Rabu, 11 Maret 2020

Singapura Akan Pungut Biaya Berobat Turis Terkait Corona

Singapura akan membebankan biaya pengobatan untuk turis yang kena Corona. Hal ini diterapkan setelah ada kasus pasien positif Corona yang tertular dari Indonesia.

Dilansir detikcom dari Reuters, Rabu (11/3/2020) terhitung pada tanggal 7 Maret lalu, Singapura akan membebankan biaya pengobatan setelah dua orang Indonesia yang memiliki gejala virus Corona tiba di Singapura.
Kedua orang ini pernah melapor telah mendapatkan gejala Corona sejak di Indonesia. Salah seorang dari mereka juga dilaporkan pernah mendapatkan pengobatan Corona di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat.

Kasus lainnya ada juga warga Singapura datang ke Indonesia mengunjungi saudarinya yang pneumonia. Kementerian Kesehatan Singapura pun tidak mengatakan dengan spesifikasi tentang pembayaran ini apakah terkait kasus baru atau kasus tertentu.

"Mengingat meningkatnya jumlah infeksi COVID-19 secara global dan peningkatan kasus yang terjadi di Singapura, kami perlu memprioritaskan sumber daya rumah sakit umum kami," katanya.

Bagi orang asing yang memegang izin kunjungan jangka pendek di Singapura dan mencari pengobatan untuk COVID-19 perlu membayar. Namun untuk tes virus tetaplah gratis.

Adapun biaya perawatan infeksi pernafasan parah di RS Singapura sekitar USD 4.300-5.800 ( Rp 61,7 juta- Rp 83,2 juta). Harga ini berdasarkan situs Departemen Kesehatan.

Saat ini Singapura telah mengonfirmasi adanya 33 kasus kelompok imported case setelah melakukan perjalanan di luar negeri. Adapun detailnya 23 dari kasus perjalanan ke China, 3 dari Indonesia, selebihnya dari Italia, Inggris, Prancis dan Jerman.

Menikmati Langit Biru Dilanjut Senja di Danau Semayang

Danau Semayang di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur telah menawan hati saya. Melongok birunya langit dan senja di sana membuat saya ingin kembali lagi dan kembali lagi.  

Saya datang ke sana untuk meramaikan Festival Danau Semayang. Panitia penyelenggara menyuguhkan bermacam-macam suguhan untuk traveler, di antaranya lomba dayung, kegiatan melihat pesut mahakam, mengeksplor pulau-pulau kecil di danau semayang, mengunjungi sentra pembuatan ikan asin khas desa pela, jalan santai di jalanan kayu ulin sepanjang desa pela, bermain ski air, berfoto di landmark desa pela dan camping ground Tanjung Tamannoh, serta menikmati momen matahari tenggelam.

Pertama-tama, saya memilih untuk menggunakan kapal wisata susur Sungai Mahakam dari Kota Samarinda. Kami bertolak dari kota Samarinda menggunakan kapal wisata khusus yaitu kapal pesut yang memiliki 2 lantai dengan dek berkapasitas 70 penumpang dan memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang kebutuhan wisatawan selama perjalanan. Lama perjalanan selama dua hari dan dua malam.

Kami menuju wisata sejarah gedung magazijn peninggalan penjajah Jepang di Loa Kulu, kemudian ke desa adat Lekaq Kidau untuk menikmati pertunjukan pentas tari suku Dayak Kenyah. Kemudian, kami menuju desa wisata Pela untuk mengikuti rangkaian acara festival Danau Semayang 2019.

Tahun ini, kabarnya Festival Danau Semayang dilangsungkan pada bulan Oktober dan berbagai acara wisata yang diadakan di Kalimantan Timur.

Di atas kapal itu pula saya bsia menikmati birunya langit sepanjang perjalanan hingga di Danau Semayang. Saat sunset juga menjadi momen yang paling ditunggu.

Keren banget sampaia saya tak bisa menggambarkan dengan kata-kata. ayo datang dan buktikan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar