Bandara Dubai dibuat heboh dengan sebuah tas. Tas tersebut ditemukan oleh Polisi Dubai saat sedang melakukan pengecekan. Meski tak ada laporan kehilangan, polisi tersebut mampu melacak si empunya tas.
Diintip detikcom dari Gulf News, tas tersebut berisi uang AED 50.000 atau sekitar Rp 200 jutaan. Anehnya, pihak bandara tak menemukan laporan kehilangan seperti barang tersebut.
Selain uang dirham, tas tersebut juga berisi uang 1.000 rupee. Tak ada tanda pengenal di tas tersebut.
"Kami tidak menerima laporan tentang penumpang yang kehilangan uang di bandara. Namun kami yakin bahwa pelancong tersebut tak sadar bahwa tasnya hilang," ujar Brigadir Mohammad Ahmad Al Mazroui, Direktur Keamanan Bandara di Kepolisian Dubai.
Dengan kecanggihan teknologi bandara, polisi bergegas membentuk tim dan melakukan pencarian pemilik tas tersebut. Polisi yakin bahwa pemilik tas pasti juga sedang mencari barangnya.
"Petugas kami memiliki banyak pengalaman dalam masalah seperti ini dan menggunakan teknologi terbaru dalam memantau keamanan di bandara," katanya.
Benar saja, tim polisi menemukan sang pemilik tas dengan waktu kurang dari satu jam. Sang pemilik adalah pria dengan inisial SB. Sang pemilik tas menyebutkan jumlah uangnya secara lengkap. Kepolisian pun menyerahkan tas berisi uang tersebut dengan selamat.
"Dia memberi tahu bahwa ia sedang buru-buru naik ke pesawat. Tak sadar tasnya sudah hilang. Ia ingin segera pulang ke negaranya dari Dubai," tutup sang polisi.
Beberapa Resor Ski di Amerika Tutup Sementara karena Virus Corona
Virus Corona, yang telah menjadi pandemi, kini menyebabkan beberapa wisata di seluruh dunia ditutup sementara. Tak terkecuali resor ski di Amerika Serikat.
Dilansir dari Travel+Leisure, beberapa resor ski populer di berbagai negara telah ditutup demi menghindari virus Corona. Penutupan wisata telah menyebabkan kerugian besar dalam industri pariwisata.
Vail Resort di Amerika Serikat akan menutup 37 resor ski populernya mulai 22 Maret 2020. Perusahaan ini mencakup resor ski, seperti Park City, Breckenridge, Stowe, dan Whistler Blackcomb.
"Tidak diragukan lagi, ini merupakan waktu yang menantang," kata CEO Vail Resort, Rob Katz.
Menurut Katz, semua karyawan yang bekerja di Vail Resort, yang tersebar di 3 negara dan 15 negara bagian, akan dibayar selama masa penutupan. Seluruh penyewaan peralatan akan sepenuhnya dikembalikan.
Selain itu, beberapa resor ski yang dioperasikan secara pribadi, termasuk Alterra Mountain Company, yang memiliki 15 resor ski di Amerika Utara, juga ditutup. Dalam sebuah pernyataan, mereka tutup sementara mulai 15 Maret 2020 hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Baca juga: Di Luar DKI Jakarta & Jateng, Ini Objek Wisata yang Ditutup
Pihak perusahaan akan menghubungi wisatawan yang telah memesan jauh-jauh hari. Setiap wisatawan yang telah melakukan pemesanan menerima pengembalian uang.
"Setelah memikirkan dan mempertimbangkan tugas kami dalam menghadapi COVID-19 dan apa yang saya yakini demi kepentingan terbaik para tamu kami, karyawan, dan komunitas lokal," kata CEO perusahaan, Rusty Gregory.
Menurut Universitas Johns Hopkins, penutupan beberapa resor dilakukan setelah kasus virus Corona di Amerika telah mencapai 3.700 dengan 69 orang meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar