Demikian pula dengan nursing room di lantai pertama, warna-warni yang cerah mendominasi ruangan menjadikan tempat tersebut sangat instagramable. Beberapa fasilitas untuk permainan anak juga disediakan. Akan sangat sulit menahan diri untuk tidak berfoto di area tersebut.
Suasana yang sangat nyaman di area prayer room ini adalah privilege yang sulit didapatkan di tujuan wisata lain terutama di negeri minoritas muslim. Biasanya sekedar mencari tempat yang tepat untuk menggelar sajadah saja sulit dilakukan.
Selain itu, baik di Nami Island maupun di daerah sekitar tempat penyeberangan cukup mudah mendapatkan tempat makan yang muslim friendly. Beberapa bahkan mencantumkan dengan jelas label halal.
Kondisi tersebut sebenarnya tak lepas dari banyaknya wisatawan dari Indonesia, Malaysia dan negara mayoritas muslim lain yang berkunjung ke Korea. Situasi yang dilihat sebagai peluang bisnis oleh para pelaku usaha khususnya di Korea. Mereka berlomba menawarkan kenyamanan bagi wisatawan muslim.
Proporsi penduduk muslim dunia yang lebih dari 20% tentu pasar yang menarik bagi mereka. Meski demikian, wisatawan muslim perlu juga berhati-hati karena tidak jarang situasi ini dimanfaatkan oleh para oportunis untuk mengambil keuntungan.
Beberapa penjual makanan pinggir jalan di Korea tampak mencetak sendiri tulisan halal untuk ditempel di etalase mereka. Coba tanyakan apa yang dimaksud halal pada penjual tersebut, sebagian dari mereka bahkan tidak tahu syarat apa yang harus dipenuhi agar makanan bisa disebut halal.
Tempat makanan yang benar-benar tersertifikasi halal akan mencantumkan atau setidaknya bisa menunjukkan nomor registrasi dan nama badan yang mengeluarkan sertifikat halal untuk restoran mereka.
Jadi, meski sudah banyak kemudahan untuk menemukan tempat makan berlabel halal di Korea, tetap hati-hati ya geng!
Visa reguler dipatok seharga 13.000 won, sementara untuk pelajar maupun lansia usia 70 tahun ke atas mendapat diskon dan cukup membayar 10.000 won. Biaya visa untuk anak-anak hingga usia Sekolah Dasar adalah 7000 won, sedangkan usia 3 tahun ke bawah gratis. Harga tersebut sudah termasuk biaya penyeberangan ke pulau Nami menggunakan kapal feri.
Sebelum memasuki dermaga untuk menyeberang, pengunjung yang sudah mendapatkan visa akan melewati sebuah gerbang bertuliskan "Immigration".
Petugas "imigrasi" akan memeriksa visa dan menyobek setengah bagian kemudian mempersilakan kita masuk ke feri. Hanya perlu waktu tak lebih dari 5 menit untuk sampai di Nami Island. Setelah keluar dari feri, kita akan disambut dengan gapura bertuliskan "Welcome to Naminara Republic".
Pulau dengan area seluas 460.000 m2 ini menyediakan berbagai fasilitas menarik termasuk di dalamnya restoran halal dan prayer room yang terintegrasi dengan nursing room dan international children's library.
Tidak seperti prayer room kebanyakan yang sempit dan hanya cukup untuk beberapa orang saja, prayer room di Nami Island tak ubahnya seperti mushola di Indonesia. Ruangannya luas, bersih dan nyaman. Rest room di dekat prayer room juga dilengkapi dengan bidet, fasilitas yang sulit sekali ditemui di toilet umum lain di Korea.
Prayer room ini berada di lantai kedua di bangunan yang sama dengan nursing room, bersebelahan dengan International Children's library yang konsepnya sangat menarik. Bukan hanya menyediakan buku anak dari berbagai belahan dunia, perpustakaan tersebut juga menyuguhkan tata ruang yang sangat apik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar