Dalam penyebaran wabah Corona, perusahaan travel TUI telah mengurangi waktu kerja para staf. Karena hal ini, gaji staf pun terkena dampaknya.
Seperti dilansir dari Sun Travel News, Perusahaan asal Inggris yang juga memiliki maskapai penerbangan dan kapal pesiar telah menangguhkan semua paket liburan mereka. Sebagaimana tempat-tempat hiburan pun telah ditutup demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
"Karena situasi unik yang kami hadapi dalam berbisnis, kami menetapkan langkah-langkah untuk memastikan uang tunai tetap terjaga, biaya dikendalikan dan masa depan bisnis kami dilindungi," tulis sebuah pernyataan.
Staf yang diharuskan bekerja mendapat potongan gaji 30 persen. Sementara staf yang bekerja kurang dari 50 % atau yang tidak bekerja sama sekali akan mendapat potongan 50% dari gaji mereka.
Manager Direktur TUI Inggris dan Irlandia, Andrew Flintham, mengatakan bahwa maskapai tak pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya. Mereka akan terus berusaha menempatkan pelanggan sebaik mungkin.
"Industri perjalanan menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami akan terus menempatkan pelanggan menjadi yang utama dari apa yang kami lakukan. Ketika mereka dapat berlibur bersama, kami ingin menjadi yang terbaik," kata Andrew.
"Karena sangat penting untuk kita membuat keputusan biaya yang sulit dan menjaga kolega kita selama situasi yang tidak terprediksi ini," tambah Andrew.
Pelanggan yang telah memesan perjalanan liburan dengan TUI akan dihubungi untuk pengembalian uang dan pergantian tanggal. Operator tur mengatakan bahwa akan memprioritaskan pelanggan untuk tanggal keberangkatan yang paling dekat.
Hotel di Paris Disulap Jadi Rumah Tunawisma Selama Corona
Hotel-hotel di Paris kosong setelah virus Coorna mewabah. Tak mau situasi itu lama terjadi, hotel ini memberikan tumpangan untuk tunawisma.
Di tengah pandemi Corona, Prancis mengunci diri (lockdown). Risikonya, banyak hotel yang kosong tanpa pelanggan.
Sebagaimana diwartakan Independent Online yang mengutip AFP, Menteri Perumahan Prancis Julien Denormandie berinisiatif untuk mengalihfungsikan hotel-hotel kosong itu. Denormandie mengatakan akan memesan kamar-kamar hotel untuk dijadikan tempat tinggal bagi gelandangan atau tunawisma.
Kebijakan itu dibuat agar tunawisma memiliki tempat berlindung yang aman dan nyaman selama mewabahnya Corona atau COVID-19 ini. Sebanyak 50 kamar di hotel CIS Paris Kellerman telah dipesan oleh pemerintah. Pemerintah juga berencana akan menambah jumlahnya sampai 170 kamar pada minggu ini.
Selain itu, grup hotel Accor juga menawarkan 500 kamar di Paris dan lainnya untuk dijadikan tempat tinggal bagi tunawisma. Kamar yang ditawarkan merupakan kamar dengan single bed yang dapat membantu meminimalisir kontak dan penyebaran Corona antar penghuninya.
Prancis sendiri telah di-lockdown sejak 17 Maret lalu. Masyarakat diimbau untuk tinggal di rumah selama 15 hari. Mereka hanya diperbolehkan keluar rumah untuk membeli makanan, obat, dan bekerja di sektor layanan penting, dan olahraga singkat. Sementara itu seluruh aktivitas komersial yang tidak penting telah ditangguhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar