Telaga Sarangan adalah telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter.
Karena letak Telaga Sarangan di lereng gunung, jadi jalan yang harus ditempuh pun berkelok-kelok dan naik-turun. Meski begitu seluruh jalannya mulus dan sudah diaspal kok. Pemandangan malam hari dalam perjalanan sedikit menyeramkan karena gelap, tapi pemandangannya masya Allah sungguh indah melihat lampu yang kelap-kelip dari atas dan udara nya mulai berasa dingin.
Untuk tiket masuknya cukup terjangkau. Orang dewasa Rp 19 ribu, sedangkan anak-anak sekitar Rp 14 ribu. Itu semua sudah termasuk asuransi Jasa Raharja. Lalu untuk parkir kendaraan roda dua dikenakan tarif Rp 2 ribu dan roda empat Rp 5 ribu. Setibanya di Telaga Sarangan langsung semriwing dinginnya, kami memutuskan langsung menuju penginapan untuk menaruh barang dan istirahat sejenak.
Untuk penginapan disini ada banyak dan beragam, mulai dari yang model hotel sampai wisma. Tarif per malamnya pun bervariasi dan tergolong murah, mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 700 ribu per malamnya. Lokasi penginapannya pun bisa dipilih berdasarkan keinginan kita. Ada yang di tepi telaga dan ada yang berada di dekat pemukiman penduduk, kebetulan keluarga ku memilih agak dekat dengan tepi telaga.
Karna sudah mulai lapar, kami keluar penginapan untuk berjalan-jalan dan mencari makan. Banyak pedagang yang berjualan di pinggiran telaga, kami singgah untuk menikmati wedang ronde, jagung bakar dan sate, ada ayam dan kelinci. Jadi buat kalian yang pengen coba makan sate kelinci bisa nyobain di sini. Keesokan hari setelah Salat Subuh dan bersih-bersih, kami memutuskan untuk berjalan pagi mengililingi telaga.
Di tengah perjalan kami melihat beberapa monyet dan tidak mengganggu. Jika berkeinginan untuk menaiki speedboat, tarifnya Rp 60 ribu per kapal untuk sekali putaran atau langsung paket Rp 150 ribu untuk tiga putaran. Satu kapal bisa diisi 3-4 penumpang, tapi perlu diingat kalau menjelajahi telaga dengan speedboat ini bukan termasuk perjalanan yang santai melainkan lebih kepada memacu adrenalin. Karena saat menaiki speedboat kamu akan berada seperti di tengah-tangah ajang balapan speedboat, pengendara bakal memacu dengan kecepatan tinggi, kemudian pengendara akan membuat speedboat meliak-liuk di atas air hingga membuat kita terombang-ambing, tapi tenang saja kalian akan di beri pelampung untuk keamanan.
Di sini juga bisa menaiki kuda berkeliling telaga, untuk tarif berkuda cukup murah, yaitu Rp 50 ribu sekali putaran. Setiap kuda sudah diberi penampung kotoran masing-masing, jadi walau banyak kuda di sini tidak lantas membuat jalan di sekitar telaga jadi tercemar oleh kotoran kuda.
Di akhir perjalanan mengelilingi telaga kami bertemu pasar, singgahlah kami di sana untuk membeli beberapa oleh. Banyak penjual buah, sayur, baju, suvenir, dan lain-lain. Setelah membeli beberapa oleh-oleh kami melanjutkan dengan sarapan nasi pecel di pinggir telaga. Di sini juga banyak ibu-ibu yang keliling menjual makanan yang digendong seperti penjual jamu gendong. Makanannya beragam, ada jajanan pasar, kacang rebus, nasi pecel, dan lain-lain. Pemandangannya sangat indah dan udaranya sejuk, sungguh benar-benar enak untuk dinikmati.
Perjalanan berlanjut ke sentra kerajinan kulit di Magetan, sentra kerajinannya ada di Jalan Sawo Magetan. Di sini kalian dapat menemukan berbagai produk kerajinan kulit seperti sepatu kulit, sandal kulit, jaket kulit, ikat pinggang, tas dan dompet kulit. Untuk kualitas, produk Sentra Kerajinan Kulit Magetan sudah diakui kualitasnya. Diakui oleh para konsumen sangat kuat dan awet, termasuk aku juga mengakuinya, sudah cukup lama beli sepatu dari sana dan masih awet dipakai pun nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar