Indonesia adalah negeri surgawi. Tahun ini, rencanakan petualangan kamu ke Halmahera Selatan. Kamu pasti terpesona alam bawah lautnya.
Dalam Ekspedisi Maritim Indonesia Timur yang saya gagas bersama teman-teman Backpacker Nusantara, kami menjelajahi pulau-pulau di Halmahera selatan seperti Pulau Lelei dan Kepulauan Guraici, Kepulauan Widi dan Pulau Bacan. Ini adalah kali kedua saya mendatangi Maluku Utara dalam tahun 2018.
Jangan tanya saya seberapa indahnya hamparan terumbu karang Maluku Utara. Saya datang sampai 2 kali dalam setahun, itu artinya saya ketagihan dengan keindahan bawah laut Maluku Utara.
Di Ternate, spot snorkeling favorit saya adalah Jikomolamo dan Sulamadaha. Selain itu ada juga Pantai Falajawa dan Taman Nukila.
Saya berangkat bersama 60 orang teman traveler untuk menjelajah Kota Ternate dan pulau-pulau di Halmahera Selatan. Rencananya kami menjelajahi Pulau Lelei di Kepulauan Guraici, Pulau Kusu, Pulau Sali, Pulau Bacan, Pulau Pogo-pogo, dan Kepulauan Widi.
Kami merencanakan pada awal perjalanan hendak mengeksplor Pulau Sali dan Pulau Kusu yang berdekatan dengan Pulau Bacan, tetapi dikarenakan arogansi pihak pemilik resor di sana, kami dilarang mendarat di pantai. Bahkan, untuk snorkeling melihat terumbu karang di dekat pulau saja tidak diperbolehkan.
Itulah Parahdise Indonesia, dimana pulau-pulau cantik dikelola investor asing dengan izin dari kepala daerah setempat, tetapi malah menguasai mutlak darat dan perairannya. Walau kami tidak bisa mengeksplor Pulau Sali dan Kusu, hamparan terumbu karang Kepulauan Guraici, Kepulauan Widi dan Pulau Bacan mampu membuat kami semua berdecak kagum.
Bersyukurlah kita yang terlahir sebagai bangsa indonesia. Negara Maritim ini perairannya sangat kaya dan menjadi pusat keragaman hayati di dunia.
Melihat Avatar di Dunia Nyata
Film Avatar karya James Cameron begitu berkesan karena menampilkan dunia yang ajaib. Namun suasana macam itu ada di dunia nyata, tepatnya di China.
Di balik ide brilian James Cameron menciptakan dunia Avatar, ada Yuanjiajie Mountain di Provinsi Hunan, China yang disebut-sebut sebagai inspirasi dari dunia Avatar di dalam film.
Dalam Taman Nasional Zhangjiajie yang resmi diakui sebagai UNESCO World Heritage Site ini, terdapat Yuanjiajie Mountain yang di dalamnya terdapat pilar-pilar batu tinggi menjulang, mirip dengan gunung-gunung terbang di film Avatar.
Kemiripan kumpulan pilar-pilar batu di Yuanjiajie Mountain dengan dunia Avatar terlihat semakin sempurna ketika dasarnya ditutup kabut. Sekilas pilar-pilar batu tersebut tampak terbang melayang. Hal itu mengingatkan saya ketika Neytiri terbang bersama Jake menunggangi burung raksasa yang berputar-putar mengelilingi gunung-gunung Avatar yang melayang di angkasa. Sayangnya imajinasi itu hanya ada di dunia film.
Taman Nasional Zhangjiajie sesungguhnya sudah diakui oleh pemerintah China sebagai taman nasional sejak tahun 1982. Tapi namanya justru kalah tersohor dengan Shanghai dan Beijing yang selalu jadi incaran turis yang datang ke negeri Tiongkok. Beruntung berkat film Avatar, kini sudah banyak paket perjalanan wisata dari beberapa agen tur di Indonesia yang menawarkan paket wisata Zhangjiajie. Beruntung pula saya, karena salah satu agen perjalanan mengajak saya untuk menjelajah dunia Avatar di dunia nyata.
Perjalanan menuju Yuanjiajie Mountain tidak serta merta saya lalui begitu saja. Justru saya terlebih dahulu dibuat berdecak kagum dengan menaiki lift outdoor kaca setinggi 330 meter di sisi tebing. Lift kaca ini akan membawa penumpangnya menuju titik teratas tebing hanya dalam waktu kurang lebih 2 menit. Demi keamanan, lift ini tidak bisa diisi terlalu banyak orang, hingga menyebabkan antrean yang harus saya lewati cukup panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar