Traveling seru ke Bandung bersama keluarga, tidak perlu menghabiskan biaya besar. Bermain sambil belajar sejarah bisa dilakukan di Taman Sejarah Bandung.
Taman Sejarah Bandung berada dalam kawasan yang sama dengan Balaikota Bandung. Untuk menikmati aneka fasilitas yang ada di taman ini, tidak perlu membayar, alias gratis.
Memang area Balaikota terkenal akan aneka objek wisata gratis, namun kekinian dan sangat menarik bagi masyarakat, seperti Taman Dewi Sartika, Taman Badak, Taman Labirin, dan Bandung Planning Gallery.
Taman Sejarah Bandung digagas oleh Gubernur Jawa Barat saat ini, yang dulu masih menjabat sebagai Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Dahulu taman ini merupakan bekas lahan parkir gedung DPRD Kota Bandung.
Taman Sejarah Kota Bandung diresmikan oleh Walikota Bandung saat itu, Ridwan Kamil pada tanggal 4 Februari 2017. Diharapkan dengan keberadaan taman ini, masyarakat dapat mempelajari sejarah Bandung dengan cara yang asyik dan kekinian.
Di Taman Sejarah Bandung terdapat dinding berelief yang menceritakan sejarah Kota Bandung tempo dulu, sejak Kota Bandung didirikan oleh Bupati Wiranatakusumah II, sejarah sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia, sampai dengan masa sekarang dengan visualisasi yang menarik.
Selain itu terdapat spot yang sangat menarik, yaitu dinding kaca akrilik yang berlukiskan wajah walikota Bandung yang pernah menjabat dari masa ke masa, lengkap dengan deskripsi singkat mengenai capaian prestasi dan masa jabatannya. Tentu saja lokasi ini menjadi favorit pengunjung untuk berfoto.
Jika membawa anak-anak, kolam dangkal yang ada di Taman Sejarah ini tentu saja menjadi objek yang paling menarik, sebab pengunjung bisa puas bermain air di kolam ini. Tapi ingat, anak yang sedang bermain untuk selalu diawasi ya traveler.
Ada baiknya jika membawa anak-anak, traveler jangan lupa membawa pakaian ganti dan perlengkapan mandi. Di taman ini juga tersedia fasilitas untuk ganti baju dan bilas selepas bermain air.
Yang menurut saya cukup unik, bahkan tempat duduk yang tersedia di taman ini, juga bertuliskan fakta-fakta sejarah pada masa lalu. Sehingga di seluruh spot yang terdapat di taman ini, pengunjung bisa mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai sejarah pada masa lalu yang ada di Kota Bandung.
Inilah Berbagai Fasilitas yang Ada di Telaga Sarangan Magetan
Telaga Sarangan adalah telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter.
Karena letak Telaga Sarangan di lereng gunung, jadi jalan yang harus ditempuh pun berkelok-kelok dan naik-turun. Meski begitu seluruh jalannya mulus dan sudah diaspal kok. Pemandangan malam hari dalam perjalanan sedikit menyeramkan karena gelap, tapi pemandangannya masya Allah sungguh indah melihat lampu yang kelap-kelip dari atas dan udara nya mulai berasa dingin.
Untuk tiket masuknya cukup terjangkau. Orang dewasa Rp 19 ribu, sedangkan anak-anak sekitar Rp 14 ribu. Itu semua sudah termasuk asuransi Jasa Raharja. Lalu untuk parkir kendaraan roda dua dikenakan tarif Rp 2 ribu dan roda empat Rp 5 ribu. Setibanya di Telaga Sarangan langsung semriwing dinginnya, kami memutuskan langsung menuju penginapan untuk menaruh barang dan istirahat sejenak.
Untuk penginapan disini ada banyak dan beragam, mulai dari yang model hotel sampai wisma. Tarif per malamnya pun bervariasi dan tergolong murah, mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 700 ribu per malamnya. Lokasi penginapannya pun bisa dipilih berdasarkan keinginan kita. Ada yang di tepi telaga dan ada yang berada di dekat pemukiman penduduk, kebetulan keluarga ku memilih agak dekat dengan tepi telaga.
Karna sudah mulai lapar, kami keluar penginapan untuk berjalan-jalan dan mencari makan. Banyak pedagang yang berjualan di pinggiran telaga, kami singgah untuk menikmati wedang ronde, jagung bakar dan sate, ada ayam dan kelinci. Jadi buat kalian yang pengen coba makan sate kelinci bisa nyobain di sini. Keesokan hari setelah Salat Subuh dan bersih-bersih, kami memutuskan untuk berjalan pagi mengililingi telaga.
Di tengah perjalan kami melihat beberapa monyet dan tidak mengganggu. Jika berkeinginan untuk menaiki speedboat, tarifnya Rp 60 ribu per kapal untuk sekali putaran atau langsung paket Rp 150 ribu untuk tiga putaran. Satu kapal bisa diisi 3-4 penumpang, tapi perlu diingat kalau menjelajahi telaga dengan speedboat ini bukan termasuk perjalanan yang santai melainkan lebih kepada memacu adrenalin. Karena saat menaiki speedboat kamu akan berada seperti di tengah-tangah ajang balapan speedboat, pengendara bakal memacu dengan kecepatan tinggi, kemudian pengendara akan membuat speedboat meliak-liuk di atas air hingga membuat kita terombang-ambing, tapi tenang saja kalian akan di beri pelampung untuk keamanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar