuk menentukan penyebab peningkatan kasus ini pada saat ini," kata sebuah pernyataan dari jalur pelayaran.

Para anggota awak yang mengalami gejala flu tidak diharuskan mengoperasikan kapal. Mereka juga diperintahkan berada di dalam karantina dan melakukan isolasi diri.

Menurut juru bicara dalam sebuah email, kapal berada dari Buenos Aires, Argentina pada 7 Maret 2020 dan dijadwalkan sampai di San Antonio, Chili pada 21 Maret 2020. Kapal berangkat sebelum garis pelayaran menunda semua operasi pelayaran selama 30 hari pada 17 Maret lalu. Awalnya penumpang diizinkan turun di tempat tujuan namun kemudian berubah pikiran.

Tak dapat izin untuk bersandar di San Antonio, Chili, akhirnya pihak kapal pesiar berupaya membantu para tamu untuk mendapat penerbangan kembali ke rumah mereka. Kapal kemudian berlayar ke Valparaiso, Chili untuk mengambil persediaan dan bahan bakar termasuk obat-obatan, menurut sun-sentinel.

Mereka memutuskan untuk berlayar menuju Port Everglades, Fort Lauderdale, Florida. Terkait izin untuk turun dari kapal pesiar, masih mereka usahakan. Para tamu diminta untuk tetap di kabin mereka selama kapal berlayar.

"Niat kami adalah melanjutkan perjalanan ke Fort Lauderdale, Florida untuk kedatangan 30 Maret. Namun, kami masih berusaha untuk mendapatkan reservasi untuk transit," kata juru bicara dalam siaran pers.

Virus Corona, Tantangan Besar Pariwisata Sejak Perang Dunia II

Virus Corona menjadi pukulan besar bagi dunia pariwisata. Menurut para ahli, pandemi Corona mirip dengan suasana saat Perang Dunia II.
Gara-gara makin meluasnya wabah Corona, banyak negara yang menutup diri dan menetapkan lockdown di berbagai kota. Tak ada perjalanan antar negara, rute-rute domestik pun tak dianjurkan.

Dalam sebuah laporan dari akademisi dan Pusat Penelitian Universitas Cicotur dan Daya Saing Pariwisata mengatakan bahwa industri pariwisata jadi yang sangat terpukul dari imbas Corona.

Finansial pariwisata secara global turun drastis. Kalau dibandingkan, pukulan finansial ini jadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.

Pariwisata Meksiko pun ikut kena imbasnys. Direktur Universitas Cicotur dan mantan wakil menteri pariwisata Franscisco Madrid mengatakan bahwa saat ini dunia sedang dalam keadaan darurat.

Pihak universitas mendesak pemerintah untuk mengembangkan rencana yang mendukung industri pariwisata saat ini dan di masa depan.

Meksiko sendiri menghadapi 251 kasus Corona. Ini membuat mode perjalanan di tahun 2020 turun hingga 25 persen.

"Maskapai akan menghadapi tantangan yang lebih besar, karena itu mereka membutuhkan dukungan yang luar biasa," ujar Madrid.

Akademisi juga berpendapat bahwa Meksiko harus melakukan promosi wisata besar-besaran setelah COVID-19 mereda. Informasi online yang akurat dirasa jadi salah satu kebijakan untuk memeriksa potensi virus Corona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar